Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Tinggal Hitungan Bulan, Kondisi Ekonomi Positif

Kompas.com - 21/01/2019, 13:14 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa bulan jelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden April 2019, kondisi perekonomian Indonesia dinilai menunjukkan tren positif. Direktur Panin Asset Management, Ridwan Soetedja mengatakan, pada 2019, iklim investasi ikut membaik meski Pemilu kerap disebut momok bagi investor.

"Risiko politiknya adalah setahun sampai setengah tahun. Begitu ada calon pasti, semakin dekat ke pemilu, kita bisa dapat gambaran siapa calon yang kuat," ujar Ridwan di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (21/1/2019).

"Jadi dari sisi risiko cenderung lebih kecil mendekati Pilpres nanti," lanjut dia.

Ridwan mengatakan, sebelum ada calon yang pasti dalam Pemilu, pasar mengalami ketidakpastian. Pelaku pasar cenderung wait and see melihat kondisi politik Indonesia.

Baca juga: Pilpres 2019 Akan Pengaruhi Tren Periklanan

Dari pengalaman Pemilu sebelumnya, justru indeks harga cenderung naik begitu dekat dari hari H. Meski diprediksi tumbuh, potensi gejolak itu tetap ada jika muncul konflik imbas pengumuman presiden terpilih.

"Biasanya ada sedikit euforia saat Pilpres. Semoga lancar-lancar saja, tidak ada ribut," kata Ridwan.

Selain itu, Pemilu juga otomatis meningkatkan konsumsi dan daya beli masyarakat. Hal ini menunjukkan tanda positif karena berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Selain itu, ada gaji ke-13 dan kenaikan gaji bagi pegawai negeri sipil mendongkrak indeks konsumsi.

"Ini secara langsung bisa meningkatkan pendapatan dan konsumsi masyarakat. Bantuan langsung tunai juga dampaknya besar, utamanya bagi kelas bawah," kata Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
DPR: Tarif Impor Trump Rugikan Konsumen AS Sendiri
DPR: Tarif Impor Trump Rugikan Konsumen AS Sendiri
Ekbis
Profil Ahmad Rizal Ramdhani, Jenderal TNI yang Jadi Dirut Bulog
Profil Ahmad Rizal Ramdhani, Jenderal TNI yang Jadi Dirut Bulog
Ekbis
Elnusa Petrofin Perkuat Distribusi Energi Nasional, Ini yang Dilakukan
Elnusa Petrofin Perkuat Distribusi Energi Nasional, Ini yang Dilakukan
Energi
IHSG Malah Menguat Setelah Pengumuman Tarif Trump Kedua, Kok Bisa?
IHSG Malah Menguat Setelah Pengumuman Tarif Trump Kedua, Kok Bisa?
Cuan
Dongkrak Ekonomi Rp 3.050 Triliun, BTN Perkuat Peran di Sektor Perumahan
Dongkrak Ekonomi Rp 3.050 Triliun, BTN Perkuat Peran di Sektor Perumahan
Keuangan
Erick Thohir Upayakan Perum Bisa Setor Dividen hingga Rp 300 Miliar
Erick Thohir Upayakan Perum Bisa Setor Dividen hingga Rp 300 Miliar
Ekbis
Akan Impor Minyak dari AS, ESDM Sudah Komunikasi dengan ExxonMobil dan Chevron
Akan Impor Minyak dari AS, ESDM Sudah Komunikasi dengan ExxonMobil dan Chevron
Energi
Menhub Dukung Garuda Indonesia Tambah Pesawat
Menhub Dukung Garuda Indonesia Tambah Pesawat
Ekbis
Dollar AS Terpuruk, Catat Kinerja Semester Terburuk Sejak Era Nixon
Dollar AS Terpuruk, Catat Kinerja Semester Terburuk Sejak Era Nixon
Keuangan
Bank Mandiri Salurkan BSU untuk 2,89 Juta Pekerja, Total Nilai Rp 1,73 T
Bank Mandiri Salurkan BSU untuk 2,89 Juta Pekerja, Total Nilai Rp 1,73 T
Keuangan
Prudential Rilis PRUSmart Plan, Asuransi Jiwa dengan Manfaat Tunai Pasti Tanpa Pemeriksaan Medis
Prudential Rilis PRUSmart Plan, Asuransi Jiwa dengan Manfaat Tunai Pasti Tanpa Pemeriksaan Medis
Keuangan
Berpotensi Melonjak, IPO CDIA Dinilai Jadi Sentimen Positif Bagi Saham Terafiliasi Prajogo Pangestu
Berpotensi Melonjak, IPO CDIA Dinilai Jadi Sentimen Positif Bagi Saham Terafiliasi Prajogo Pangestu
Cuan
Target CDIA, Perusahaan Prajogo Pangestu Usai IPO di BEI
Target CDIA, Perusahaan Prajogo Pangestu Usai IPO di BEI
Cuan
Brand Lokal Didorong Terapkan Mindful Production, Jawab Tren Konsumen Peduli Lingkungan
Brand Lokal Didorong Terapkan Mindful Production, Jawab Tren Konsumen Peduli Lingkungan
Smartpreneur
Tarif Trump 32 Persen, Bos OJK Sebut Pasar Keuangan RI Masih Mencermati
Tarif Trump 32 Persen, Bos OJK Sebut Pasar Keuangan RI Masih Mencermati
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau