Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk... Belajar Coding agar Tak Tergilas Zaman

Kompas.com - 05/02/2018, 17:05 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

JAKARTA,  KOMPAS.com - Pengembangan perekonomian digital menjadi penting bagi masa depan Indonesia. Penggunaan teknologi digital akan mendominasi dunia usaha dalam beberapa waktu mendatang.

Berdasarkan kajian McKinsey pada 2016, sekira 52,6 juta jenis pekerjaan akan hilang dalam lima tahun ke depan. Hal itu terjadi sebagai dampak dari berkembangnya teknologi digital pada era revoluasi industri 4.0.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Indonesia berpotensi besar untuk berpengaruh lebih besar di dunia. Teknologi digital akan menciptakan 3,7 juta pekerjaan baru dalam 7 tahun ke depan. Mayoritas pekerjaan itu merupakan sektor jasa.

Pekerja yang dibutuhkan pada sektor jasa yang tumbuh sejalan dengan perkembangan teknologi digital yakni middle higher skilled. Sayangnya, sumber daya manusia Indonesia masih belum memiliki skill yang memadai untuk itu.

Baca: Ini Karakter Pekerjaan yang Terancam Hilang akibat Tergerus Teknologi

Saat ini, sejumlah perusahaan startup Indonesia melejit melampaui perusahaan-perusahaan yang telah berdiri puluhan tahun. Perusahaan startup yang berdiri baru beberapa tahun seperti Go-Jek memiliki valuasi yang sangat besar.

“Perusahaan startup skalanya besar sehingga bisa mendapatkan funding yang besar,” ujar Direktur Pemasaran Koding Next, Josep Kenny, di Hotel Pullman, Jumat (2/2/2018).

Berkembangnya perusahaan startup berbasis teknologi digital itu tentu membutuhkan tenaga kerja. Peluang yang begitu besar itu ternyata tak bisa diserap pasar kerja.

“Nyatanya ada gap. Tidak semua orang bisa bekerja di sana karena tidak memiliki skill,” katanya.

Kini, tak ada alasan lagi untuk menunda pengembangan diri seiring dengan berkembangnya teknologi digital, salah satunya dengan mempelajari coding. Bukan cuma pekerja, anak-anak pun bisa belajar pemrograman komputer alias coding.

Baca juga:  Coding Siap Masuk ke Kurikulum Sekolah di Indonesia

Sejumlah lembaga kursus coding membuka kelas bagi peserta, mulai anak-anak hingga dewasa. Masyarakat yang berminat mempelajari coding berlatar belakang beragam, seperti pelajar, mahasiswa, pekerja, dan pengusaha. "Ada juga pendaftar kursus yang berusia 40 hingga 50 tahun," ujar Kenny.

Pada kelas tersebut, anak-anak diajarkan untuk berpikir logis dan algoritmik, kemampuan matematika dan analisa, kerja sama dan kreativitas, serta pemecahan masalah.

Materi utama yang dipelajari di antaranya apps, robot, website, 3D printing,  games dan matematika, drone, smart home, serta computer programming.

Sementara, para pekerja dan pengusaha bisa mempelajari cara untuk membangun dan mengembangkan website statis, dinamis, komersial (e-commerce), serta menganalisa website yang telah dikembangkan.

“Peluang teknologi digital untuk berkembang di Indonesia mesti dilihat. Dulu, kita hanya bisa punya satu toko yang mesti dijaga 24 jam dikali 7 hari dalam seminggu. Sekarang, kita bisa punya 10 toko yang enggak ada bentuk fisiknya dan bisa menghasilkan 10 kali lipat dibanding toko konvensional tadi,” katanya.

Biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti kursus juga tak murah. Paket kelas untuk siswa dewasa dibandrol Rp 20 juta yang bisa diikuti selama 8 pekan.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhammad Hanif Dhakiri, sadar biaya untuk memperkaya skill pada era revolusi industri 4.0 itu tak murah. Oleh karena itu, pemerintah saat ini tengah mengkaji mekanisme pembiayaan pelatihan keterampilan pekerja agar dapat menguasai teknologi. 

