Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Citayam Fashion Week, Pakar UGM: Angkat Kelas Menengah dan Bawah

Kompas.com - 20/07/2022, 14:40 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Komunitas anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojong Gede membanjiri kawasan Sudirman. Sampai akhirnya mereka dikenal masyarakat luas dengan kegiatan "Citayam Fashion Week".

Sebagai bagian dari kegiatan fashion jalanan, apakah kemunculan Citayam Fashion Week ini bisa dikatakan sebagai ekspresi anak muda atau fenomena budaya musiman?

Baca juga: Pakar Unair Tanggapi Fenomena Citayam Fashion Week

Menurut Sosiolog UGM Derajat Sulistyo Widhyarto, kemunculan Citayam Fashion Week sebagai bagian pembentukan budaya baru yang dilakukan anak muda perlu diapresiasi.

"Salah satu karakter kaum muda adalah pencipta budaya dan kebudayaan youth culture. Fenomena Citayam Fashion Week mempunyai efek budaya dari kebudayaan tersebut," ujar dia melansir laman UGM, Rabu (20/7/2022).

Dia mengaku, kemunculan mereka yang menggunakan area publik pusat kota sebagai lokasi unjuk ekspresi dan memilih gaya busana sebagai budaya baru merupakan hal yang brilian.

Itu karena gaya busana bagian dari budaya yang bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Ruang kota menawarkan tantangan baru yakni kesempatan untuk mendorong pembentukan budaya mengikuti budaya yang bisa diterima adalah fashion," ungkap dia.

Dia menyatakan, para anak muda yang melakukan peragaan busana di jalanan ibu kota ini umumnya berasal dari kota-kota penyangga Jakarta.

Baca juga: Lulus SMUP Jalur Mandiri dan Jalur Prestasi Unpad? Ini Cara Registrasi Ulangnya

Bahkan, mereka berasal dari keluarga kelas menengah ke bawah yang seakan melawan arus fenomena budaya konsumerisme dan pamer kemewahan yang ditunjukkan para pegiat media sosial (medsos) dan influencer.

"Mereka memang kalah bertarung dengan kaum muda menengah ke atas yang sudah masuk ruang bisnis kota. Maka Citayam Fashion Week adalah representasi kaum muda menengah ke bawah dan menjadi bagian dari eksistensi baru mereka dalam mengisi ruang kota dan sekaligus pembentuk budaya muda kota," jelas dia.

Meski begitu, kata dia, kaum muda ini juga menggunakan media digital untuk memperkuat gaung ruang ekspresi budaya baru mereka.

"Kaum muda di sana paham betul, jika Jakarta adalah ruang yang bisa mewakili daya tarik dan meningkatkan audiens. Maka mereka dengan sadar menjadikan Jakarta sebagai ruang penciptaan budaya," tutur dia

Namun, ada hal yang harus disoroti di Citayam Fashion Week, yakni cara gaya busana yang digunakan dengan cara meminjam atau membeli dengan harga murah.

Dari situ sudah terlihat ada perbedaan bila dibanding dengan kaum moda perkotaan.

Baca juga: Pakar UGM Beri 4 Tips Aman Jalani Investasi

"Menggunakan baju pinjaman sampai dengan membeli dengan harga murah, hal inilah yang membentuk kritik konsumsi fashion kaum muda kota yang terjebak memakai baju produk industri," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com