Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Teken Kontrak Jual Beli dengan 11 KKKS, Impor Minyak Bisa Berkurang

Kompas.com - 03/01/2019, 20:21 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina berpeluang untuk menekan impor minyak mentah setelah berhasil meneken kontrak jual-beli dengan 11 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 42 Tahun 2018 yang mengatur tentang prioritas pemanfaatan minyak bumi untuk keperluan dalam negeri.

Media Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan, sebagai pihak yang ditunjuk oleh pemerintah, Pertamina mengaku siap untuk menyerap minyak mentah dari KKKS tersebut.

Dengan pembelian minyak mentah bagian KKKS itu, Pertamina bisa menyuplai kebutuhan minyak mentah yang akan diolah di kilang-kilang dalam negeri.

“Hal ini penting untuk mengurangi beban impor, salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” kata Arya seperti dikutip dari Kontan.co.id,  Kamis (3/1/2019).

Baca juga: Tinggal Pertamina yang Belum Turunkan Harga BBM Nonsubsidi

Arya menyebutkan, hingga saat ini Pertamina telah menyepakati kontrak jual beli minyak dengan 11 KKKS.

Dia masih belum membuka bagaimana skema kontrak jual beli ini, termasuk nilai kontrak dan volume minyak yang disuplai.

Yang jelas sebut Arya, volume kontrak penjualan minyak mentah antara Pertamina dengan KKKS bervariasi, sesuai dengan kesepakatan dan kepemilikan masing-masing.

“Pertamina memahami dan menghormati aspek bisnis yang telah berjalan. Namun di sisi lain, Pertamina juga sangat berminat untuk membeli minyak mentah tersebut,” ucapnya.

Dari 11 KKKS tersebut, salah satu KKKS raksasa, Chevron, termasuk di dalamnya. “Chevron Pacific Indonesia dan Pertamina telah menandatangani kontrak kerjasama jual beli minyak,” katanya.

Sementara itu Direktur Jenderal minyak dan gas bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan,  volume minyak yang dipasok ke Pertamina cukup banyak. Meski tak menyebutkan jumlahnya, namun Djoko menyebut bahwa dari Chevron saja Pertamina mendapatkan pasokan sebanyak 90.000 barrel per hari (bph).

Djoko mengungkapkan, jika seluruh KKKS itu menjual minyak mentahnya kepada Pertamina, maka impor bisa berkurang sekitar 225.000 bph.

“Ya itu kalau bisa seluruhnya, kalau bisa memang semuanya," kata Djoko.

Dalam hal ini, pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai bahwa penjualan minyak mentah dari KKKS ke Pertamina memberikan mutual benefit bagi keduanya. Khususnya mengurangi biaya transport atau logistik dalam ekspor atau pun impor.

Selain itu lanjut Fahmy, skema ini juga positif bagi ketahanan energi dan perekonomian Indonesia secara umum. Sebab, akan mengurangi defisit neraca perdagangan yang selama ini terbebani oleh impor minyak.

“Pertamina tidak perlu harus impor minyak yang dibutukan, sehingga bisa mengurangi volume impor yang dapat mengurangi defisit neraca. Selama ini kan impor content-nya lebih tinggi dari pada ekspor,” kata Fahmy.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Jika Selat Hormuz Ditutup, Kapal Minyak Ubah Rute, Apakah Harga BBM Pertamina Bakal Naik?
Jika Selat Hormuz Ditutup, Kapal Minyak Ubah Rute, Apakah Harga BBM Pertamina Bakal Naik?
Energi
Buka Rekening BNI Online untuk BSU 2025 Tanpa ke Bank, Begini Caranya
Buka Rekening BNI Online untuk BSU 2025 Tanpa ke Bank, Begini Caranya
Ekbis
Iran-Israel Sudah Gencatan Senjata, Kapal Minyak di Selat Hormuz Masih Gangguan GPS
Iran-Israel Sudah Gencatan Senjata, Kapal Minyak di Selat Hormuz Masih Gangguan GPS
Energi
Hari Ini Revisi Permendag 8/2024 Diumumkan, Jadi Babak Baru Industri Tekstil?
Hari Ini Revisi Permendag 8/2024 Diumumkan, Jadi Babak Baru Industri Tekstil?
Ekbis
Bahlil Sebut Prabowo Bakal Resmikan Proyek Baterai EV CATL pada 29 Juni 2025
Bahlil Sebut Prabowo Bakal Resmikan Proyek Baterai EV CATL pada 29 Juni 2025
Energi
Perang Israel-Iran Bikin Garuda Indonesia Setop Penerbangan ke Doha Qatar hingga 1 Juli
Perang Israel-Iran Bikin Garuda Indonesia Setop Penerbangan ke Doha Qatar hingga 1 Juli
Ekbis
Cara Buka Rekening BRI Online untuk Pencairan BSU 2025
Cara Buka Rekening BRI Online untuk Pencairan BSU 2025
Ekbis
Cerita Adena Coffee, Terima 'Blended Finance' dari DBS Indonesia untuk Pemberdayaan Petani Kopinya
Cerita Adena Coffee, Terima "Blended Finance" dari DBS Indonesia untuk Pemberdayaan Petani Kopinya
Keuangan
Perang Iran-Israel Bikin Maskapai RI Terdampak, Harus Alihkan Rute hingga RTB
Perang Iran-Israel Bikin Maskapai RI Terdampak, Harus Alihkan Rute hingga RTB
Ekbis
BSU 2025 Cair Lewat Bank Himbara, Begini Cara Buka Rekening Online
BSU 2025 Cair Lewat Bank Himbara, Begini Cara Buka Rekening Online
Ekbis
Prabowo Kunjungi Sarinah Bareng Titiek Soeharto dan Didiet, Lihat-lihat Sepatu dan Batik
Prabowo Kunjungi Sarinah Bareng Titiek Soeharto dan Didiet, Lihat-lihat Sepatu dan Batik
Ekbis
Cara Cek Penerima BSU 2025 via Aplikasi JMO
Cara Cek Penerima BSU 2025 via Aplikasi JMO
Ekbis
[POPULER MONEY] Jika PD 3 Pecah, Indonesia Jadi Salah Satu Negara Teraman | Iran-Israel Gencatan Senjata, Harga Minyak dan Emas Turun Drastis
[POPULER MONEY] Jika PD 3 Pecah, Indonesia Jadi Salah Satu Negara Teraman | Iran-Israel Gencatan Senjata, Harga Minyak dan Emas Turun Drastis
Ekbis
Danantara Suntik Garuda Rp 6,65 Triliun, Mau Dipakai Buat Apa?
Danantara Suntik Garuda Rp 6,65 Triliun, Mau Dipakai Buat Apa?
Ekbis
Bahlil Ungkap Rusia-Kanada Minat Investasi Pembangkit Nuklir di RI
Bahlil Ungkap Rusia-Kanada Minat Investasi Pembangkit Nuklir di RI
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau