JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai awal Juli 2018, PT Pertamina Persero akan melakukan uji pasar untuk elpiji 3 kilogram (Kg) non-subsidi sebelum resmi diluncurkan.
Uji pasar dilakukan di dua kota besar di Indonesia yakni Jakarta dan Surabaya.
"Target kita ke Jakarta dan Surabaya," ujar VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito kepada Kompas.com, Kamis (28/6/2018).
Baca juga: Gibran Singgung Effendi Simbolon Dipecat dari PDI-P: Pengorbanannya Sungguh Besar
Elpiji 3 Kg non-subsidi menyasar kalangan menengah ke atas. Untuk Jakarta, Pertamina akan menyasar wilayah yang tingkat perekonomiannya lebih tinggi dan juga kawasan elit.
(Baca: 1 Juli, Pertamina Jual Elpiji 3 Kg Non-Subsidi)
"Kemungkinan kita coba di daerah Pondok Indah," kata Adiatma.
Baca juga: Kaya tapi Tetap Rendah Hati, Irwan Mussry: Apa Gunanya Kalau Kita Enggak Punya Kerendahan Hati
Uji pasar dilakukan untuk mengukur minat masyarakat terhadap gas non-subsidi tersebut.
Hingga kini, Pertamina belum menentukan harga yang pasti untuk elpiji 3 Kg non-subsidi. Namun, harga elpiji tersebut dijual di atas Rp 11.000 per Kg. Dengan demikian, harganya diperkirakan bisa lebih dari Rp 35 ribu per tabung.
Adapun pembeda tabung elpiji 3 Kg subsidi dengan yang non-subsidi adalah dengan warna dan tambahan tulisan.
Baca juga: Dampak Penertiban Terminal Arjosari, Sopir Tak Perlu Kasih Uang Jupang, Penumpang Bertambah
Khusus untuk yang bersubsidi, ada tulisan "Khusus Masyarakat Miskin" pada tabung elpiji.
Pertamina berharap, produk tersebut bisa memenuhi kebutuhan masyarakat kelompok mampu yang selama ini lebih cocok menggunakan elpiji ukuran 3 Kg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.