Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI Optimistis Inflasi Tetap Terjaga

Kompas.com - 18/05/2018, 16:41 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia secara umum membaik ditunjukkan dengan inflasi yang terus terjaga.

"Kalau kita lihat inflasi, inflasi kita terjaga. Bahkan kita sudah lakukan survei minggu ketiga bulan Mei inflasi berada pada kisaran 0,22 persen, itu secara tahunan adalah 3,24 persen," ujarnya ketika ditemui awak media di Masjid Bank Indonesia, Jumat (18/5/2018).

Sehingga sebut dia, jika inflasi hingga akhir 2018 berada pada kisaran 3,5 persen, Indonesia masih berada pada posisi yang aman. Langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam pengendalian inflasi pun dinilainya sudah tepat.

Namun dia mengakui adanya tekanan dari neraca perdagangan yang mengalami defisit hingga 1,63 miliar dollar AS, sehingga perlu dilakukan usaha yang lebih untuk menyesuaikan neraca pembayaran.

Baca juga: Sri Mulyani: Pemerintah Antisipasi Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Inflasi dan Subsidi BBM

"Tapi kami paham rencana pemerintah untuk memberikan perhatian kepada ekspor dan investasi. Juga koordinasi (dengan pemerintah) kita lakukan untuk menjaga tantangan jangka pendek," ucapnya. 

Mengenai rupiah yang hingga saat ini masih terdepresiasi, Agus beranggapan merupakan dampak kondisi perekonomian Amerika Serikat yang terus menguat. Ditandai dengan ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed hingga tiga kali ditahun ini, diiringi dengan kenaikan yield US Treasury bond.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Pengamat: Skema Co-payment Asuransi Kesehatan Tak Rugikan Rakyat
Pengamat: Skema Co-payment Asuransi Kesehatan Tak Rugikan Rakyat
Keuangan
Qantas Tutup Maskapai Penerbangan Murah Jetstar Asia, Ini Alasannnya
Qantas Tutup Maskapai Penerbangan Murah Jetstar Asia, Ini Alasannnya
Industri
Siemens Perluas Kolaborasi Digital dan Energi, Gandeng PLN hingga Kampus
Siemens Perluas Kolaborasi Digital dan Energi, Gandeng PLN hingga Kampus
Ekbis
Eksploitasi Nikel di Raja Ampat, KKP Ingatkan Bahaya Tambang di Pulau Kecil
Eksploitasi Nikel di Raja Ampat, KKP Ingatkan Bahaya Tambang di Pulau Kecil
Ekbis
LRT Jabodebek Amankan Barang Tertinggal, Total Senilai Rp 253 juta
LRT Jabodebek Amankan Barang Tertinggal, Total Senilai Rp 253 juta
Ekbis
KKP Usulkan Revisi Aturan Izin Pulau Kecil Usai Kasus Tambang Nikel di Raja Ampat
KKP Usulkan Revisi Aturan Izin Pulau Kecil Usai Kasus Tambang Nikel di Raja Ampat
Ekbis
Grab Berencana Rilis Obligasi Konversi Rp 20,3 Triliun, untuk Akuisisi GoTo?
Grab Berencana Rilis Obligasi Konversi Rp 20,3 Triliun, untuk Akuisisi GoTo?
Ekbis
BSU 2025 Cair Juni, Ini 5 Bank Penyalur Resmi dan Cara Cek Penerimanya
BSU 2025 Cair Juni, Ini 5 Bank Penyalur Resmi dan Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Askrindo Bakal Genjot Kinerja Keuangan pada 2025, Simak Strateginya
Askrindo Bakal Genjot Kinerja Keuangan pada 2025, Simak Strateginya
Ekbis
Menteri PU Tawarkan 9 Proyek Infrastruktur ke Investor, Nilainya Rp 90 Triliun
Menteri PU Tawarkan 9 Proyek Infrastruktur ke Investor, Nilainya Rp 90 Triliun
Ekbis
Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Global Sentuh Kondisi Terburuk Sejak 1960-an
Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Global Sentuh Kondisi Terburuk Sejak 1960-an
Ekbis
Emiten EBT Hero Global Investment (HGII) Bidik Laba Bersih Rp 40 Miliar Sepanjang 2025
Emiten EBT Hero Global Investment (HGII) Bidik Laba Bersih Rp 40 Miliar Sepanjang 2025
Ekbis
Penjualan Mobil Turun 15 Persen pada Mei 2025, Pasar Masih Tertekan
Penjualan Mobil Turun 15 Persen pada Mei 2025, Pasar Masih Tertekan
Ekbis
Daftar 14 Emiten yang Cum Date Hari Ini: Ada PGAS hingga ISAT
Daftar 14 Emiten yang Cum Date Hari Ini: Ada PGAS hingga ISAT
Ekbis
PHK, Lesunya Industri Perhotelan, dan Ketergantungan Serapan Birokrasi
PHK, Lesunya Industri Perhotelan, dan Ketergantungan Serapan Birokrasi
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau