Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah IPK 4, Maria Juga Lulus S3 Unair di Usia 24 Tahun

Kompas.com - 04/06/2023, 07:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Unair

KOMPAS.com - Biasanya, mahasiswa yang lulus S1 usianya 22 tahun. Tapi, mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) ini berbeda.

Maria Apriliani Gani lulus dan menyandang gelar doktor ilmu farmasi di Unair ini masih berusia 24 tahun. Bahkan IPK-nya juga sempurna alias IPK 4.

Pada wisuda Unair, Sabtu (3/6/2023), Maria juga dinobatkan sebagai wisudawan terbaik jenjang S3 Fakultas Farmasi Unair pada wisuda tersebut.

Ternyata, sejak awal atau kuliah S1 dia punya perhatian akan dunia penelitian.

Baca juga: Unair Buka Seleksi Mandiri 2023 dengan 3 Skema

Bahkan dia juga kerap mengikuti berbagai ajang penelitian bergengsi tingkat nasional, seperti halnya PKM (program kreativitas mahasiswa).

Ternyata, pengorbanan tenaga dan pikirannya di dunia penelitian patut mendapatkan apresiasi.

Ia memperoleh apresiasi berupa beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Ilmiah (PKPI) dari Kemendikbud Ristek.

Lewat beasiswa itu, ia berkesempatan menapaki Negeri Ginseng untuk melakukan penelitian di Seoul National University selama enam bulan.

Tak hanya itu saja, ia juga mendapat amanah untuk mengerjakan proyek penelitian dengan University of Rennes, Prancis. Bahkan, ia mendapat bantuan mobilitas Séjour Scientifique de Haut Niveau (SSHN) dari Pemerintah Prancis.

Meski demikian, melakukan penelitian di luar negeri juga tidak mudah. Sebab, dia sempat merasa kesulitan beradaptasi dengan budaya baru.

Tapi, akhirnya dia berhasil mengatasi. Kendati demikian, ia sangat bersyukur karena memperoleh ilmu dan pengalaman baru.

"Di sana saya bisa mengenal teknologi-teknologi baru yang belum ada di Indonesia. Saya juga banyak belajar mengenai kultur positif dan beberapa di antaranya saya terapkan di Indonesia," ujarnya dikutip dari laman Unair.

Perempuan kelahiran Minahasa, 9 April 1999 itu merasa senang dan bangga. Sebab, ia berhasil mencatatkan namanya sebagai salah satu doktor termuda di Indonesia, tidak lama setelah perayaan ulang tahunnya yang ke-24.

"Lima hari setelah berulang tahun yang ke-24, saya diyudisium sebagai doktor baru di bidang Ilmu Farmasi. Saya sangat senang karena ini menjadi kado ulang tahun saya yang ke-24," tutur awardee beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul) tersebut.

Baca juga: Siswi Ini Rela Gunakan Tabungan untuk Menerangi 2 Desa di Karawang

Adapun studi doktoralnya, ia melakukan penelitian dan mengembangkan biomaterial berukuran nanometer untuk aplikasi defek tulang dengan tujuan mengatasi permasalahan mahalnya produk implan tulang impor di Indonesia.

Tentu ia berharap, hasil disertasinya dapat menyumbang teori baru di bidang farmasi dan sekaligus dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau