Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenalkan Kain Khas Indonesia, Yayasan Rukmi Luncurkan Buku

Kompas.com - 06/12/2017, 22:46 WIB
Bernardin Mario P. N.

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Rupa UKM Indonesia (Rukmi) meluncurkan dua buku Seri Pesona Kain Indonesia, yakni Kain Ulos (Danau Toba) dan Kain Songket (Labuan Bajo), di Jakarta, Rabu (6/12/2017).

“Bersyukur hari ini bisa launching, walaupun baru 2 dari 10 destinasi prioritas kementerian pariwisata yang terealisasi saya sangat bangga dan apresiasi buku ini sudah terbit,” ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Dengan menggandeng Threes Emir dan penerbit Gramedia Pustaka Utama, Rukmi ingin memperkenalkan kain tenun secara lebih luas kepada masyarakat dan membuka pikiran pelaku UKM sehingga mampu berpikir secara komprehensif serta lebih kreatif dan inovatif.

“Ini bukan hal yang mudah karena mereka (perajin tenun) sudah terbiasa menggunakan cara kerja yang lama dan hanya sekedar memenuhi kebutuhan dalam lingkup yang sangat kecil,” ujar pembina Yayasan Rukmi dan Staf Khusus Kementerian KUKM, Samuel Wattimena.

Baca juga: Kisah Kain Majun di Pabrik Perakitan Astra

Samuel menyebutkan, melalui buku ini Rukmi juga membawa misi agar para perajin tenun bisa bertahan menghadapi kemajuan teknologi tanpa meninggalkan ciri dari setiap daerah dan kerajinan yang dibuat.

Selain itu juga mengupas dan mengulas permasalahan yang ada baik dari kreativitas, pemasaran, dan kualitas produksi kain tenun di Indonesia serta memberikan solusi untuk mengatasinya.

“Hasil penjualan (buku) akan kita kumpulkan semua kemudian rencananya akan kita gunakan untuk memberikan pelatihan langsung bagi para pengrajin tenun maupun kerajinan tangan lainnya,” ungkap Samuel.

Setelah Danau Toba dan Labuan Bajo, Rukmi berencana akan menerbitkan buku seri Pesona Kain Indonesia dari 8 destinasi pariwisata prioritas kementerian pariwisata, yakni Bromo Tengger Semeru, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Candi Borobudur, Mandalika, Tanjung Kelayang, Wakatobi, dan Morotai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Wall Street Menghijau Ditopang Musim Laporan Keuangan, Indeks S&P 500 Cetak Rekor
Wall Street Menghijau Ditopang Musim Laporan Keuangan, Indeks S&P 500 Cetak Rekor
Cuan
Pengungkapan Beras Oplosan Sudah Dapat Restu Prabowo? Ini Kata Mentan
Pengungkapan Beras Oplosan Sudah Dapat Restu Prabowo? Ini Kata Mentan
Ekbis
Mentan Kaget Ada 2 Perusahaan Minta Harga Beras Premium Diturunkan
Mentan Kaget Ada 2 Perusahaan Minta Harga Beras Premium Diturunkan
Ekbis
Mentan Amran: Harga Beras Premium Turun Rp 1.000, Konsumen Tetap Harus Waspadai Beras Oplosan
Mentan Amran: Harga Beras Premium Turun Rp 1.000, Konsumen Tetap Harus Waspadai Beras Oplosan
Ekbis
Ini Cara Bedakan Beras Oplosan dengan Beras Premium Murni
Ini Cara Bedakan Beras Oplosan dengan Beras Premium Murni
Ekbis
Simulasi DEN: Tarif AS Turun, PDB Indonesia Bisa Tumbuh 0,5 Persen
Simulasi DEN: Tarif AS Turun, PDB Indonesia Bisa Tumbuh 0,5 Persen
Ekbis
Produk Amerika Bebas Tarif: Ancaman dan Peluang bagi Industri Lokal
Produk Amerika Bebas Tarif: Ancaman dan Peluang bagi Industri Lokal
Ekbis
[POPULER MONEY] Tarif Trump Turun, QRIS Berpotensi Hilang Kekuatan | Saham CDIA Digembok BEI0, Ada Apa?
[POPULER MONEY] Tarif Trump Turun, QRIS Berpotensi Hilang Kekuatan | Saham CDIA Digembok BEI0, Ada Apa?
Ekbis
Jadwal KRL Solo - Jogja pada 18, 19, dan 20 Juli 2025
Jadwal KRL Solo - Jogja pada 18, 19, dan 20 Juli 2025
Ekbis
Jadwal KRL Jogja - Solo pada 18, 19, dan 20 Juli 2025
Jadwal KRL Jogja - Solo pada 18, 19, dan 20 Juli 2025
Ekbis
Pertamina Tunggu Regulasi untuk Impor Migas dari AS, Sudah Teken MoU Minyak Mentah
Pertamina Tunggu Regulasi untuk Impor Migas dari AS, Sudah Teken MoU Minyak Mentah
Ekbis
Mendag Sebut Tarif 19 Persen dari Trump Justru Tingkatkan Ekspor dan Investasi
Mendag Sebut Tarif 19 Persen dari Trump Justru Tingkatkan Ekspor dan Investasi
Ekbis
MK Tolak Uji Materi Rp 1.000 Jadi Rp 1, Redenominasi Harus lewat Aturan Pemerintah
MK Tolak Uji Materi Rp 1.000 Jadi Rp 1, Redenominasi Harus lewat Aturan Pemerintah
Ekbis
Kakak-Beradik Rintis UMKM Neu.Men di Shopee: Bosan WFH, Kini Jualan hingga Jepang dan AS
Kakak-Beradik Rintis UMKM Neu.Men di Shopee: Bosan WFH, Kini Jualan hingga Jepang dan AS
Smartpreneur
Trump Klaim Coca-Cola Bakal Pakai Gula Tebu untuk Produk Dijual di AS, Bukan Lagi Sirup Jagung
Trump Klaim Coca-Cola Bakal Pakai Gula Tebu untuk Produk Dijual di AS, Bukan Lagi Sirup Jagung
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau