Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips agar Rumah Aman Saat Ditinggal Mudik ala Dosen UM Surabaya

Kompas.com - 03/05/2022, 07:57 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19, masyarakat tahun ini bisa mudik ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Bagi masyarakat yang merantau, saat mudik ke kampung halaman, tentu akan meninggalkan rumahnya selama beberapa hari.

Rumah yang kosong ditinggal mudik ini tentu rentan menjadi sasaran kejahatan. Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Lukman Hakim memberikan beberapa tips agar rumah aman saat ditinggal mudik.

"Nyalakan lampu teras dan beberapa ruang hal ini bertujuan agar rumah terlihat ada yang menghuni, kunci pintu dan jendela dengan rapat," urai Lukman seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Senin (2/5/2022).

Baca juga: Medion Farma Jaya Buka Lowongan Kerja bagi D3-S1 Fresh Graduate

Cabut aliran listrik, alat elektronik dan gas

Lukman menerangkan, masyarakat yang mudik juga sebaiknya mencabut aliran listrik, alat elektronik dan gas.

Perangkat elektronik yang perlu dicabut aliran listriknya seperti perangkat televisi, radio, lemari es, mesin cuci, dispenser, dan lain sebagainya.

Hal ini bertujuan untuk menghindari hubungan arus pendek listrik atau korsleting. Serta menghindari terjadinya kebocoran karena gas. Karena kedua hal itu dapat berbahaya jika terjadi sesuatu yang salah menyebabkan kebakaran.

"Mematikan saluran air dan keran, terkadang saat kita meninggalkan rumah, bepergian ataupun mudik hal yang sering kali terlewatkan adalah lupa mematikan saluran air keran," urai Lukkan.

Baca juga: 10 Kota Paling Nyaman bagi Pelajar Berikut Kampus Terbaiknya

Matikan keran air dan bawa benda berharga

Mematikan keran, lanjut Lukman, bertujuan untuk mengurangi anggaran biaya rumah tangga serta menghindari air yang terbuang sia-sia.

Menurutnya, menyalakan saluran air dan keran ketika meninggalkan rumah saat mudik berisiko terjadinya kebocoran sehingga air meluap terbuang.

Masyarakat yang mudik penting untuk menyimpan atau membawa barang berharga. Seperti perhiasan, uang tunai, sertifikat rumah, dan lain sebagainya sebaiknya tidak di tinggalkan di rumah. Simpan di dalam brankas atau lemari yang memiliki kunci.

Selain itu, masyarakat yang mudik juga bisa menitipkan rumah pada seseorang yang dipercaya.

Baca juga: Peduli Pembangunan Berkelanjutan, UII Masuk THE Impact Rankings 2022

Titipkan ke tetangga dan bersihkan rumah sebelum mudik

Sebelum meninggalkan rumah saat mudik ada baiknya untuk menitipkan rumah kepada tetangga atau kerabat yang dipercaya.

"Pemudik juga bisa memberitahu tetangga yang tidak mudik bertujuan agar rumah yang kita tinggal mudik ada yang memantau demi menjaga rumah dalam keadaan tetap aman," beber Lukman.

Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membersihkan area rumah. Apabila meninggalkan rumah untuk mudik Lebaran dengan durasi waktu yang lama, jangan lupa untuk membersihkan rumah, tutup semua lubang pembuangan.

Buang sampah dan bersihkan sisa-sisa makanan. Hal ini dilakukan agar saat meninggalkan rumah untuk mudik, rumah dalam kondisi bersih dan terhindar dari datangnya nyamuk, tikus dan kecoa karena rumah kotor.

"Bagi yang ingin bisa memantau keadaan rumah disarankan untuk memasang kamera CCTV. Anda bisa memasang CCTV di beberapa titik lokasi rumah seperti di bagian halaman, garasi, kamar tidur dan ruang tamu," tandas Lukman.

Baca juga: 7 Negara Penghasil Kurma Terbesar di Dunia, Siswa Sudah Tahu?

Tips terakhir dari Lukman yakni melapor RT atau RW dan petugas keamanan setempat. Ada baiknya masyarakat yang mudik melapor kepada petugas keamanan, satpam kompleks dan tetangga bahwa akan pergi selama libur Lebaran.

"Berikan nomor ponsel yang aktif agar mereka dapat menghubungi apabila terjadi sesuatu atau mungkin ada hal penting yang terjadi. Lalu minta kepada mereka sesekali untuk memeriksa keadaan rumah sekitar," tutup Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

UBM dan Monash University Indonesia Tingkatkan Kualitas Lulusan Global lewat 'Combined Degree Program'
UBM dan Monash University Indonesia Tingkatkan Kualitas Lulusan Global lewat "Combined Degree Program"
Edu
Perkuat Pendidikan Vokasi, Mendikdasmen Resmikan Gedung Baru SMK Ruhama Lab School Uhamka
Perkuat Pendidikan Vokasi, Mendikdasmen Resmikan Gedung Baru SMK Ruhama Lab School Uhamka
Edu
Beasiswa SEHAT bagi Mahasiswi Poltekkes Kemenkes, Bisa Dapat Rp 10 Juta Per Semester
Beasiswa SEHAT bagi Mahasiswi Poltekkes Kemenkes, Bisa Dapat Rp 10 Juta Per Semester
Edu
Pakar IPB: Ada 3 Jenis Beras Oplosan yang Dijual, Kenali Cirinya
Pakar IPB: Ada 3 Jenis Beras Oplosan yang Dijual, Kenali Cirinya
Edu
Kekurangan 70 Ribu Dokter Spesialis, Kemendikti Akselerasi Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tenaga Medis
Kekurangan 70 Ribu Dokter Spesialis, Kemendikti Akselerasi Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tenaga Medis
Edu
15 SMA Paling Berprestasi di Jawa Barat, Terbanyak Sekolah Swasta
15 SMA Paling Berprestasi di Jawa Barat, Terbanyak Sekolah Swasta
Edu
Siswa SMA-SMK Bisa Jadi Anggota DPR Selama 6 Hari, Ini 4 Syaratnya
Siswa SMA-SMK Bisa Jadi Anggota DPR Selama 6 Hari, Ini 4 Syaratnya
Edu
Masih Banyak Prodi Kesehatan di Indonesia Akreditasi C, Kenapa?
Masih Banyak Prodi Kesehatan di Indonesia Akreditasi C, Kenapa?
Edu
Aliansi Dosen PPPK Audiensi dengan Mendikti, Ini Poin yang Disampaikan
Aliansi Dosen PPPK Audiensi dengan Mendikti, Ini Poin yang Disampaikan
Edu
SMA Muhammadiyah 1 Depok Hanya Dapat 4 Murid Baru, Diduga Kena Imbas Kebijakan KDM
SMA Muhammadiyah 1 Depok Hanya Dapat 4 Murid Baru, Diduga Kena Imbas Kebijakan KDM
Edu
Bubur Lebih Enak Diaduk atau Tidak? Ini Penjelasannya lewat Sains
Bubur Lebih Enak Diaduk atau Tidak? Ini Penjelasannya lewat Sains
Edu
Nama Belum Muncul di Pengumuman Sekolah Kedinasan 2025? Ini Solusinya
Nama Belum Muncul di Pengumuman Sekolah Kedinasan 2025? Ini Solusinya
Edu
Pemerintah Kaji Integrasi S1 Pendidikan dengan Program PPG
Pemerintah Kaji Integrasi S1 Pendidikan dengan Program PPG
Edu
Kuliah Gratis S1 ke Korea Selatan 2025, Tunjangan Rp 160 Juta, Tidak Wajib IELTS
Kuliah Gratis S1 ke Korea Selatan 2025, Tunjangan Rp 160 Juta, Tidak Wajib IELTS
Edu
5 Mapel Materi TKA 2025 buat Siswa SMA-SMK, Mulai November Nanti
5 Mapel Materi TKA 2025 buat Siswa SMA-SMK, Mulai November Nanti
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau