Biaya Kuliah S1 Jurusan DKV di ITS, Binus, dan Trisakti 2022
KOMPAS.com - Desain Komunikasi Visual (DKV) menjadi salah satu jurusan kuliah yang ramai peminat setiap tahunnya di suatu perguruan tinggi.
Desain Komunikasi Visual (DKV) sendiri merupakan cabang ilmu desain atau seni.
Studi ini memelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik serta media dengan memanfaatkan elemen-elemen visual ataupun rupa.
Baca juga: 5 Prospek Kerja Lulusan DKV, Gaji Tinggi dan Banyak Dicari
Hal itu dilakukan untuk menyampaikan pesan dengan tujuan tertentu.
Mahasiswa desain grafis banyak belajar tentang grafis, gambar 2D, bahkan hingga gambar 3D yang bergerak seperti pada media elektronik dan situs interaktif.
Menariknya, seorang sarjana DKV harus bisa mengolah pesan secara efektif, informatif dan komunikatif.
Melansir dari berbagai sumber, prospek kerja setelah lulus dari program studi Desain Komunikasi Visual ini sangat beragam, tergantung pada minat dan keahlian, yaitu:
- Wirausaha
- Freelancer seperti desainer grafis, ilustrator, fotografer, animator, web designer, dan sebagainya
- Biro konsultan desain (graphic house)
- Periklanan
- Rumah produksi (production house).
- Media massa
- Aparatur Sipil Negara (ASN)
- Percetakan dan penerbitan
- Hubungan Masyarakat (public relation) lembaga swasta dan pemerintah
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah Gampang Dapat Kerja di Era Revolusi Industri 4.0
Di Indonesia sendiri sudah banyak Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memiliki program studi ini di kampusnya.
Sekalipun namanya bisa berubah
Melansir dari situs resmi masing-masing universitas, berikut biaya kuliah program studi DKV di 3 universitas yang berbeda di Indonesia.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Biaya pendidikan di ITS terbagi sesuai dengan jalur penerimaan calon mahasiswanya.
Jalur SNMPTN dan SBMPTN
Uang Kuliah Tunggal (UKT) di ITS diberlakukan bagi seluruh calon mahasiswa yang diterima di berbagai program studi melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN kecuali Program Studi Joint Degree.
UKT tersebut dibagi menjadi 7 (tujuh) kategori yang disesuaikan dengan kemampuan finansial orang tua mahasiswa.
Indeks kemampuan ekonomi orang tua ditentukan pada saat pendaftaran ulang.
