Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru, Kemendikbud Gelar Webinar "Pembelajaran Adaptif di Masa Pandemi"

Kompas.com - 24/08/2020, 13:04 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Guna mempersiapkan seluruh pemangku kepentingan menerapkan kebijakan kurikulum dalam kondisi khusus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar webinar seri ke-8.

Melalui Pusat Penguatan Karakter, webinar ini memberikan pengetahuan sekaligus mengenalkan ragam praktik baik bagi para guru, kepala sekolah dan tenaga pendidik untuk memaksimalkan pengelolaan pembelajaran yang adaptif, fleksibel, dan akomodatif.

Sejumlah narasumber hadir memberikan inspirasi, seperti Analis Kebijakan Ahli Madya, Pusat Asesmen dan Pembelajaran Susanti Sufyadi, Psikolog Klinis Anak, Remaja dan Keluarga, Roslina Verauli, Ketua Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah Kemendikbud dan Pendiri Yayasan Litara Sofie Dewayani.

Baca juga: Dana KJP Plus Bulan Juli Cair Hari Ini, Berikut Jadwalnya

Hadir pula guru berkebutuhan khusus berprestasi dari Papua Fandy Dawenan, serta Hilbram Dunar sebagai moderator dan Erna Husaena sebagai penerjemah bahasa isyarat dari SLB Negeri 7 Jakarta.

Sebagai narasumber pertama, Sofie menyampaikan beberapa praktik baik dalam mengelola pembelajaran yang adaptif, fleksibel dan akomodatif melalui kegiatan literasi bagi siswa.

“Sesuai dengan pengalaman saya sebagai pegiat literasi, Pembelajaran literasi merupakan salah satu cara untuk mempertahankan kompetensi siswa secara esensial”, tutur Sofie seperti dirangkum dari laman Kemendikbud.

Baca juga: Tatap Muka di Zona Hijau dan Kuning, Kemendikbud: Ini Pilihan, Bukan Kewajiban

Sofie memaparkan, media bergambar mempunyai banyak manfaat, salah satunya dapat menumbuhkan minat siswa untuk memahami bacaan melalui media.

“Melalui buku bergambar kemampuan literasi anak terbangun dengan mencoba membantu merefleksi cerita pada gambar tersebut,” jelas Sofie yang juga membantu menulis untuk perpustakaan digital yang didirikan bersama lembaga-lembaga yang bergerak di bidang sosial.

Sementara itu, Roslina Verauli sebagai narasumber ketiga memaparkan tentang bagaimana orang tua dan perannya dalam mendampingi anak belajar pada kondisi khusus.

“Inti dari semua kegiatan belajar Bersama adalah Anak butuh motivasi untuk belajar,” jelas Verauli.

Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah ala Ahli Tikus IPB

Vera menjelaskan bagaimana peran orang tua sebagai guru, manfaat orang tua terlibat, memahami perilaku belajar anak. Vera pun memberi tips membangun lingkungan yang kondusif untuk belajar pada kondisi khusus.

Sementara itu, guru berkebutuhan khusus (tuna netra low vision) Fandy Dawenan menceritakan pengalamannya dalam mengajar di masa pandemi atau kondisi khusus.

Pengalaman berkesan Fandy yaitu saat mengajar anak tuna netra yang tidak bisa mengoperasikan gawainya, Fandy berusaha mengajarkan sampai anak didiknya itu bisa mengoperasikannya.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Obat Herbal Penurun Asam Urat

Siswa disabilitas memerlukan kebutuhan yang sama dengan siswa lainnya, maka ada baiknya dalam penyusunan kurikulum maupun dalam penyusunan materi KBM disesuaikan juga dengan kebutuhan mereka, libatkanlah penyandang disabilitas untuk penyusunannya agar dirasakan pemanfaatannya secara optimal,” papar Fandy.

Webinar yang terselenggara Jumat (21/08/2020) ini dapat diikuti ulang oleh semua guru dan orangtua melalui tautan https://www.youtube.com/watch?v=19zskjSJUL8 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Atasi Kesenjangan Kompetensi, ICE Institute Hadirkan “Career Guidance Platform”
Atasi Kesenjangan Kompetensi, ICE Institute Hadirkan “Career Guidance Platform”
Edu
Tim Peneliti Polimedia Kenalkan Teknologi Kemasan Aktif MAP, Perpanjang Masa Simpan Tepung Talas
Tim Peneliti Polimedia Kenalkan Teknologi Kemasan Aktif MAP, Perpanjang Masa Simpan Tepung Talas
Edu
LPDP Beri 3 Opsi buat Mahasiswa, Dampak Kebijakan Imigrasi Amerika Serikat
LPDP Beri 3 Opsi buat Mahasiswa, Dampak Kebijakan Imigrasi Amerika Serikat
Edu
Kisah Nuzula, Peserta UTBK 2025 dengan Nilai Tertinggi di Unesa, Pilih Kedokteran
Kisah Nuzula, Peserta UTBK 2025 dengan Nilai Tertinggi di Unesa, Pilih Kedokteran
Edu
UNJ Raih Penghargaan 'Perguruan Tinggi dengan Permohonan Hak Cipta Terbanyak 2015-2024' Kemenkum
UNJ Raih Penghargaan "Perguruan Tinggi dengan Permohonan Hak Cipta Terbanyak 2015-2024" Kemenkum
Edu
Kisah Elsa, Anak Marbot Masjid Masuk UGM Tanpa Tes dan Dapat Beasiswa
Kisah Elsa, Anak Marbot Masjid Masuk UGM Tanpa Tes dan Dapat Beasiswa
Edu
AS Hentikan Sementara Penerbitan Visa Pelajar, Bagaimana Nasib 'Awardee' LPDP?
AS Hentikan Sementara Penerbitan Visa Pelajar, Bagaimana Nasib "Awardee" LPDP?
Edu
Permendikdasmen Baru: Hasil TKA SD-SMA buat SPMB dan Masuk Jalur SNBP
Permendikdasmen Baru: Hasil TKA SD-SMA buat SPMB dan Masuk Jalur SNBP
Edu
Biaya Kuliah Institut Teknologi PLN 2025, Ada Gratis Kuliah sampai Lulus
Biaya Kuliah Institut Teknologi PLN 2025, Ada Gratis Kuliah sampai Lulus
Edu
Kisah Nuzula, Sudah Kuliah di FKG, Daftar FK Unesa dan Raih Skor UTBK Tertinggi
Kisah Nuzula, Sudah Kuliah di FKG, Daftar FK Unesa dan Raih Skor UTBK Tertinggi
Edu
Wamendikti Stella Hitung Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
Wamendikti Stella Hitung Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
Edu
Peraturan TKA SD-SMA Tahun 2025 Terbit, Ini Syarat Siswa dan Materinya
Peraturan TKA SD-SMA Tahun 2025 Terbit, Ini Syarat Siswa dan Materinya
Edu
Wamen Stella Hitung Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Pakai Rumus Probabilitas
Wamen Stella Hitung Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Pakai Rumus Probabilitas
Edu
Mendikdasmen Bahas Penerapan Pendidikan Dasar Gratis dengan Menkeu
Mendikdasmen Bahas Penerapan Pendidikan Dasar Gratis dengan Menkeu
Edu
Kisah Brian, Lulus Cumlaude Kedokteran UGM Hanya dalam Waktu 3,5 Tahun
Kisah Brian, Lulus Cumlaude Kedokteran UGM Hanya dalam Waktu 3,5 Tahun
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tanggapi Putusan MK, Rano Karno Ungkap Pemprov Jakarta Sudah Punya Konsep Sekolah Gratis
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau