Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Bantah Lonjakan Radioaktif dari Kebakaran Hutan Chernobyl

Kompas.com - 08/04/2020, 15:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KIEV, KOMPAS.com - Unit pemadam kebakaran di Ukraina pada Senin (6/4/2020) mengatakan bahwa mereka menggunakan pesawat untuk memadamkan salah satu dari dua kobaran api di zona tertutup di sekitar pabrik nuklir Chernobyl, lokasi di mana insiden nuklir besar pernah terjadi pada 1986.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (4/4/2020) di Hutan Kotovsky dekat desa Volodymyrivka mencakup sekitar 20 hektar. Sementara kebakaran lainnya mencakup lahan seluas 5 hektar.

Baca juga: Pandemi Virus Corona Ingatkan Legenda AC Milan akan Tragedi Chernobyl

Kebakaran tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa radiasi di daerah tersebut bisa tersebar lebih jauh.

Namun, otoritas mengatakan jika kondisi radiasi di zona api jauh di atas level normal, yaitu level di Ibu Kota Kiev sekitar 100 kilometer di selatan maka masih berada dalam standar.

Baca juga: Chernobyl, dari Bencana Nuklir sampai Tempat Wisata

Dilansir dari media Perancis AFP, Yegor Firsov, kepala layanan inspeksi ekologi negara Ukraina mengatakan dalam pernyataan yang diunggahnya di Facebook bahwa tingkat radiasi di pusat kebakaran lebih tinggi dari biasanya.

Posnya mencakup video penghitung Geiger yang menunjukkan tingkat radiasi 16 kali lebih tinggi dari biasanya.

Sementara itu, otoritas layanan darurat Ukraina mengatakan kepada AFP bahwa tidak ada peningkatan radiasi di udara yang terdeteksi.

Baca juga: Pengelolaan Royalti Musik Terus Jadi Polemik, Anji: Semakin Besar Isunya, Semakin Jelas Siapa Sumber Masalahnya

"Tidak ada lonjakan tingkat radiasi," kata Olga Kozak, seorang juru bicara untuk layanan darurat, yang telah mengerahkan pesawat, helikopter dan lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

Badan pemerintah Ukraina untuk mengelola zona pengecualian Chernobyl juga melaporkan bahwa tingkat normal radiasi gamma "tidak terlalu tinggi" di area kebakaran.

Namun pada Senin, Firsov sendiri menarik klaimnya, dia menulis di Facebook bahwa radionuklida buatan tidak terdeteksi di lokasi kebakaran.

Baca juga: Dibuka! Hostel Pertama di Kota Hantu Chernobyl

Dia menambahkan bahwa kebakaran di zona eksklusi tidak memengaruhi situasi radiasi di Kiev dan pinggiran kota. Firsov menyangkal pernyataan sebelumnya.

Ada pun menurut polisi, kobaran api terjadi setelah seorang pria membakar rumput kering di dekat zona eksklusi Chernobyl dan api menyebar membakar hutan.

Kebakaran hutan di zona eksklusi Chernobyl merupakan peristiwa yang sering terjadi.

Bencana besar Chernobyl

Chernobyl merupakan salah satu situs dunia terparah yang rusak akibat bencana nuklir. Ketika itu pada April 1986, reaktor nomor empat nuklir meledak dan menyebabkan sejumlah besar bahan radioaktif tersebar di atmosfer bumi.

Awan bermuatan debu radioaktif bahkan sebagian besar sampai terempas ke benua Eropa. 

Baca juga: Melebihi Bom Hiroshima hingga Bohongi Publik, Ini 6 Fakta Ledakan Nuklir Chernobyl

Radiasi radioaktif dari kecelakaan itu masih ada di zona ekslusi 2.600 kilometer persegi  yang didirikan di sekitar lokasi.

Puluhan ribu orang terpaksa pindah setelah bencana tersebut, tetapi sekitar 200 orang tetap berada di daerah itu meski telah diperintah untuk pergi. 

Baca juga: Kisah di Tengah Virus Corona, Terinfeksi hingga Disebut Momen Chernobyl

 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau