Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilanda Kepanikan, 40 Negara Blokir Inggris karena Muncul Varian Baru Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY
Bandara Heathrow di London, Inggris.
|
Editor: Danur Lambang Pristiandaru

LONDON, KOMPAS.com – Varian baru virus corona atau jenis baru virus corona yang muncul di Inggris disebut para ahli lebih menular.

Akibatnya, kini sekitar 40 negara mengambil tindakan untuk memblokir Inggris, menutup perbatasan, dan memutus rute perdagangan.

Sekitar 40 negara tersebut juga membatasi kedatangan penumpang pesawat dari Inggris, yang membuat bandara di Inggris mengalami kekacauan.

Kendati disebut lebih menular, para ahli belum mendapatkan bukti bahwa varian baru virus corona atau jenis baru virus corona tersebut lebih parah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Amerika Serikat (AS), ada seruan yang berkembang untuk melarang semua penerbangan dari Inggris ke AS, sebagaimana dilansir CBS News, Senin (21/12/2020).

Video Terkini

Baca juga: Varian Baru Virus Corona di Inggris, Ini 9 Hal yang Sudah Diketahui

Namun, sejauh ini, orang AS masih dapat melakukan perjalanan dari Inggris ke AS tanpa batasan pemerintah.

Sementara itu, beberapa negara yang melarang kedatangan penumpang pesawat dari Inggris seperti Perancis, Jerman, Italia, Irlandia, Kanada, Belanda, Belgia, Austria, Swedia, Finlandia, dan Swiss.

Selain itu, ada Estonia, