Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITS Gagas Kumbang "Cyborg" Bantu Cari Korban Bencana

Kompas.com - 23/01/2021, 11:22 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Tidak berhenti berinovasi di tengah pandemi, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas inovasi bernama I-BOT, yakni asisten "cyborg" berupa serangga yang membantu tim penyelamat korban bencana.

Ketua tim Spektronics Michael Adrian Subagio mengatakan, serangga sebagai pendeteksi manusia korban bencana ini lebih mudah dan efektif ketimbang menggunakan anjing. Di samping banyaknya serangga di negara tropis seperti Indonesia.

“Kalau pakai anjing kan butuh waktu paling nggak sebulan, kalau pakai serangga bisa langsung,” terangnya seperti ditulis dalam laman resmi ITS, Sabtu (23/1/2021).

Baca juga: Deteksi Covid-19 Lewat Bau Keringat Ketiak, ITS Kembangkan i-nose c-19

Ukuran serangga yang kecil, lanjut dia, mempermudah serangga untuk masuk ke sela-sela kecil, terlebih jika banyak reruntuhan di lokasi bencana.

“Untuk saat ini, kami hanya menawarkan serangga kecoa dan kumbang,” ujarnya.

Tak akan menyakiti serangga

Ia menjelaskan, prinsip dari inovasi ini yakni memasang perangkat elektronik pada serangga hidup. Serangga hidup dianggap lebih fleksibel karena bergerak sesuai kemampuannya sendiri.

“Karena itu, kenapa pakai serangga asli dan bukan pakai robot mikro, karena nggak perlu tenaga tambahan seperti baterai atau perlu supply power,” terangnya.

Meski dipasangi perangkat elektronik, Michael menyebut serangga tidak akan disakiti. Penambahan perangkat hanya berupa backpack kecil yang diletakkan di atas serangga.

Baca juga: BCA Buka Beasiswa Pendidikan, Kuliah Gratis dan Uang Saku Bulanan

“Dari perangkat ini juga, kita bisa mendapat informasi tambahan di lokasi kejadian,” ungkap mahasiswa Teknik Kimia ITS ini.

Lebih lanjut, kata Michael, digunakan Internet of Things (IoT) berupa bluetooth sehingga gerakan serangga lebih terintegrasi.

Menggunakan bluetooth dan perangkat amplifier tambahan untuk memperkuat sinyal, serangga-serangga tersebut diharapkan dapat mendeteksi korban bencana di lokasi yang sempit.

Cara kerja I-BOT

Michael menyebut ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia dengan inovasinya ini.

Pertama, menggunakan kemampuan alamiah serangga itu sendiri.

“Jadi kita manfaatkan kemampuan membau serta kemampuan deteksi suhu serangga untuk mendeteksi keberadaan manusia,” tuturnya.

Baca juga: Beasiswa S1-S2 Brunei, Kuliah Gratis dan Tunjangan Rp 6 Juta Per Bulan

Cara selanjutnya yaitu dengan memanfaatkan mikrofon dan kamera berukuran mikro yang terpasang pada perangkat.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Berapa Minimal Nilai Rapor agar Lolos SNBP 2026? Siswa Kelas 12 Bisa Cek
Berapa Minimal Nilai Rapor agar Lolos SNBP 2026? Siswa Kelas 12 Bisa Cek
Edu
Mendikdasmen: Sebagian Anak Indonesia Tidak Mampu Baca Jam Analog
Mendikdasmen: Sebagian Anak Indonesia Tidak Mampu Baca Jam Analog
Edu
13 Kampus Masuk Daftar Hasil Riset Diragukan, Wamen Stella: Bukan Jurnal Bodong
13 Kampus Masuk Daftar Hasil Riset Diragukan, Wamen Stella: Bukan Jurnal Bodong
Edu
Cerita Melfi Warga Pulau Sawu Pertama yang Kuliah di UI, Dulu Harus Jalan Puluhan Kilometer ke Sekolah
Cerita Melfi Warga Pulau Sawu Pertama yang Kuliah di UI, Dulu Harus Jalan Puluhan Kilometer ke Sekolah
Edu
Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Matematika Bikin Mumet Hanya Mitos
Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Matematika Bikin Mumet Hanya Mitos
Edu
10 Jurusan Paling Disukai Lulusannya karena Gajinya Besar
10 Jurusan Paling Disukai Lulusannya karena Gajinya Besar
Edu
4 Kebiasaan Ini Bikin Gagal Masuk UGM, UI hingga ITB, Apa Saja Itu?
4 Kebiasaan Ini Bikin Gagal Masuk UGM, UI hingga ITB, Apa Saja Itu?
Edu
10 Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Calon Pebisnis Muda
10 Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Calon Pebisnis Muda
Edu
Rayakan HUT ke-80 RI, Unika Atma Jaya Sambut 2.700 Mahasiswa Baru
Rayakan HUT ke-80 RI, Unika Atma Jaya Sambut 2.700 Mahasiswa Baru
Edu
P2G Sayangkan Anggaran MBG 2026 Pakai Hampir Setengah Dana Pendidikan
P2G Sayangkan Anggaran MBG 2026 Pakai Hampir Setengah Dana Pendidikan
Edu
5 Pasang Ayah-Anak Politisi Punya Pendidikan Mentereng, Ada Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
5 Pasang Ayah-Anak Politisi Punya Pendidikan Mentereng, Ada Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
Edu
Cinta Laura Jadi Pembicara di PKKMB Udayana 2025, Bicara di Depan 6.700 Mahasiswa
Cinta Laura Jadi Pembicara di PKKMB Udayana 2025, Bicara di Depan 6.700 Mahasiswa
Edu
Anggaran Pendidikan 2026 Capai Rp 757,8 Triliun, Kesejahteraan Guru Diharapkan Bisa Meningkat
Anggaran Pendidikan 2026 Capai Rp 757,8 Triliun, Kesejahteraan Guru Diharapkan Bisa Meningkat
Edu
Mendikdasmen Ungkap Alasan Pramuka Kembali Jadi Ekskul Wajib
Mendikdasmen Ungkap Alasan Pramuka Kembali Jadi Ekskul Wajib
Edu
Cek Pekerjaan Gaji Tinggi di Australia, Chef Bisa Dibayar Rp 13 Juta Per Minggu
Cek Pekerjaan Gaji Tinggi di Australia, Chef Bisa Dibayar Rp 13 Juta Per Minggu
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau