Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Imbau Hindari Buka Puasa Bersama, Khususnya dengan Rekan Kerja

Kompas.com - 06/05/2021, 08:17 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Buka puasa menjadi momen kebersamaan yang banyak diselenggarakan di tempat kerja.

Namun, risiko penularan Covid-19 dari makan atau buka puasa bersama tergolong tinggi.

Dokter spesialis paru sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, belum membolehkan masyarakat makan bersama termasuk berbuka puasa dengan rekan-rekan atau orang lain di masa pandemi ini.

"Mesti dihindari, mau makan bersama, buka puasa bersama tidak dianjurkan," kata Agus dalam webinar Klaster Perkantoran Meningkat Kembali, Apa yang harus dilakukan? Rabu (5/5/2021) dikutip dari ANTARA.

Baca juga: Anies Larang Pegawai Pemprov DKI Gelar Buka Puasa Bersama

Agus menyebutkan saat makan membuka masker, tidak akan mengetahui kondisi rekan yang bisa jadi adalah orang tanpa gejala (OTG).

"Pada masa pandemi, bukber tidak disarankan. Konsep dasarnya tidak boleh makan bersama karena sudah terbukti menularkan (Covid-19)," jelas Agus.

Agus menyarankan bagi kamu yang masih harus bekerja di kantor, bawalah makanan untuk berbuka sendiri.

Makan bekal di meja sendiri, tidak menyantapnya di satu ruangan dengan rekan sekantor. Sebisa mungkin tidak makan di kantor, sebaiknya di rumah.

Selain itu Agus juga mengatakan perlu ada pengaturan lingkungan kantor agar meminimalisir penyebaran virus.

Misalnya kapasitas kantor sekitar 50 persen didukung sistem bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

"Ruang rapat atau kerja ada batasan, rapat online, tidak makan bersama saat makan siang karena penularan virus termasuk pada tenaga medis salah satunya saat makan, saat orang-orang membuka masker," kata Agus.

Baca juga: Jangan Lakukan 4 Kesalahan Bikin Roti, Bekal Sebelum Siapin Hamper Lebaran

Pemeriksaan suhu dan kuesioner soal gejala COVID-19 juga dinilai penting.

Tak terkecuali, aturan tidak menyentuh benda-benda di kantor seperti mesin absensi tanpa menempelkan tangan, pengaturan jumlah orang di dalam lift.

Kemudian, untuk mengurangi potensi penularan airborne di dalam ruangan, Agus mengimbau untuk optimalisasikan ventilasi dalam ruangan dan hindari resirkulasi udara dalam ruangan.

Gunakan alat tambahan seperti lampu ultraviolet dan air purrifier dengan kemampuan HEPA-filter.

Tak hanya di kantor atau ruangan, Agus ingatkan pentingnya aturan pengurangan jumlah orang di dalam fasilitas umum dan patuhi protokol kesehatan selama berada di transportasi publik.

Baca juga: Apa Itu Madu Manuka? Banyak Dipilih Orang Saat Masa Pandemi dan Puasa

Studi menunjukkan, OTG juga berperan dalam penyebaran COVID-19.

Covid-19 menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak erat berjarak sekitar dua meter untuk waktu yang lama yakni lebih dari 15 menit.

Kemungkinan transmisi pada jarak kurang dari satu meter sekitar 12,8 persen dan potensi ini turun menjadi 2,6 persen pada jarak lebih dari satu meter.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Resep Sup Telur Asam Pedas, Tambah Udang Jadi Lebih Gurih
Resep Sup Telur Asam Pedas, Tambah Udang Jadi Lebih Gurih
Resep
Cara Memasak Pare Agar Tidak Pahit dan Tetap Hijau, Gunakan Bahan Ini!
Cara Memasak Pare Agar Tidak Pahit dan Tetap Hijau, Gunakan Bahan Ini!
Tips Kuliner
Resep Bubur Ayam Kuah Bening Sayuran, Cocok untuk yang Sedang Sakit
Resep Bubur Ayam Kuah Bening Sayuran, Cocok untuk yang Sedang Sakit
Resep
Resep Bubur Ayam Santan Berempah agar Lebih Harum, Tambah Kemangi
Resep Bubur Ayam Santan Berempah agar Lebih Harum, Tambah Kemangi
Resep
Cara Menjernihkan dan Menghilangkan Bau Tengik di Minyak Goreng Kotor, Pakai 4 Bahan Ini!
Cara Menjernihkan dan Menghilangkan Bau Tengik di Minyak Goreng Kotor, Pakai 4 Bahan Ini!
Tips Kuliner
Resep Sup Telur Jahe, Menu Berkuah Cocok Saat Hujan
Resep Sup Telur Jahe, Menu Berkuah Cocok Saat Hujan
Resep
Ciri-ciri Bandeng Presto yang Enak dan Berkualitas
Ciri-ciri Bandeng Presto yang Enak dan Berkualitas
Food Story
Ikan Bandeng Lengket di Wajan Bikin Marah-marah, Atasi Dengan Cara Ini
Ikan Bandeng Lengket di Wajan Bikin Marah-marah, Atasi Dengan Cara Ini
Tips Kuliner
Minyak Bandel di Wajan Bikin Kesal, Ini Cara Mudah Membersihkannya
Minyak Bandel di Wajan Bikin Kesal, Ini Cara Mudah Membersihkannya
Tips Kuliner
Cara Menggoreng Peyek yang Enak agar Renyah dan Tidak Berminyak
Cara Menggoreng Peyek yang Enak agar Renyah dan Tidak Berminyak
Tips Kuliner
Gerai Steak Ini Hadirkan Pengalaman Makan Steak Wagyu Pakai Nasi ala Jepang
Gerai Steak Ini Hadirkan Pengalaman Makan Steak Wagyu Pakai Nasi ala Jepang
Food News
Awas Wastafel Mampet! Begini Cara Buang Sisa Minyak Goreng yang Aman Menurut Chef
Awas Wastafel Mampet! Begini Cara Buang Sisa Minyak Goreng yang Aman Menurut Chef
Tips Kuliner
Ada Daging Babi Berwarna Biru Neon di California, Diimbau Waspada
Ada Daging Babi Berwarna Biru Neon di California, Diimbau Waspada
Food News
Tips Menyaring Minyak Goreng yang Kotor ala Chef, Bisa Pakai Nasi Putih
Tips Menyaring Minyak Goreng yang Kotor ala Chef, Bisa Pakai Nasi Putih
Tips Kuliner
Berapa Kali Minyak Goreng Bisa Dipakai Menggoreng Kembali?
Berapa Kali Minyak Goreng Bisa Dipakai Menggoreng Kembali?
Tips Kuliner
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau