Chika bercerita, ia akan mengeluarkan sebuah album solo yang berisi lagu-lagu Minang.
"Sekarang lagi fokus di Sumatera Barat, karena aku membuat album Minang. Jadi, beredarnya khusus di daerah Minang aja. Jadi, sekarang lagi jadi penyanyi Minang nih ceritanya. Kebetulan lagu 'Kampuang Nan Jauh di Mato', yang dulu pernah aku nyanyiin, juga di-remix di album ini," jelasnya dalam wawancara di Studio Gaharu, Cipete, Jakarta Selatan, Senin (6/4/2015).
Menurut perempuan Minang ini, menjalani rekaman untuk album tersebut menjadi tantangan berat lantaran prosesnya relatif cepat.
"Album ini kan dibuat di Padang. Nyanyi di Padang, sistem kerjanya cepat dan orang-orangnya tangkas, disiplin sekali, lebih cepat daripada yang di Jakarta. Kalau di Jakarta kan kita masih bisa mengulur waktu, kalau di Padang cepat, seminggu bisa jadi satu album, terus seminggu berikutnya untuk video clip. Jadi, aku terbiasa untuk kerja cepat di situ tanpa harus mengulur waktu lagi. Aku harus belajar cepat, karena proses produksinya pun cepat," katanya.
Selain proses produksinya yang cepat, cengkok nyanyian Minang juga menjadi tantangan tersendiri bagi Chika.
"Lagu Minang lebih kompleks nyanyinya, susah pelajari cengkoknya, karena menjadi penyanyi Minang itu referensinya banyak sekali. Di situ aku dituntut untuk belajar cengkoknya," katanya lagi.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!