Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukalapak Masih Terus Urus Izin BukaDompet ke Bank Indonesia

Kompas.com - 27/09/2018, 14:48 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid mengatakan sampai saat ini masih terus mengurus izin uang elektronik BukaDompet ke Bank Indonesia (BI). Hal itu berkenaan dengan pembekuan BukaDompet oleh BI selama setahun ke belakang.

"Izin ke BI masih on progress, ya karena memang mereka sempat ada aturan baru jadi sekitar bulan Mei kami dipanggil dan BI mohon maaf karena sempat di-pending segala macam karena ada aturan baru," kata Fajrin kepada awak media di Kantor Bukalapak, Jakarta, Kamis (27/9/2018).

BI sendiri diketahui telah mengeluarkan aturan baru soal pembayaran e-commerce pada Mei 2018 silam. Terkait hal tersebut, Fajrin menyatakan bahwa Bukalapak telah memenuhi segala yang ada di dalam aturan tersebut dan sudah memberikannya ke BI.

Fajrin pun optimis izin BukaDompet bakal keluar secepatnya.

"Mudah-mudahan segera ya. Sepertinya dari BI sudah mulai ada positif kalau sebelumnya itu kayaknya kurang jelas kita tanya kalau sekarang lebih responsif. Mereka rasanya sudah ada itikad baik lah," jelas dia.

Untuk itu, Bukalapak pun menjalin kerja sama dengan DANA meluncurkan Buka DANA sebagai salah satu metode pembayaran dalam bertransaksi di Bukalapak.

"Kami saat ini sudah memiliki lebih dari 4 juta pelapak dan berbagai macam fitur, baik virtual product maupun marketplace. Kehadiran Buka DANA akan semakin menambah pilihan pembayaran untuk mendukung kemudahan bagi para pengguna Bukalapak untuk bertransaksi secara aman," terang Fajrin.

Namun demikian, Fajrin menegaskan bahwa Buka DANA belum tentu akan menjadi pengganti BukaDompet. Pasalnya, BukaDompet masih menjadi sarana bagi pelapak untuk menerima pembayaran dari pembeli.

"Ya kalau ditanya kemungkinan anything is possible ya tapi kita enggak akan buru-buru juga karena kalau menggantikan keseluruhan itu sesuatu yang sangat takes time gitu ya. Jadi kalau untuk sekarang masih hanya sebagai sarana pembayaran saja, seperti itu," tandas Fajrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Harga Emas Dunia Alami Tren Penurunan, Platinum Naik, Perak Masih Stagnan
Harga Emas Dunia Alami Tren Penurunan, Platinum Naik, Perak Masih Stagnan
Belanja
Data Membuktikan, RI Juara Dua Importir Gula Terbesar Dunia
Data Membuktikan, RI Juara Dua Importir Gula Terbesar Dunia
Ekbis
Sebanyak 81.147 Kopdes Merah Putih Sudah Terbentuk Jelang Peluncuran 21 Juli 2025
Sebanyak 81.147 Kopdes Merah Putih Sudah Terbentuk Jelang Peluncuran 21 Juli 2025
Ekbis
Jejak Kritik Tom Lembong ke Jokowi: Dari IKN sampai Hilirisasi
Jejak Kritik Tom Lembong ke Jokowi: Dari IKN sampai Hilirisasi
Ekbis
Petinggi Temasek Kunjungi RI, Bahas Ekspansi Investasi dengan Menko Airlangga
Petinggi Temasek Kunjungi RI, Bahas Ekspansi Investasi dengan Menko Airlangga
Ekbis
Perluasan Jalur Kereta Cepat Whoosh ke Surabaya Dinilai Bisa Dorong Ekonomi, tapi Butuh Integrasi
Perluasan Jalur Kereta Cepat Whoosh ke Surabaya Dinilai Bisa Dorong Ekonomi, tapi Butuh Integrasi
Ekbis
Besok, Prabowo Luncurkan 80.000 Kopdes Merah Putih, Bagaimana Persiapannya?
Besok, Prabowo Luncurkan 80.000 Kopdes Merah Putih, Bagaimana Persiapannya?
Ekbis
Koperasi Merah Putih: Membangun dari Komunitas, Bukan dari Modal
Koperasi Merah Putih: Membangun dari Komunitas, Bukan dari Modal
Ekbis
Bingung Simpan Dana Darurat di Mana? Simak Tips dari OJK
Bingung Simpan Dana Darurat di Mana? Simak Tips dari OJK
Keuangan
Trump Gugat Wall Street Journal Rp 163 Triliun karena Laporan Epstein
Trump Gugat Wall Street Journal Rp 163 Triliun karena Laporan Epstein
Ekbis
Tak Cuma Tom Lembong, Semua Mendag di Era Jokowi Lakukan Impor Gula
Tak Cuma Tom Lembong, Semua Mendag di Era Jokowi Lakukan Impor Gula
Ekbis
Biaya Masuk AS Bakal Bertambah, Muncul Aturan 'Visa Integrity Fee'
Biaya Masuk AS Bakal Bertambah, Muncul Aturan 'Visa Integrity Fee'
Ekbis
Tak Hanya Era Tom Lembong, Ini Data Impor Gula 4 Mendag Penerusnya
Tak Hanya Era Tom Lembong, Ini Data Impor Gula 4 Mendag Penerusnya
Ekbis
Bonus Demografi Tanpa Kerja, Arsjad: Risiko Gejolak Sosial Meningkat
Bonus Demografi Tanpa Kerja, Arsjad: Risiko Gejolak Sosial Meningkat
Ekbis
Pengusaha Tekstil Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi Perdagangan Usai Tarif Trump Turun
Pengusaha Tekstil Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi Perdagangan Usai Tarif Trump Turun
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau