Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Persoalan Ini Masih Dihadapi Petani Indonesia

Kompas.com - 02/08/2018, 15:49 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengidentifikasi lima persoalan yang masih akan menimpa sektor pertanian dalam negeri selama lima tahun ke depan.

Sekretaris Jenderal HKTI Bambang Budi Waluyo mengatakan, persoalan pertanian itu tak hanya terjadi pada lahan persawahan, melainkan pada lahan kehutanan dan rempah-rempah.

"Masalah pertama adalah permodalan, kedua lahan makin sulit, ketiga teknologi pertanian modern, keempat persoalan pupuk, dan terakhir soal pemasarannya," kata Bambang di Sekretariat HKTI, Jakarta, Kamis (2/8/2018).

Oleh karena itu, Bambang menilai perlu adanya pengembangan soft skill bagi para petani di daerah untuk bisa mengatasi persoalan tersebut.

Baca juga: Chatib Basri: Teknologi Blockchain Bantu Perekonomian Petani

"Keberadaan teknologi pertanian modern adalah sebuah keniscayaan maka dari itu perlu adanya perubahan mindset petani untuk menggunakan teknologi tersebut, bukan tradisional," sebut dia.

Terkait hal tersebut, Ketua Dewan Pakar HKTI Agus Pakpahan menyatakan perlu adanya kebijakan terpusat untuk bisa mengatasi segala macam persoalan pertanian tersebut.

"Semua itu tergantung dari kebijakan, kalau kebijakan sukses akan mengalami sejarah pertanian maju dan makin luas. Petani dan non-petani harus saling bersinergi, bukan berlawanan," sambung Agus.

Salah satu kebijakan yang diluncurkan untuk menangani permasalahan pertanian itu adalah pembentukan korporasi pertanian atau gabungan kelompok tani (Gapoktan).

Presiden Joko Widodo menegaskan, di era modern sekarang petani harus terorganisasi layaknya korporasi.

"Saya selalu menyampaikan, marilah yang namanya petani, jangan sampai jalan sendiri-sendiri. Buatlah kelompok tani, gabungan kelompok tani," ujar Jokowi dalam acara pembukaan Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF) Tahun 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/6/2018).

"Tapi itu pun belum cukup. Untuk menjadi kekuatan besar, buatlah kelompok lebih besar lagi. Kelompok besar gabungan kelompok tani seperti itu sering saya sampaikan, namanya korporasi petani. Harus ada korporasi petani dalam jumlah besar. Kalau swasta bisa, saya meyakini petani juga bisa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Mitra Pack (PTMP) Bidik Pertumbuhan Omzet 20 Persen, Ini Strateginya
Mitra Pack (PTMP) Bidik Pertumbuhan Omzet 20 Persen, Ini Strateginya
Ekbis
Petrokimia Gresik Sepakati Jual Beli Gas dari Blok Ketapang, Amankan Produksi Pupuk
Petrokimia Gresik Sepakati Jual Beli Gas dari Blok Ketapang, Amankan Produksi Pupuk
Industri
Baru 3 Tahun Berdiri, Seedbacklink Pecahkan Rekor MURI Komunitas Blogger Terbesar Dunia
Baru 3 Tahun Berdiri, Seedbacklink Pecahkan Rekor MURI Komunitas Blogger Terbesar Dunia
Ekbis
IASC Terima 135.397 Laporan Penipuan Keuangan, Total Kerugian Korban Rp 2,6 Triliun
IASC Terima 135.397 Laporan Penipuan Keuangan, Total Kerugian Korban Rp 2,6 Triliun
Keuangan
Mulai Agustus, Dana Minimum BRI Prioritas Naik Jadi Rp 1 Miliar
Mulai Agustus, Dana Minimum BRI Prioritas Naik Jadi Rp 1 Miliar
Ekbis
Daya Saing Indonesia Turun 13 Peringkat dari Tahun Lalu, Pertama Kalinya Sejak 2022
Daya Saing Indonesia Turun 13 Peringkat dari Tahun Lalu, Pertama Kalinya Sejak 2022
Ekbis
Pelindo Dorong Sinergi Maritim ASEAN lewat ASEAN Ports and Logistics 2025
Pelindo Dorong Sinergi Maritim ASEAN lewat ASEAN Ports and Logistics 2025
Industri
Bertemu Prabowo, Vladimir Putin Puji Volume Perdagangan RI-Rusia yang Naik
Bertemu Prabowo, Vladimir Putin Puji Volume Perdagangan RI-Rusia yang Naik
Ekbis
Kampung Buah Nongsa Diresmikan, Warga Batam Didorong Bangun UMKM
Kampung Buah Nongsa Diresmikan, Warga Batam Didorong Bangun UMKM
Ekbis
Pertamina Kembangkan Terminal BBM di Maumere, Perkuat Akses Energi di Indonesia Timur
Pertamina Kembangkan Terminal BBM di Maumere, Perkuat Akses Energi di Indonesia Timur
Energi
Prabowo Bertemu Putin, Singgung Perjanjian Perdagangan Bebas RI-Eurasia
Prabowo Bertemu Putin, Singgung Perjanjian Perdagangan Bebas RI-Eurasia
Ekbis
Barito Pacific (BRPT) Putuskan Tak Bagi Dividen, Ini Sebabnya
Barito Pacific (BRPT) Putuskan Tak Bagi Dividen, Ini Sebabnya
Ekbis
Integrasi Seller Center TikTok Shop dan Tokopedia, Pedagang Bisa Punya 2 Toko
Integrasi Seller Center TikTok Shop dan Tokopedia, Pedagang Bisa Punya 2 Toko
Ekbis
Fakta IPO CDIA: Harga Saham, Jadwal, dan Penjamin Emisi Efek
Fakta IPO CDIA: Harga Saham, Jadwal, dan Penjamin Emisi Efek
Ekbis
Daftar Dewan Direksi dan Komisaris PLN Tebaru Hasil RUPS 2025
Daftar Dewan Direksi dan Komisaris PLN Tebaru Hasil RUPS 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau