Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perang Puputan Badung: Penyebab, Pemimpin, dan Waktu

Kompas.com - 14/01/2022, 13:25 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Perang Puputan Badung merupakan perang yang terjadi antara I Gusti Gde Ngurah Made Agung, Raja Badung, dengan pemerintah Belanda.

Perang Puputan Badung merupakan perang puputan pertama di Bali yang terjadi pada 1906.

Istilah 'Puputan' muncul dari kata/bahasa Bali "puput" yang berarti selesai, tamat, berakhir. Puputan berarti habis-habisan.

Baca juga: Iwan Kurniawan Bicara Saat Dibawa ke Rutan: Saya Tidak Terlibat!

Maka, Perang Puputan adalah perang habis-habisan sampai mati membela kebenaran.

Penyebab Perang Puputan

Raja terakhir Badung ini membawa hubungan Badung dengan pemerintah Belanda menjadi krisis.

Karena, raja menilai pemerintah Belanda telah memanipulasi hubungan persahabatan menjadi kontrak politik yang merugikan pihak Badung.

Raja merasa hubungan baik yang dibuat 13 Juli 1849 tidak sesuai dengan hati nurani, mengecewakan pihak kerajaan.

Baca juga: Sejarah Perang Puputan Badung (1906)

Maka ketegangan semakin menjadi antara pihak Belanda dan pihak kerajaan Badung yang dipimpin Raja I Gusti Gde Ngurah Made Agung.

Pada 1904, ketegangan muncul di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal J.B. van heutz yang menekankan prinsip-prinsip Pax Neerlandica diterapkan juga di Bali.

Prinsip Pax Neelandica adalah upaya Belanda untuk menguasai seluruh Nusantara di bawah kekuasaannya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Mantap Tolak KJA, Susi Pudjiastuti: Hatur Nuhun Pak Gubernur

Entah karena kebetulan atau bukan, pada 1904 terdampar pulau di Pantai Sanur, sebuah kapal (schoener) Sri Kumala milik saudagar Cina dari Banjarmasin.

Peristiwa terdamparnya kapal ini membawa bibit atau alasan terjadinya ketegangan dan kemudian perang antara Raja Badung dengan Belanda.

Awalnya, perahu yang terdampar ditolong rakyat beramai-ramai, seluruh penumpang selamat hanya barangnya yang hilang.

Baca juga: Istana Ungkap Respons Prabowo soal Bupati Pati Sudewo yang Bikin Kisruh

Atas laporan pemilik perahu, rakyat dikatakan telah merampas isi perahu. Tuduhan itu tidak diterima oleh rakyat Sanur.

Raja Badung membela rakyat, dia tidak mau membayar ganti rugi yang dituntut pemiliki kapal. Rupanya itu hanya gara-gara, agar terjadi pertengkaran.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kopi Bayang, Kedai dengan Barista Disabilitas Netra Pertama di Bali: Kami Meracik dengan Hati
Kopi Bayang, Kedai dengan Barista Disabilitas Netra Pertama di Bali: Kami Meracik dengan Hati
Denpasar
Magi Farm Tawarkan Solusi Tangani Sampah Organik di Bali, Apa Itu?
Magi Farm Tawarkan Solusi Tangani Sampah Organik di Bali, Apa Itu?
Denpasar
Begini Cara Selmi Cek Restoran yang Pakai Lagu Karya Anggotanya
Begini Cara Selmi Cek Restoran yang Pakai Lagu Karya Anggotanya
Denpasar
Sering Dipertanyakan, Selmi Jelaskan Mekanisme Distribusi Royalti: Tidak Langsung Dibagi
Sering Dipertanyakan, Selmi Jelaskan Mekanisme Distribusi Royalti: Tidak Langsung Dibagi
Denpasar
Gubernur Bali Sebut TPA Suwung Bakal Disulap Jadi Taman Kota
Gubernur Bali Sebut TPA Suwung Bakal Disulap Jadi Taman Kota
Denpasar
Beda dengan Polda Bali, Selmi Sebut Sudah Cabut Laporan ke Mie Gacoan
Beda dengan Polda Bali, Selmi Sebut Sudah Cabut Laporan ke Mie Gacoan
Denpasar
Kasus Fast Boat Terbalik yang Tewaskan 3 Orang di Bali Naik ke Penyidikan, 13 Orang Diperiksa
Kasus Fast Boat Terbalik yang Tewaskan 3 Orang di Bali Naik ke Penyidikan, 13 Orang Diperiksa
Denpasar
Polda Bali: Laporan ke Mie Gacoan Belum Dicabut oleh Selmi
Polda Bali: Laporan ke Mie Gacoan Belum Dicabut oleh Selmi
Denpasar
6 WN China Baku Hantam di Bali, Dipicu Nada Bicara yang Terlalu Tinggi
6 WN China Baku Hantam di Bali, Dipicu Nada Bicara yang Terlalu Tinggi
Denpasar
Belum Restorative Justice, Mie Gacoan Tunggu Jadwal dari Polda Bali
Belum Restorative Justice, Mie Gacoan Tunggu Jadwal dari Polda Bali
Denpasar
Indentitas 12 WNA yang Meniti Tali di Ketinggian Air Terjun di Buleleng Tak Terlacak, Imigrasi: Belum Ada Pelanggaran
Indentitas 12 WNA yang Meniti Tali di Ketinggian Air Terjun di Buleleng Tak Terlacak, Imigrasi: Belum Ada Pelanggaran
Denpasar
Keluarga Turis China Korban Kapal Terbalik di Bali Tempuh Jalur Hukum
Keluarga Turis China Korban Kapal Terbalik di Bali Tempuh Jalur Hukum
Denpasar
Menteri Hukum Tuntut Transparansi Royalti Musik: Bagaimana Ketahui Lagu yang Diputar Dapat Royalti?
Menteri Hukum Tuntut Transparansi Royalti Musik: Bagaimana Ketahui Lagu yang Diputar Dapat Royalti?
Denpasar
Koster Tegaskan Tidak Ada TPA Baru di Bali: Sampah Organik Tetap Akan Diambil Petugas Kebersihan
Koster Tegaskan Tidak Ada TPA Baru di Bali: Sampah Organik Tetap Akan Diambil Petugas Kebersihan
Denpasar
Menkum Supratman: Royalti Bukan Pajak, Negara Tak Dapat Satu Sen Pun
Menkum Supratman: Royalti Bukan Pajak, Negara Tak Dapat Satu Sen Pun
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau