Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud: Seperti Ini Aspek KBM Saat Pandemi bagi Guru

Kompas.com - 14/09/2020, 13:40 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Sebelumnya, semua orang tidak akan menyangka bakal mengalami pandemi Covid-19. Tak terkecuali siswa maupun guru sekolah.

Kegiata belajar mengajar yang biasanya dilakukan di sekolah, kini menjadi pembelajaran jarak jauh. Atau siswa mengikuti KBM secara daring.

Tentu model pembelajaran daring juga harus efektif agar siswa mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Baca juga: 5 Tips Jadi Guru Hebat di Masa Pandemi Covid-19

3 aspek KBM

Menurut Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (Direktur GTK Dikmen Diksus) Kemendikbud, Praptono, ada tiga aspek dalam kegiatan belajar mengajar di masa pandemi.

Ketiga aspek itu antara lain:

  • inovasi serta kreativitas
  • ekosistem belajar
  • kearifan lokal

"Saya melihat dari aspek inovasi dan kreativitas, ini menjadi kunci di tengah situasi yang sangat berat. Karena hadirnya pandemi Covid-19 datang secara tiba-tiba," ujar Praptono seperti dikutip dari laman Ditjen GTK Kemendikbud, Senin (14/9/2020).

Dikatakan, pihaknya tidak pernah mempersiapkan sebelumnya bahwa para guru harus mampu melaksanakan pembelajaran online.

Baca juga: Jarak Rumah-Kantor 350 Km, Wanita Malaysia Kerja PP Naik Pesawat

Bahkan pada awal-awal ketika pandemi, ada sebesar 60 persen guru memiliki masalah dengan IT dalam melaksanakan pembelajaran online.

Untuk itulah Kemendikbud mengambil sejumlah langkah, yakni melibatkan komunitas, merilis portal "Guru Berbagi" sebagai wahana berbagi RPP, praktik baik pembelajaran, serta informasi-informasi pelatihan.

Gotong royong dan inovasi

1. Pada masa pandemi ini gotong royong menghadirkan solusi dan terlihat dengan aktif juga berkembangnya ekosistem belajar.

Baca juga: Punya Keluhan di Kaki, Pria Ini Ternyata Didiagnosis Asam Urat dan Gagal Ginjal, Apa Cirinya?

2. Persoalan membentuk ekosistem belajar. Sekarang ini guru dengan komunitas, mulai dari menggali kemitraan dengan teman-teman semasa kuliahnya, dengan kolega-kolega selama mengikuti pendidikan dan pelatihan, maka kemudian ini menjadi ekosistem belajar bersama.

Terjadi diskusi antarsesama guru, mencari solusi terhadap hambatan-hambatan pembelajaran yang dimiliki atau yang dihadapi ketika melaksanakan kegiatan belajar dari rumah.

"Saya kira kegotongroyongan ini akan menjadi sangat penting dalam membentuk ekosistem pendidikan yang baik untuk ke depan," katanya.

Baca juga: Toko Emas Tertipu Nenek Licik, Gelang Palsu Lolos Uji Awal dan Bawa Kabur Uang Rp 29 Juta

3. Segala inovasi, modifikasi, adaptasi yang dilakukan oleh guru dalam merancang kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki di daerah masing-masing. Ini kearifan lokal menjadi sangat penting.

Karena Indonesia terdiri dari berbagai perbedaan, maka kearifan lokal menjadi sangat penting agar bisa mengurai persoalan-persoalan pendidikan satu demi satu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Atasi Kesenjangan Kompetensi, ICE Institute Hadirkan “Career Guidance Platform”
Atasi Kesenjangan Kompetensi, ICE Institute Hadirkan “Career Guidance Platform”
Edu
Tim Peneliti Polimedia Kenalkan Teknologi Kemasan Aktif MAP, Perpanjang Masa Simpan Tepung Talas
Tim Peneliti Polimedia Kenalkan Teknologi Kemasan Aktif MAP, Perpanjang Masa Simpan Tepung Talas
Edu
LPDP Beri 3 Opsi buat Mahasiswa, Dampak Kebijakan Imigrasi Amerika Serikat
LPDP Beri 3 Opsi buat Mahasiswa, Dampak Kebijakan Imigrasi Amerika Serikat
Edu
Kisah Nuzula, Peserta UTBK 2025 dengan Nilai Tertinggi di Unesa, Pilih Kedokteran
Kisah Nuzula, Peserta UTBK 2025 dengan Nilai Tertinggi di Unesa, Pilih Kedokteran
Edu
UNJ Raih Penghargaan 'Perguruan Tinggi dengan Permohonan Hak Cipta Terbanyak 2015-2024' Kemenkum
UNJ Raih Penghargaan "Perguruan Tinggi dengan Permohonan Hak Cipta Terbanyak 2015-2024" Kemenkum
Edu
Kisah Elsa, Anak Marbot Masjid Masuk UGM Tanpa Tes dan Dapat Beasiswa
Kisah Elsa, Anak Marbot Masjid Masuk UGM Tanpa Tes dan Dapat Beasiswa
Edu
AS Hentikan Sementara Penerbitan Visa Pelajar, Bagaimana Nasib 'Awardee' LPDP?
AS Hentikan Sementara Penerbitan Visa Pelajar, Bagaimana Nasib "Awardee" LPDP?
Edu
Permendikdasmen Baru: Hasil TKA SD-SMA buat SPMB dan Masuk Jalur SNBP
Permendikdasmen Baru: Hasil TKA SD-SMA buat SPMB dan Masuk Jalur SNBP
Edu
Biaya Kuliah Institut Teknologi PLN 2025, Ada Gratis Kuliah sampai Lulus
Biaya Kuliah Institut Teknologi PLN 2025, Ada Gratis Kuliah sampai Lulus
Edu
Kisah Nuzula, Sudah Kuliah di FKG, Daftar FK Unesa dan Raih Skor UTBK Tertinggi
Kisah Nuzula, Sudah Kuliah di FKG, Daftar FK Unesa dan Raih Skor UTBK Tertinggi
Edu
Wamendikti Stella Hitung Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
Wamendikti Stella Hitung Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
Edu
Peraturan TKA SD-SMA Tahun 2025 Terbit, Ini Syarat Siswa dan Materinya
Peraturan TKA SD-SMA Tahun 2025 Terbit, Ini Syarat Siswa dan Materinya
Edu
Wamen Stella Hitung Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Pakai Rumus Probabilitas
Wamen Stella Hitung Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Pakai Rumus Probabilitas
Edu
Mendikdasmen Bahas Penerapan Pendidikan Dasar Gratis dengan Menkeu
Mendikdasmen Bahas Penerapan Pendidikan Dasar Gratis dengan Menkeu
Edu
Kisah Brian, Lulus Cumlaude Kedokteran UGM Hanya dalam Waktu 3,5 Tahun
Kisah Brian, Lulus Cumlaude Kedokteran UGM Hanya dalam Waktu 3,5 Tahun
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Zelensky Kecam Proposal Gencatan Senjata Rusia
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau