LACHIN, KOMPAS.com - Penduduk di sejumlah desa di Nagorno-Karabakh membakar rumah mereka ketika pasukan penjaga perdamaian alias peacekeepers dari Rusia tiba di sana pada Sabtu (14/11/2020).
Pasukan peacekeepers Rusia tersebut tiba di Nagorno-Karabakh dan diangkut oleh truk militer dan kendaraan pengangkut personel lapis baja setelah kesepakatan damai antara Azerbaijan dan Armenia ditandatangani.
Sebelumnya, pada Jumat (13/11/2020), sedikitnya ada 10 rumah yang sengaja dibakar oleh pemiliknya di kawasan Charektar, Nagorno-Karabakh.
Sementara itu, sejumlah pria beretnik Armenia di Lachin, Nagorno-Karabakh, mengangkat tangan untuk menyambut konvoi pasukan peacekeepers Rusia yang lewat.
Dilansir dari Gulf Today, mereka mengatakan telah berjuang untuk pasukan pertahanan Nagorno-Karabakh yang melawan Azerbaijan dalam pertempuran yang telah meletus sejak September lalu.
Mereka mengaku tidak senang atas kesepakatan damai yang disepakati Azerbaijan dan Armenia pada Selasa (10/11/2020).
Dalam kesepakatan tersebut, sejumlah wilayah di Nagorno-Karabakh yang berhasil diduduki oleh Azerbaijan, akan diserahkan kepada Baku.
Oleh karena itu, para penduduk etnik Armenia yang tinggal di wilayah yang akan diserahkan kepada Azerbaijan harus pindah dari rumahnya.
Baca juga: Pemerintahnya Gencatan Senjata dengan Azerbaijan, Rakyat Armenia Marah
Sebelum pindah ke Armenia, para penduduk sejumlah desa di Nagorno-Karabakh membakar rumah mereka.
Hal itu mereka lakukan sebelum tenggat waktu penyerahan wilayah yang diduduki kepada Azerbaijan pada akhir pekan ini.
"Ini rumah saya, saya tidak bisa menyerahkannya kepada orang Turki," kata salah satu penduduk.
Orang Armenia memang sering menyebut orang Azerbaijan adalah orang Turki.
Baca juga: Poin-poin Utama Kesepakatan Gencatan Senjata Armenia-Azerbaijan
"Semua orang akan membakar rumah mereka hari ini. Kami diberi waktu sampai tengah malam untuk pergi," katanya.
Salah satu warga, Suren Zarakyan (50), mengatakan dia telah pindah ke Lachin dari Yerevan, ibu kota Armenia, pada dekade 1990-an.
Dia pindah ke wilayah tersebut setelah Armenia merebut wilayah itu dalam pertempuran pertama antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.