KOMPAS.com – Apa kamu pernah melihat bunga cantik aneka warna dan bentuk jadi bagian dalam piring makananmu?
Penggunaan bunga yang bisa dimakan atau edible flower dalam dunia kuliner telah lama dilakukan.
Baca juga: Musim Bunga di Jepang, Kedai Teh Berusia 188 Tahun Hadirkan Parfait Hortensia
Selain untuk menambah estetika pada sajian, penggunaan edible flower juga bisa memberikan rasa tambahan yang berbeda.
Felia Kharissa adalah Founder Harvest Mountain Organic Farm. Sebuah kebun yang memproduksi aneka edible flower dan produk lainnya secara organik. Kebun ini berlokasi di Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Dalam seri ACP Educational Webinar Series From Farm to Table: Organic Edible Flower, Kamis (27/8/2020), Felia yang akrab disapa Icha menjelaskan beberapa jenis edible flower yang ia tanam di kebunnya. Lengkap dengan karakter rasa dan penggunaannya pada sajian makanan dan minuman.
Bunga ini ada yang berwarna merah muda, peach, dan merah. Paling cocok digunakan untuk makanan manis seperti sorbet, es krim, dan aneka dessert lain.
“Rasa dan aromanya lembut serta bervariasi. Sedikit rasa mawar, lemon, dan pala. Dia rasanya sangat lembut. Jangan mengonsumsi batangnya, artinya yang dapat dikonsumsi adalah bunganya saja,” jelas Icha.
Bunga ini punya campuran rasa antara mint dan ketimun. Kadang juga disebut star flower karena bentuknya menyerupai bintang. Namun rasanya sedikit berbeda dengan jenis edyptian star flower yang lebih grassy.
Borage lebih cocok digunakan untuk campuran hidangan gurih khususnya hidangan laut. Bunga ini ada yang berwarna biru dan ada juga yang berwarna merah muda.
Bunga ini punya bentuk daun yang agak unik, yakni berbentuk bulat. Selain bunganya, kamu juga bisa memakan daunnya karena memiliki rasa yang sama.
“Jadi rasanya sedikit pedas merica. Ini sering digunakan sebagai garnish, di-stir fry, dimasak bersama pasta, atau mengisi bunganya dengan keju dan herbs untuk dipanggang,” terang Icha.
“Beberapa chef mencampurkannya dengan minyak tumbuhan dan membuat nasturtium infused oil. Ada juga yang membuat pesto dari daunnya,” sambung dia.
Kamu mungkin mengenal bunga ini dengan sebutan bunga telang. Bunga berwarna biru ini seringkali dijadikan pewarna alami untuk makanan dan minuman.
Jika dicuci atau terkena air, warna birunya terlihat seakan luntur. Bunga ini tidak memiliki rasa tertentu, cenderung tawar.
Sehingga cocok untuk disajikan sebagai hidangan manis atau asin. Seringkali dicampur jadi nasi lemak berwarna biru atau dikeringkan dan dijadikan teh.
Rasa dan aroma dari bunga snap dragon ini tergantung pada kondisi tanah atau media tanam. Cocok digunakan sebagai garnish atau pun sebagai kombinasi dalam cheese platter.
Bunga cantik dengan aneka warna ini punya rasa mirip dengan selada dan sedikit manis. bisa digunakan dalam berbagai hidangan baik manis atau gurih karena rasanya yang lembut.
Rasa dari dahlia pompone ini bervariasi, bisa terasa seperti water chestnut, apel, hingga wortel.
Penggunaannya juga cukup fleksibel, dari appetizer hingga dessert bahkan campuran minuman dan cocktail, serta untuk menghias puding dan kue pernikahan.
“Dahlia itu ada yang kecil dan besar sekali. Kalau yang besar sekali kita gunakan petalnya saja. Kalau yang digunakan untuk wedding cake itu bisa digunakan seutuhnya,” kata Icha.
Dahlia juga sangat cantik jika dibekukan menjadi es batu. Hampir semua edible flower memang cocok dijadikan es batu.
Cocok disajikan untuk acara cocktail. Selain menambah estetika juga bisa menambah ketahanan edible flower.