Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Unair: Ini Cara Atasi Tantrum Anak Saat Pandemi

Kompas.com - 28/11/2021, 16:57 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berbagai aspek dalam kehidupan manusia, mau tidak mau semenjak Covid-19 ikut terdampak.

Akhirnya, semua orang dituntut untuk menerapkan kebiasaan baru guna mencegah angka penularan Covid-19. Seperti pembatasan fisik dan sosial serta penerapan protokol kesehatan.

Dari kebiasaan baru ini, tak cuma berdampak pada kehidupan orang dewasa saja tetapi juga pada anak-anak usia prasekolah.

Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Primatia Yogi Wulandari, mengungkapkan bahwa banyak situasi tidak menyenangkan yang dihadapi anak selama pandemi Covid-19.

“Dari penelitian terbaru yang dilaksanakan selama pandemi, anak-anak usia prasekolah hingga remaja turut merasakan kecemasan yang berantai dari lingkungan mereka,” papar Primatia dilansir dari laman Unair.

Baca juga: Orangtua, Ini 5 Tips Anak Mau Makan Sayur

Ia menuturkan bahwa emosi negatif seperti cemas, gelisah, dan khawatir yang ditunjukkan oleh orang tua atau anggota keluarga lain akan memberi dampak kepada anak bila tidak dikelola dengan baik.

Ia mengatakan, pembatasan fisik dan sosial yang diberlakukan oleh pemerintah juga turut berdampak pada anak usia prasekolah. Seperti yang telah kita ketahui bahwa anak usia prasekolah memiliki kebutuhan akan kegiatan bermain yang tinggi. Mereka tumbuh dan berkembang termasuk juga mengeksplorasi lingkungan sosial mereka dengan bermain.

“Anak-anak akan merasakan kejenuhan karena tidak semua rumah mempunyai alat bermain anak yang komplit terutama untuk permainan motorik kasar. Selain itu, mereka juga tidak mendapat kesempatan berinteraksi dengan teman sebaya,” ungkap Primatia.

Bagi para remaja, opsi untuk berinteraksi dengan teman sebayanya mungkin masih ada seperti menggunakan layanan video conference. Namun, anak-anak belum bisa mengalihkan kebutuhan sosial seperti pada remaja dan dewasa sehingga dapat dipastikan bahwa anak akan bingung dengan apa yang harus mereka lakukan.

Baca juga: Orangtua, Perhatikan 5 Hal Ini Saat Membaca Buku Bersama Anak

Primatia juga mengungkapkan bahwa banyak anak usia prasekolah yang cenderung tantrum selama masa pandemi ini.

“Kadang ada anak yang sudah matang secara emosi, namun saat pandemi justru rewel, gampang marah, dan sebagainya,” terang Primatia.

Waktu yang banyak dihabiskan di rumah juga berdampak pada peningkatan penggunaan gawai pada anak-anak.

Terkait hal ini, Primatia menyarankan agar para orang tua membatasi screen time pada anak mereka dengan waktu penggunaan gawai maksimal dua jam per hari serta tidak diberikan secara terus-menerus.

Primatia menganjurkan agar para orang tua menyiapkan variasi kegiatan di rumah bagi anak-anak usia prasekolah.

“Pada usia prasekolah, tugas perkembangan adalah mengembangkan kemampuan fisik-motorik sedangkan di saat pandemi kegiatan fisik jauh berkurang. Padahal, kegiatan tersebut sangat dibutuhkan oleh mereka,” terangnya.

Ia mencontohkan bahwa orang tua dapat menciptakan lingkungan rumah sebagai media pembelajaran. Untuk mengajak anak belajar berhitung, Primatia mencontohkan orang tua dapat mengajak anak untuk membersihkan halaman rumah dan mengajak anak untuk mengambil dan menghitung daun-daun yang berjatuhan.

Baca juga: Orangtua, Ini 9 Jenis Penyakit yang Sering Dialami Anak Usia Dini

Kegiatan lain yang dapat dilakukan meliputi lempar tangkap bola, meronce, menggambar, dan senam pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cerita Mahasiswa, Buka Usaha Buket Bunga, Pendapatan Rp 3 Juta Per Bulan
Cerita Mahasiswa, Buka Usaha Buket Bunga, Pendapatan Rp 3 Juta Per Bulan
Edu
Buka Diskusi Publik Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Fadli Zon: Tidak Ada yang Ditutupi
Buka Diskusi Publik Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Fadli Zon: Tidak Ada yang Ditutupi
Edu
Pemerintah Tegaskan Ujian Nasional Resmi Diganti Tes Kemampuan Akademik
Pemerintah Tegaskan Ujian Nasional Resmi Diganti Tes Kemampuan Akademik
Edu
Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2025, UKT Kedokteran Tertinggi Rp 24,7 Juta
Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2025, UKT Kedokteran Tertinggi Rp 24,7 Juta
Edu
Kisah Suwandi, Lulusan Terbaik IPDN Tanpa Skripsi, Dapat IPK 3,87
Kisah Suwandi, Lulusan Terbaik IPDN Tanpa Skripsi, Dapat IPK 3,87
Edu
Columbia University Skors 80 Mahasiswa yang Demo Pro-Palestina
Columbia University Skors 80 Mahasiswa yang Demo Pro-Palestina
Edu
Cara Cek Status DTKS Buat Pencairan PIP dan Daftar KIP Kuliah 2025
Cara Cek Status DTKS Buat Pencairan PIP dan Daftar KIP Kuliah 2025
Edu
Mendikti: Jumlah Mahasiswa Masuk Prodi STEM Menurun, padahal Banyak Dibutuhkan
Mendikti: Jumlah Mahasiswa Masuk Prodi STEM Menurun, padahal Banyak Dibutuhkan
Edu
Pakar Sebut Banyak Masalah Pendidikan di Jabar, Angka Putus Sekolah dan Kekerasan Tinggi
Pakar Sebut Banyak Masalah Pendidikan di Jabar, Angka Putus Sekolah dan Kekerasan Tinggi
Edu
Survei Sebut 23 Persen Gen Z Akui Menyesal Telah Kuliah, Apa Alasannya?
Survei Sebut 23 Persen Gen Z Akui Menyesal Telah Kuliah, Apa Alasannya?
Edu
Cerita Peraih 4 Medali Perunggu di International Mathematical Olympiad 2025
Cerita Peraih 4 Medali Perunggu di International Mathematical Olympiad 2025
Edu
Daftar 40 Sekolah Swasta Gratis di Jakarta yang Siap Uji Coba 2025
Daftar 40 Sekolah Swasta Gratis di Jakarta yang Siap Uji Coba 2025
Edu
Belum Ada Kampus Indonesia yang Tembus 10 Besar Terbaik di Asia
Belum Ada Kampus Indonesia yang Tembus 10 Besar Terbaik di Asia
Edu
Kisah Hafiz CoC, Berhasil Masuk Sekolah Kedinasan STIS, Nilai SKD 461 dan IPK 3,95
Kisah Hafiz CoC, Berhasil Masuk Sekolah Kedinasan STIS, Nilai SKD 461 dan IPK 3,95
Edu
Beasiswa LPDP Prestasi Olahraga 2025 Dibuka, Usia 45 Tahun Bisa Daftar S2
Beasiswa LPDP Prestasi Olahraga 2025 Dibuka, Usia 45 Tahun Bisa Daftar S2
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BSU 2025 Tahap 4 Cair, Simak Cara Cek Penerima dan Buat QR Code Pospay
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau