Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyenangkan... Kuliah Lewat "Video Conference"!

Kompas.com - 20/03/2015, 13:00 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Banyak orang berpikiran bahwa kuliah dengan sistem pembelajaran online tak pernah maksimal. Sementara itu, tuntutan untuk belajar dengan mandiri kerap membuat mahasiswa bosan. Akhirnya, biaya yang sudah dikeluarkan menjadi sia-sia.

Apakah demikian? Nyatanya tak seperti itu, namun justeru sebaliknya. Jika lebih jeli, sebetulnya ada perguruan tinggi yang memiliki sistem pembelajaran online dengan baik sehingga kualitas lulusan tidak kalah dengan metode konservatif.

Di Binus Business School, misalnya. Program Magister Manajemen (MM) Online yang ditawarkan memiliki sistem pembelajaran menyenangkan sehingga tidak membuat mahasiswa jenuh. Pada program MM Online khususnya, mahasiswa memiliki tanggung jawab dan disiplin yang lebih dari biasanya, sebab segalanya telah diatur oleh sistem.

Seperti dikemukakan Head of Program MM Online Binus Bussiness School, Tengku Mohd. Khairal Abd, bahwa disiplin tersebut termasuk dalam mengumpulkan tugas-tugas tertentu untuk diunggah ke dalam sistem, mengunduh bahan ajar, serta melakukan video conference.

Pengganti tatap muka

Dalam perkuliahan online, tatap muka memang terhitung minim. Dalam satu semester umumnya hanya dua kali. Sebagai gantinya, dialihkan dengan melakukan video conference secara serentak.
Ini yang membedakannya dengan sistem perkuliahan online lainnya.

Dengan video conference, mahasiswa tetap merasa diperhatikan dosen walaupun tidak berada di ruangan kelas. Mereka juga bisa berdiskusi dengan mahasiswa lainnya yang mengikuti kegiatan konferensi video tersebut.

"Untuk membuat video conference, kita sudah menentukan dari jauh-jauh hari. Hari dan jam sekian harus stand by di depan laptop sehingga mahasiswa bisa cari koneksi internet yang bagus," kata Tengku, kepada KOMPAS.com awal Februari lalu.

Penjelasan lebih lanjut juga dituturkan oleh Program Director MM Executive BINUS Business School, Tubagus Hanafi Soeriaatmadja. Menurut dia, hitungan dalam satu course, yaitu untuk satu mata kuliah dipelajari selama tiga bulan, akan ada satu kali metode pembelajaran yang dilakukan melalui video conference.

Konferensi video tersebut adalah video belajar antara mahasiswa dengan dosen. Isi atau materi konferensinya dapat berupa presentasi tugas, diskusi langsung, maupun kuliah dari dosen tamu. Pada akhir perkuliahan, barulah kegiatan tatap muka dilakukan dengan sebenarnya di kampus. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi upaya kecurangan.

"Misalnya, jangan sampai sekretarisnya yang mengerjakan ujian karena online dan tidak ada yang mengawasi," tukas Hanafi.

Baca juga: Apa Bedanya Pendidikan Jarak Jauh dan Metode "Online Learning"?

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau