Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Joe Biden dalam Pidato Pertama: Jumlah Kematian Covid-19 AS 230 Juta

Kompas.com - 08/11/2020, 19:44 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden terpilih AS, Joe Biden membuat kesalahan dalam pidato terpenting dalam hidupnya pada Sabtu malam (7/11/2020), setelah pengumuman resmi kemenangannya dalam pilpres.

Biden menyebut jumlah orang meninggal akibat pandemi Covid-19 di Amerika Serikat lebih dari 230 juta.

Pria 77 tahun itu naik ke panggung untuk pidato pertamanya sebagai presiden terpilih, dan dengan penuh semangat memberikan pidato kemenangan pemilihannya kepada ratusan pendukung di Wilmington, Delaware.

Baca juga: Kalah Pilpres AS, Trump Dirumorkan Akan Diceraikan Melania

Namun, dia salah bicara ketika mengutip angka-angka penting tentang korban meninggal karena Covid-19, sebagaimana yang dilansir dari Daily Mail pada Minggu (8/11/2020).

Setelah melafalkan himne, dia berkata, "Saya berharap itu dapat memberikan kenyamanan dan hiburan bagi lebih dari 230 juta keluarga yang telah kehilangan orang yang dicintai karena virus corona yang mengerikan tahun ini."

Saat ini, jumlah kematian akibat virus corona di AS yang benar adalah lebih dari 230.000. Tidak mencapai jutaan.

Baca juga: Pilpres AS: Pesan Persatuan Para Pemimpin Dunia kepada Joe Biden dan Kamala Harris

Biden dikenal memiliki gagap, yang menurutnya telah memengaruhinya sejak kecil.

Mantan Wakil Presiden ini dikenal melakukan blunder verbal di masa lalu di kongres, di panggung debat dan saat berkampanye, bahkan menyebut dirinya "mesin janggal", pada satu titik.

Namun, dia selalu menyatakan bahwa kesalahannya adalah kesalahan tidak berbahaya yang seharusnya tidak membawa beban.

Baca juga: Akankah Kemenangan Biden di Pilpres AS 2020 Mengakhiri Tren Politik Identitas?

Selama pidato pada Sabtu malam, Biden memproklamasikan kemenangannya dari pilpres melawan capres petahana Donald Trump, saat dia berbicara langsung kepada bangsanya dengan mengatakan, "Orang-orang telah memberi kami kemenangan yang jelas."

Dalam pidatonya selama 15 menit, Biden meminta orang Amerika untuk bersatu setelah pemilihan presiden.

Dia mengajukan banding kepada para pemilih Trump yang menuntut di pengadilan atas hasil pilpres.

Baca juga: Pilpres AS: Partai Demokrat masih akan Dominasi Kursi DPR

Ia juga menawarkan pesan harapan serta simpati kepada mereka yang menderita pandemi virus corona, termasuk yang terdampak secara ekonomi.

Biden berterima kasih kepada para pendukungnya, terutama para pemilih Afrika-Amerika yang memberinya nominasi Demokrat dan muncul dalam pemilihan umum, bersama dengan staf kampanyenya.

Setelah sambutannya, seluruh keluarga Biden, termasuk putra dan cucunya, naik ke atas panggung untuk bergabung dengan Joe dan istrinya, Jill.

Meriam Confetti ditembakkan dan kembang api meledak saat lagu "Bring Me a Higher Love" dimainkan.

Baca juga: Trump Masih Bersikukuh bahwa Dialah Pemenang Pilpres AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com