Dua mekanisme yang tengah digodok yakni Skill Development Fund (SDF) dan Unemployment Benefit (UB). Pembiayaan pelatihan keterampilan, ia melanjutkan, masuk dalam skenario SDF yang rencananya diambil dari anggaran negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Atasi Kesenjangan Kompetensi, ICE Institute Hadirkan “Career Guidance Platform”
Atasi Kesenjangan Kompetensi, ICE Institute Hadirkan “Career Guidance Platform”
Edu
Tim Peneliti Polimedia Kenalkan Teknologi Kemasan Aktif MAP, Perpanjang Masa Simpan Tepung Talas
Tim Peneliti Polimedia Kenalkan Teknologi Kemasan Aktif MAP, Perpanjang Masa Simpan Tepung Talas
Edu
LPDP Beri 3 Opsi buat Mahasiswa, Dampak Kebijakan Imigrasi Amerika Serikat
LPDP Beri 3 Opsi buat Mahasiswa, Dampak Kebijakan Imigrasi Amerika Serikat
Edu
Kisah Nuzula, Peserta UTBK 2025 dengan Nilai Tertinggi di Unesa, Pilih Kedokteran
Kisah Nuzula, Peserta UTBK 2025 dengan Nilai Tertinggi di Unesa, Pilih Kedokteran
Edu
UNJ Raih Penghargaan 'Perguruan Tinggi dengan Permohonan Hak Cipta Terbanyak 2015-2024' Kemenkum
UNJ Raih Penghargaan "Perguruan Tinggi dengan Permohonan Hak Cipta Terbanyak 2015-2024" Kemenkum
Edu
Kisah Elsa, Anak Marbot Masjid Masuk UGM Tanpa Tes dan Dapat Beasiswa
Kisah Elsa, Anak Marbot Masjid Masuk UGM Tanpa Tes dan Dapat Beasiswa
Edu
AS Hentikan Sementara Penerbitan Visa Pelajar, Bagaimana Nasib 'Awardee' LPDP?
AS Hentikan Sementara Penerbitan Visa Pelajar, Bagaimana Nasib "Awardee" LPDP?
Edu
Permendikdasmen Baru: Hasil TKA SD-SMA buat SPMB dan Masuk Jalur SNBP
Permendikdasmen Baru: Hasil TKA SD-SMA buat SPMB dan Masuk Jalur SNBP
Edu
Biaya Kuliah Institut Teknologi PLN 2025, Ada Gratis Kuliah sampai Lulus
Biaya Kuliah Institut Teknologi PLN 2025, Ada Gratis Kuliah sampai Lulus
Edu
Kisah Nuzula, Sudah Kuliah di FKG, Daftar FK Unesa dan Raih Skor UTBK Tertinggi
Kisah Nuzula, Sudah Kuliah di FKG, Daftar FK Unesa dan Raih Skor UTBK Tertinggi
Edu
Wamendikti Stella Hitung Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
Wamendikti Stella Hitung Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
Edu
Peraturan TKA SD-SMA Tahun 2025 Terbit, Ini Syarat Siswa dan Materinya
Peraturan TKA SD-SMA Tahun 2025 Terbit, Ini Syarat Siswa dan Materinya
Edu
Wamen Stella Hitung Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Pakai Rumus Probabilitas
Wamen Stella Hitung Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Pakai Rumus Probabilitas
Edu
Mendikdasmen Bahas Penerapan Pendidikan Dasar Gratis dengan Menkeu
Mendikdasmen Bahas Penerapan Pendidikan Dasar Gratis dengan Menkeu
Edu
Kisah Brian, Lulus Cumlaude Kedokteran UGM Hanya dalam Waktu 3,5 Tahun
Kisah Brian, Lulus Cumlaude Kedokteran UGM Hanya dalam Waktu 3,5 Tahun
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau