Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kim Jong Un Menangis, Warga Korea Utara Ikut Menitikkan Air Mata

Kompas.com - 12/10/2020, 20:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Warga Korea Utara menitikkan air mata ketika pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong Un, menangis saat memberikan pidato.

Kim begitu emosional dalam parade militer untuk memperingati 75 tahun Partai Buruh Korea, yang digelar pada Sabtu pekan lalu (10/10/2020).

Dalam parade yang dihelat di Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, Kim secara tak terduga minta maaf tak bisa berbuat banyak "menyingkirkan kesulitan warganya".

Baca juga: Kim Jong Un Terima Ucapan Selamat dari Pemimpin Partai Komunis Rusia

Dia berkata, Korea Utara sudah menghadapi "cobaan yang tak terhitung", "tantangan berat", termasuk mencoba mengatasi virus corona.

Dalam video yang disiarkan kantor berita pemerintah, Kim Jong Un nampak melepas kacamatanya dan kemudian menyeka air maaf yang menetes.

"Rakyat kita sudah menggantungkan kepercayaan, setinggi langit, sedalam lautan, tapi saya gagal. Saya gagal mengangkat memuaskan kalian," kata dia.

"Untuk itu, saya minta maaf," lanjut pemimpin yang merupakan generasi ketiga Keluarga Kim itu, seperti dilansir Daily Mirror Senin (12/10/2020).

Dia menuturkan, dia mendapatkan tanggung jawab yang sangat berat untuk memimpin pendhulunya dari dua pendahulunya, Kim Il Sung dan Kim Jong Il.

Tapi, dalam pandangannya kejujuran dan usaha keras yang dilakukannya ternyata belum cukup untuk mengatasi kesulitan rakyat Korea Utara.

Baca juga: Jika Terpilih Jadi Presiden, Joe Biden Akan Berjumpa dengan Kim Jong Un

Dia kemudian bertepuk tangan, yang diikuti oleh para hadirin di Lapangan Kim Il Sung. Sebagian ada yang menangis sesenggukan.

Kim kemudian memberikan ucapan dan dukungan kepada penanganan virus corona di seluruh dunia, seraya mengeklaim negaranya bebas dari wabah.

Pemimpin tertinggi sejak 2011 tersebut juga mengungkapkan ingin bergandengan tangan dengan negara tetangga, Korea Selatan, jika pandemi berakhir.

Hong Min, Direktur Korut di Korean Institute for National Unification kepada Korea Times menuturkan, tangisan Kim ini mempunyai makna yang dalam.

Baca juga: Pamer Rudal Balistik Raksasa, Kim Jong Un Tantang Presiden AS?

"Penting untuk melihat melihat mengapa dia menyeka matanya. Satu hal yang pasti, dia mulai merasakan tekanan hebat dalam kepemimpinannya," kata Hong.

Adapun parade militer yang diduga dilakukan pada Sabtu dini hari waktu setempat itu juga menjadi sorotan dengan kehadiran senjata baru Pyongyang.

Korea Utara memamerkan rudal balistik antar benua (ICBM), yang diklaim senjata bergerak terbesar setelah rudal Rusia, Satan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prabowo dan Pangeran Arab Saudi Kompak Kecam Aksi Israel di Gaza
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau