Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Holding BUMN Tambang Terbentuk, Akusisi Saham Freeport Target Utama

Kompas.com - 30/11/2017, 07:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) industri pertambangan telah dilakukan dengan menjadikan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebagai induk holding.

Berbagai aksi korporasi tengah disiapkan termasuk mengakuisisi saham PT Freeport Indonesia yang saat ini sedang dilakukan negoisasi dengan Freeport.

Direktur PT Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan perjanjian rahasia atau non disclosure agreement dengan PT Freeport Indonesia.

"Perusahaan yang ada di Papua kami sudah melakukan non disclosure agreement. Progressnya bagus. Mohon doa restu, mudah-mudahan saudaranya (anggota holding) bisa tambah jadi empat, jadi lima," ujar Budi saat konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Baca juga : Pimpin Holding BUMN Tambang, Inalum Akan Ganti Nama

Namun Budi enggan menjelaskan lebih detail terkait isi perjanjian rahasia tersebut kepada awak media.

Sementara itu, dalam pembentukan holding BUMN tambang ini, aset perseroan meningkat dari Rp 21 triliun menjadi Rp 88 triliun. Dengan ini aksi korporasi untuk mengakuisisi saham Freeport sudah disiapkan.

Selain itu, dalam jangka pendek, holding BUMN tambang akan melakukan pembangunan pabrik smelter grade alumina di Mempawah, Kalimantan Barat dengan kapasitas mencapai 2 juta ton per tahun.

Kemudian, pabrik feronikel di Buli, Halmahera Timur, berkapasitas 13.500 ton nikel per tahun, dan pembangunan PLTU di lokasi pabrik hilirisasi bahan tambang sampai 1.000 Mega Watt.

Baca juga : Holding Terbentuk, Saham Tiga BUMN Ini Resmi Dialihkan ke Inalum

Sedangkan jangka menengah,  holding pertambangan akan terus melakukan akuisisi maupun eksplorasi wilayah penambangan, integrasi, dan hilirisasi.

Dan ditargetkan dalam dalam jangka panjang, holding tambang ini akan masuk sebagai salah satu perusahaan yang tercatat dalam 500 Fortune Global Company. 

"Mudah-mudahan bisa menjalankan amanah menjadikan industri pertambangan Indonesia setara dengan perusahaan pertambangan besar di dunia," jelasnya.

Menjawab Persoalan

Sementara itu, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, holding BUMN tambang harus bisa menjawab tantangan industri pertambangan termasuk mengakuisisi saham PT Freeport Indonesia.

Baca juga : RUPSLB 3 BUMN Setuju, Inalum Resmi Pimpin Holding BUMN Tambang

Selain itu, holding BUMN pertambangan harus mampu menguasai kekayaan alam yang ada di Indonesia terutama sektor pertambangan.

"Persoalan di tambang selama ini apa? Apa holding bisa menjawab?," ujar Enny di Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Menurutnya, selain kepemilikan saham, penguasaan terhadap sumber daya alam lebih baik dan perlu dimaksimalkan untuk kepentingan publik atau rakyat.

"Penguasaan sebenarnya pengelolaan bukan kepemilikan, bahwa kepemilikan ya penting tapi penguasaan untuk kepentingan publik itu," kata Enny.

Baca juga : Pembentukan Holding Pertambangan Dijamin Tak Rugikan Saham Publik

Kompas TV 4 Bank yang setuju bergabung adalah Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Cara Cek BSU di Pospay 2025, Rp 600.000 Cair Lewat Kantor Pos
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Cek BSU dengan NIK 2025, Ini Link Resmi dan Tahapan Pencairannya
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Tangis Anggota DPR Pecah Saat Fadli Zon Tetap Ragukan Pemerkosaan Massal 1998
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kala Prabowo Kaget Ada Tomy Winata di Peresmian Industri Baterai Listrik: Harus Saya Sapa
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Kecelakaan Mobil, Striker Liverpool Diogo Jota Meninggal Dunia
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Bahlil Marah ke Dirjen dan Dirut PLN di DPR: Kurang Ajar Kalian, Habis Ini Ketemu Saya
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ketika Prabowo Minta Komandan Upacara HUT Bhayangkara Menghadap Dirinya...
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Sidang UU Hak Cipta Ariel Cs, Hakim: Nyanyi di Kawinan Harus Bayar Royalti?
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

Kampus Top Dunia Mulai Menolak LPDP
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Kisah di Balik Qatar Tak Balas Serangan Iran, Ada Pesan Berantai
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

3 Roket Hantam Bandara di Irak, 2 Personel Keamanan Terluka
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Lantik Pejabat di Kolong Tol, Dedi Mulyadi: Saya Ingin Kembalikan Jawa Barat Jadi Sepenggal Surga
api-2 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau