Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-gempa dan Tsunami, Baru 5 SPBU yang Beroperasi di Palu

Kompas.com - 01/10/2018, 18:49 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) terus memantau penyaluran BBM dan LPG ke Palu dan Donggala, Sualwesi Tengah, pasca bencana gempa dan tsunami pada Jumat (28/9/2018) lalu.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan, penanganan dilakukan dengan mengerahkan seluruh potensi dari Pertamina Group, baik dari Unit Operasi dan anak perusahaan di seluruh Indonesia.

"Setiap hari kami memantau dan update kondisi penyaluran BBM, LPG serta bantuan logistik dan obat-obatan. Kami juga mengerahkan relawan pekerja dan juga relawan pendukung operasional baik itu untuk operasi SPBU ataupun medis,” ujar Adiatma dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/10/2018).

Baca juga: Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, AS Ikut Serang Iran, 3 Fasilitas Nuklir Dihantam Bom

Adiatma menjelaskan, bencana itu sempat berdampak pada operasional Terminal BBM Donggala, yang selama ini menyuplai BBM ke 6 Kabupaten yakni Kota Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong, Mamuju Utara dan Mamuju Tengah.

Adapun rata–rata harian normal konsumsi BBM sekitar 500.000 liter untuk jenis Gasoline, dan 180.000 liter gasoil.

"Pemulihan distribusi BBM dengan alih suplai dan pengerahan pesawat Air Tractor sudah hampir memenuhi kebutuhan harian Gasoil, dan sekitar 40 persen dari kebutuhan harian gasoline,” ucap dia.

Baca juga: AS Serang Iran di Tengah Konflik dengan Israel, Ini 4 Dampak yang Mungkin Terjadi

Adiatma menuturkan, kendala dalam pemerataan pendistribusian karena tidak semua SPBU yang ada di Palu layak operasi paska terjadinya gempa dan tsunami.

Selain tidak layak, SPBU tersebut tidak didukung operator, karena sebagian besar dari mereka merupakan korban, sehingga fokus dalam penanganan keluarga.

Untuk itu Pertamina telah mengerahkan bantuan operator, Awak Mobil Tangki serta Mobil Tangki Bantuan dari berbagai wilayah operasi penyangga di Sulawesi dan dari Balikpapan. Hingga saat ini sudah lebih dari 50 operator, dan puluhan mobil tangki berikut awak mobil tangki yang siap mendistribusikan BBM ke Palu.

Baca juga: Dedi Mulyadi Temui Warga yang Kesal Warung Dibongkar: Sekarang Nyuruh Bongkar Semua

"Adiatma menambahkan, dari 17 SPBU di Kota Palu, sampai hari ini baru 5 yang bisa beroperasi, yakni SPBU di Jalan Maluku, Jalan RE Martadinata, Jl. Soekarno Hatta, Jalan Tawaeli dan SPBU Sidondo. Dua diantaranya yakni SPBU di Jalan Maluku dan RE Martadinata melayani hingga malam hari.

“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mendistribusikan BBM di Palu dan Donggala, dan berharap agar masyarakat tidak panik, tetap tentang, membeli BBM secukupnya karena BBM ini adalah bahan yang mudah terbakar dan berbahaya apabila ditimbun atau disimpan tanpa sarana yang sesuai standar keselamatan,” kata Adiatma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Rupiah Tertekan, Emas dan Dollar AS Diprediksi Menguat Usai AS Ikut Panasi Perang Israel-Iran
Rupiah Tertekan, Emas dan Dollar AS Diprediksi Menguat Usai AS Ikut Panasi Perang Israel-Iran
Keuangan
Perjanjian Perdagangan RI-Eurasia Hampir Rampung, Tujuan Ekspor Baru di Depan Mata
Perjanjian Perdagangan RI-Eurasia Hampir Rampung, Tujuan Ekspor Baru di Depan Mata
Ekbis
Kapan Bank Muamalat Melantai di Bursa?
Kapan Bank Muamalat Melantai di Bursa?
Ekbis
Trump Ngeluh AS Kebanyakan Hari Libur, Ganggu Ekonomi
Trump Ngeluh AS Kebanyakan Hari Libur, Ganggu Ekonomi
Ekbis
IHSG Sepekan ke Depan Diproyeksi Masih Tertekan, Imbas Perang Israel-Iran hingga Kekhawatiran Ekonomi Domestik
IHSG Sepekan ke Depan Diproyeksi Masih Tertekan, Imbas Perang Israel-Iran hingga Kekhawatiran Ekonomi Domestik
Cuan
Duduk Perkara Gagal Bayar Akseleran: Suara Lender Muda, Klarifikasi Influencer, dan Sikap OJK
Duduk Perkara Gagal Bayar Akseleran: Suara Lender Muda, Klarifikasi Influencer, dan Sikap OJK
Keuangan
Angkut Jemaah Haji RI, Saudia Airlines 2 Kali Diteror Bom dari India, Apa Respons Pemerintah?
Angkut Jemaah Haji RI, Saudia Airlines 2 Kali Diteror Bom dari India, Apa Respons Pemerintah?
Ekbis
Ancaman Bom Kedua Gegerkan Penerbangan Saudia Airlines, Ternyata Hoaks
Ancaman Bom Kedua Gegerkan Penerbangan Saudia Airlines, Ternyata Hoaks
Ekbis
Perusahaan Djoko Susanto (BLOG) IPO dengan Harga Rp 240–270 per Saham
Perusahaan Djoko Susanto (BLOG) IPO dengan Harga Rp 240–270 per Saham
Ekbis
Ancaman Bom di Pesawat Jemaah Haji Saudia Airlines Ternyata Hoaks
Ancaman Bom di Pesawat Jemaah Haji Saudia Airlines Ternyata Hoaks
Ekbis
ParQ Ubud Eks 'Kampung Rusia' Kini Diambil Alih Investor Baru
ParQ Ubud Eks "Kampung Rusia" Kini Diambil Alih Investor Baru
Ekbis
Lolos Verifikasi BSU tapi Belum Cair? Cek Tahapan Pencairannya di Sini
Lolos Verifikasi BSU tapi Belum Cair? Cek Tahapan Pencairannya di Sini
Ekbis
Bank Mandiri Layani 1.650 Abdi Dalem Jelang Jogja Marathon
Bank Mandiri Layani 1.650 Abdi Dalem Jelang Jogja Marathon
Ekbis
BNI dan Bakrie Siapkan Rp 1 Triliun untuk Replanting Sawit
BNI dan Bakrie Siapkan Rp 1 Triliun untuk Replanting Sawit
Ekbis
KB Bukopin Ambil Alih Kredit Pensiun Rp 1 Triliun dari Bank Capital
KB Bukopin Ambil Alih Kredit Pensiun Rp 1 Triliun dari Bank Capital
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau