Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: Sudah Saatnya Indonesia Beralih Gunakan Mobil Listrik

Kompas.com - 06/08/2017, 16:00 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menilai masyarakat Indonesia sudah saatnya menggunakan mobil listrik karena lebih praktis dan ramah lingkungan dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak (BBM).

"Kalau mobil listrik bisa segera hadir akan mengurangi emisi gas buang yang membuat udara menjadi lebih bersih," kata Jonan seusai menghadiri acara Asian Youth Day (AYD) ke-7 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Sabtu malam (5/8/2017).

Menurut dia, banyak negara maju yang mulai meninggalkan penjualan mobil berbahan bakar hidokarbon dan beralih ke listrik, seperti dilakukan Pemerintah Inggris dan Prancis yang membuat kebijakan larangan penjualan kendaraan non-listrik untuk jalan raya mulai tahun 2040.

(Baca: Inggris Akan Larang Penggunaan Mobil Berbahan Bakar Bensin dan Solar, baca juga: Sejumlah Negara Ini Juga Melarang Mobil Berbahan Bakar Minyak)

"Mestinya ini juga sebuah upaya modernisasi, kita tidak bisa menghambat perkembangan zaman. Orang jadi punya pilihan mau pakai kendaraan dengan bahan bakar hidrokarbon atau listrik," katanya, seperti dikutip dari Antaranews.com.

Selain itu, masyarakat juga tidak perlu khawatir tentang bagaimana cara pengisian ulang mobil listrik karena lebih praktis.

Bagi Jonan, konsep pengisian ulang mobil listrik layaknya baterai, yakni saat energinya habis langsung bisa ditukar dengan baterai yang baru.

"Sehingga, nanti akan muncul, misalnya usaha penukaran baterai. Kalau orang mikirnya setiap rumah nanti harus punya colokan listrik berdaya 3.000 atau 5.000 watt, ya tidak jadi-jadi," kata dia.

Oleh karena itu, Jonan memandang upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Percepatan Mobil Listrik sangat tepat.

"Pak Presiden sudah menugaskan Kementerian ESDM membuat rancangan perpres-nya. Intinya agar mobil listrik itu bisa segera ada," ujarnya.

Menurut dia, mobil listrik akan bisa dipercepat masuk ke Indonesia, apabila biaya masuk dan pajak penjualan atas barang mewahnya bisa dihapus.

"Tinggal kebijakannya, mau lokalisir produksi itu mau kapan? Menurut saya tidak bisa langsung. Kalaupun dipaksa langsung saya belum tahu pandangan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) seperti apa," demikian kata Ignasius Jonan.

(Baca: Jepang Pun Butuh 5 Tahun Komersialkan Mobil Listrik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Tak Cuma Modal Viral, Pasangan Ini Sukses Bangun Brand Skincare Anak Berkualitas lewat Kanal LazMall di Lazada
Tak Cuma Modal Viral, Pasangan Ini Sukses Bangun Brand Skincare Anak Berkualitas lewat Kanal LazMall di Lazada
Ekbis
IHSG Melonjak 1,21 Persen Ditopang Saham Perbankan, Rupiah Perkasa
IHSG Melonjak 1,21 Persen Ditopang Saham Perbankan, Rupiah Perkasa
Cuan
Jangan Asal Pakai Dompet Digital, Terapkan 5 Kebiasaan Ini agar Saldo Tetap Aman
Jangan Asal Pakai Dompet Digital, Terapkan 5 Kebiasaan Ini agar Saldo Tetap Aman
BrandzView
Konflik Iran-Israel, Rosan: Investasi ke RI Tidak Terpengaruh
Konflik Iran-Israel, Rosan: Investasi ke RI Tidak Terpengaruh
Ekbis
Danantara Beri Pinjaman Rp 6,6 Triliun untuk Garuda Indonesia, Buat Jaga Keberlangsungan Operasional
Danantara Beri Pinjaman Rp 6,6 Triliun untuk Garuda Indonesia, Buat Jaga Keberlangsungan Operasional
Ekbis
Skema Kerja ASN Masa Depan: Hybrid, Fleksibel, atau Kembali ke Kantor?
Skema Kerja ASN Masa Depan: Hybrid, Fleksibel, atau Kembali ke Kantor?
Ekbis
Bahlil Buka Peluang Impor Minyak dan Gas dari Rusia
Bahlil Buka Peluang Impor Minyak dan Gas dari Rusia
Energi
Israel Setuju Gencatan Senjata dengan Iran,  Harga Emas Anjlok ke Level Terendah 2 Pekan
Israel Setuju Gencatan Senjata dengan Iran, Harga Emas Anjlok ke Level Terendah 2 Pekan
Cuan
Kemenkeu Pastikan APBN Masih Kuat Meredam Dampak Lonjakan Harga Minyak Dunia
Kemenkeu Pastikan APBN Masih Kuat Meredam Dampak Lonjakan Harga Minyak Dunia
Keuangan
Dorong Kesadaran Lingkungan Jamaah Haji, BPKH Perkenalkan Panduan 'Green Hajj'
Dorong Kesadaran Lingkungan Jamaah Haji, BPKH Perkenalkan Panduan "Green Hajj"
Ekbis
KCIC: Layangan Nyangkut di Jaringan Listrik Jalur Whoosh Meningkat saat Liburan Sekolah
KCIC: Layangan Nyangkut di Jaringan Listrik Jalur Whoosh Meningkat saat Liburan Sekolah
Industri
Rasio Utang Mengancam 40 Persen PDB, Pemerintah Diminta Waspada
Rasio Utang Mengancam 40 Persen PDB, Pemerintah Diminta Waspada
Keuangan
Harga Minyak Turun ke Level Terendah Dua Pekan Setelah Israel Setuju Gencatan Senjata dengan Iran
Harga Minyak Turun ke Level Terendah Dua Pekan Setelah Israel Setuju Gencatan Senjata dengan Iran
Energi
Bantah Pulau di Anambas Dijual, KKP: Sepertinya untuk Kerja Sama Investasi
Bantah Pulau di Anambas Dijual, KKP: Sepertinya untuk Kerja Sama Investasi
Ekbis
Ribuan Cabang Tutup: Menuju Bank Tanpa Kantor
Ribuan Cabang Tutup: Menuju Bank Tanpa Kantor
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau