Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Sopir Taksi Bandara Ngurah Rai Bali Ancam Pramugara Berakhir Damai

Kompas.com - 25/04/2022, 10:10 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - SF (27), pramugara di salah satu maskapai penerbangan swasta diancam seorang sopir taksi berinisial IWS (42) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Kasat Reskrim Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Iptu Kadek Supendodi mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Jumat (22/4/2022) sekitar pukul 09.30 Wita.

Saat itu, korban bersama saksi DNL (31) yang berprofesi sebagai pramugari datang ke bandara untuk mendapatkan vaksin booster demi urusan pekerjaan.

Baca juga: Kecelakaan Mobil Vs Motor di Bypass Ngurah Rai Bali, 2 Orang Terluka

Setelah mendapatkan vaksin, keduanya kemudian berjalan kaki menuju area parkir sepeda motor.

Saat berada di sebelah timur area parkir roda empat, tiba-tiba datang pelaku IWS menawarkan jasa angkutan taksi dengan ongkos Rp 50.000.

Meski ditolak korban, pelaku tetap ngotot menawarkan jasanya hingga kemudian mengeluarkan kata-kata berbau ancaman

"Pelaku kembali menawarkan taksi namun ditolak korban, akibatnya pelaku mengatakan ' tanganmu (korban) sangat besar, jika kena klewang pasti tidak luka'," kata Supendodi dalam keterangan rilis pada Senin (25/4/2022).

Kata-kata tersebut membuat korban merasa tidak nyaman dan terancam.

Ia kemudian melayangkan aduan kepada pihak Angkasa Pura II Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melalui e-mail.

Baca juga: Viral, Video Bule Menari Telanjang di Gunung Batur Bali, Ternyata WNA Asal Kanada

Laporan tersebut kemudian diteruskan ke pihak Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk ditindaklanjuti.

Supendodi mengatakan, kasus tersebut berakhir dengan damai setelah pelaku dan korban bertemu di Polres Bandara Ngurah Rai pada Minggu (24/22/2024) sekitar pukul 11.00 Wita.

Dalam pertemuan itu, pelaku berdalih tidak berniat mengancam korban. Ia juga meminta meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.

"Korban menerima permintaan maaf tersebut dan tidak akan melanjutkan kasusnya ke proses selanjutnya," kata Supendodi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Longsor di Tabanan Lumpuhkan Jalur Denpasar-Gilimanuk, Pemprov Bali Lakukan Penanganan Darurat 30 Hari
Longsor di Tabanan Lumpuhkan Jalur Denpasar-Gilimanuk, Pemprov Bali Lakukan Penanganan Darurat 30 Hari
Denpasar
PT BIBU Ajukan Penentuan Lokasi Bandara Bali Utara ke Kemenhub
PT BIBU Ajukan Penentuan Lokasi Bandara Bali Utara ke Kemenhub
Denpasar
Jawab Keraguan Koster, Manajemen Ungkap Investor Bandara Bali Utara dari China, Qatar dan Jepang
Jawab Keraguan Koster, Manajemen Ungkap Investor Bandara Bali Utara dari China, Qatar dan Jepang
Denpasar
Putri Koster Beri Rp 65 Juta kepada Teater Angin SMA N 1 Denpasar, untuk Apa?
Putri Koster Beri Rp 65 Juta kepada Teater Angin SMA N 1 Denpasar, untuk Apa?
Denpasar
Ibu dan Anak yang Tersesat di Gunung Batukaru Ditemukan Selamat di Ketinggian 1.920 Mdpl
Ibu dan Anak yang Tersesat di Gunung Batukaru Ditemukan Selamat di Ketinggian 1.920 Mdpl
Denpasar
Dampak Cuaca Ekstrem di Bali: Banjir, Longsor, hingga Listrik Padam
Dampak Cuaca Ekstrem di Bali: Banjir, Longsor, hingga Listrik Padam
Denpasar
Penerbangan Dibatalkan akibat Erupsi Lewotobi, Ratusan Wisatawan Kebingungan
Penerbangan Dibatalkan akibat Erupsi Lewotobi, Ratusan Wisatawan Kebingungan
Denpasar
BKSDA Bali Telusuri Danau Buyan Usai Kemunculan Puluhan Ular Piton
BKSDA Bali Telusuri Danau Buyan Usai Kemunculan Puluhan Ular Piton
Denpasar
Jalan di Tabanan Ambles Akibatkan Lubang Menganga, Jalur Denpasar-Gilimanuk Ditutup
Jalan di Tabanan Ambles Akibatkan Lubang Menganga, Jalur Denpasar-Gilimanuk Ditutup
Denpasar
Ratusan Guru Honorer di Buleleng Terancam Diberhentikan, Pemkab belum Bisa Pastikan Kejelasan Status
Ratusan Guru Honorer di Buleleng Terancam Diberhentikan, Pemkab belum Bisa Pastikan Kejelasan Status
Denpasar
BKSDA Bali Bantah Pelepasliaran Jadi Pemicu Puluhan Ular Piton Muncul di Desa Pancasari
BKSDA Bali Bantah Pelepasliaran Jadi Pemicu Puluhan Ular Piton Muncul di Desa Pancasari
Denpasar
Klarifikasi Jendela Bali Resto soal Wisawatan Domestik yang Merasa Didiskriminasi
Klarifikasi Jendela Bali Resto soal Wisawatan Domestik yang Merasa Didiskriminasi
Denpasar
Puluhan Ular Piton di Pancasari, BKSDA Bali Sebut Berkurangnya Populasi Predator Alami Jadi Penyebab
Puluhan Ular Piton di Pancasari, BKSDA Bali Sebut Berkurangnya Populasi Predator Alami Jadi Penyebab
Denpasar
Banjir Landa Tabanan Bali, Puluhan Warga Mengungsi
Banjir Landa Tabanan Bali, Puluhan Warga Mengungsi
Denpasar
Wisatawan Merasa Didiskriminasi, Jendela Bali Resto: Kami Sudah Mediasi, Ada Masalah Teknis
Wisatawan Merasa Didiskriminasi, Jendela Bali Resto: Kami Sudah Mediasi, Ada Masalah Teknis
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau