Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Jenazah ABK asal Indonesia di Kapal China Dilarung ke Laut

Kompas.com - 06/05/2020, 19:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Sebuah video yang dipublikasikan oleh media Korea Selatan memperlihatkan bagaimana jenazah Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal China dilarung ke tengah laut.

Video yang dirilis oleh stasiun MBC itu diulas oleh YouTuber Jang Hansol di kanalnya, Korea Reomit, pada Rabu waktu setempat (6/5/2020).

Dalam video itu, kanal MBC memberikan tajuk "Eksklusif, 18 jam sehari kerja. Jika jatuh sakit dan meninggal, lempar ke laut".

Baca juga: 159 ABK yang Turun dari Kapal Pesiar di Bali Langsung Jalani Tes Swab

"Video yang akan kita lihat habis ini adalah kenyataan pelanggaran HAM orang Indonesia yang bekerja di kapal China," ujar Hansol menirukan penyiar tersebut.

Dalam video itu, disebutkan MBC mendapatkan rekaman itu setelah kapal tersebut kebetulan tengah bersandar di Pelabuhan Busan.

Berdasarkan terjemahan yang disampaikan oleh Hansol, orang-orang Indonesia itu meminta bantuan kepada pemerintah Korea Selatan dan media setempat.

Pada awalnya, pihak televisi tidak bisa memercayai rekaman tersebut. Apalagi ketika hendak dilakukan pemeriksaan, kapal itu disebutkan sudah kembali berlayar.

Dalam terjemahan yang dipaparkan Hansol, pihak televisi menyatakan dibutuhkan adanya penyelidikan internasional untuk memastikan kabar itu.

Dalam berita, video itu disebutkan bertanggal 30 Maret di Samudera Pasifik bagian barat, di mana terdapat sebuah kotak dibungkus kain merah.

Baca juga: 211 ABK Kapal Pesiar Jalani Isolasi di RSD Wisma Atlet Kemayoran

Berdasarkan terjemahan dari Hansol, kotak yang ditempatkan di geladak kapal adalah Ari, pria yang berusia sekitar 24 tahun.

Disebutkan bahwa dia sudah bekerja lebih dari satu tahun dan meninggal. Di video, tampak seorang kru mengguncang dupa dan menaburkan cairan sebagai bentuk upacara pemakaman di sana.

"Apa kalian (ada yang ingin disampaikan) lagi? Tidak? Tidak?" tanya seorang kru kepada orang yang berada di bagian atas kapal.

Setelah melakukan "upacara" tersebut, jenazah kemudian dilarung ke tengah laut. "Dan Mas Ari menghilang di tempat yang kita tidak tahu kedalamannya," kata Hansol menirukan pembawa suara.

Dalam video tersebut, sebelum Ari meninggal sudah ada Al Fatah yang disebut berusia 19 tahun dan Sepri (24), di mana mereka juga dibuang ke laut ketika meninggal.

Setelah itu, MBC menayangkan surat pernyataan yang ditandatangani oleh para ABK, di mana terdapat bagian penanganan jika mereka wafat.

Dalam bagian yang ditandai warna oranye, terdapat kesepakatan jika sampai terjadi musibah dan wafat, maka jenazahnya akan dikremasi.

Baca juga: Imbas Pandemi Covid-19, 12.758 WNI ABK Akan Pulang ke Tanah Air

Nantinya, proses kremasi itu akan dilaksanakan ketika kapal bersandar di suatu tempat, dengan catatan abunya akan dipulangkan ke Indonesia.

Apalagi dalam kesaksian salah satu kru kapal yang wajahnya diburamkan, dia mengaku bahwa jenazah mereka akan dikremasi di tempat terdekat.

Halaman:
Komentar
"hal itu sudah wajar" kalau jauh dr daratan. masalahnya disna bnyak pelanggaran sop, mulai dr jam kerja, hak pekerja, kontrak kerja, itu semua dilibas, belum lagi upah yg tak layak. kapal jg membw brng ilegal (pemburuan sirip hiu) abk indo lain blng itu penyebab tdk bisa/mau sandar. #hatidimana?

Terkini Lainnya

Anwar Hubungi Prabowo dan Pemimpin Negara ASEAN, Siap Diskusi Isu Tarif AS

Anwar Hubungi Prabowo dan Pemimpin Negara ASEAN, Siap Diskusi Isu Tarif AS

Global
Rudal Balistik Rusia Serang Kota Asal Presiden Zelensky, 18 Orang Tewas

Rudal Balistik Rusia Serang Kota Asal Presiden Zelensky, 18 Orang Tewas

Global
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Dimakzulkan, Bagaimana Selanjutnya?

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Dimakzulkan, Bagaimana Selanjutnya?

Internasional
Tentara Israel Tembak Mati Remaja Palestina yang Lempar Batu di Tepi Barat

Tentara Israel Tembak Mati Remaja Palestina yang Lempar Batu di Tepi Barat

Internasional
Resmi Dimakzulkan, Eks Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Minta Maaf ke Rakyat

Resmi Dimakzulkan, Eks Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Minta Maaf ke Rakyat

Internasional
PBB Tuding Israel Pakai Bantuan Kemanusiaan sebagai Senjata di Gaza

PBB Tuding Israel Pakai Bantuan Kemanusiaan sebagai Senjata di Gaza

Global
Pulau yang Hanya Dihuni Penguin Pun Kena Tarif Impor dari Trump

Pulau yang Hanya Dihuni Penguin Pun Kena Tarif Impor dari Trump

Internasional
[POPULER GLOBAL] UU Larangan Hijab Atlet Perancis | Tarif Trump Bingungkan Dunia

[POPULER GLOBAL] UU Larangan Hijab Atlet Perancis | Tarif Trump Bingungkan Dunia

Global
Gempa M 6,9 Guncang Papua Nugini, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 6,9 Guncang Papua Nugini, Tak Berisiko Tsunami

Global
Pulau yang Dihuni Penguin Kena Tarif Dagang Trump, Ini Besarannya

Pulau yang Dihuni Penguin Kena Tarif Dagang Trump, Ini Besarannya

Global
Yoon Suk Yeol Meminta Maaf kepada Rakyat Seusai Dimakzulkan

Yoon Suk Yeol Meminta Maaf kepada Rakyat Seusai Dimakzulkan

Global
Lempar Batu ke Arah Tentara Israel, Remaja Palestina Langsung Ditembak Mati

Lempar Batu ke Arah Tentara Israel, Remaja Palestina Langsung Ditembak Mati

Global
Pernyataan Resmi Korsel Terkait Pemakzulan Yoon Suk Yeol, Ini Upaya Pemerintah

Pernyataan Resmi Korsel Terkait Pemakzulan Yoon Suk Yeol, Ini Upaya Pemerintah

Global
Militer Myanmar Lancarkan Puluhan Serangan meski Terimbas Gempa dan Gencatan Senjata

Militer Myanmar Lancarkan Puluhan Serangan meski Terimbas Gempa dan Gencatan Senjata

Global
Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Komandan Hamas dan 2 Anaknya

Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Komandan Hamas dan 2 Anaknya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau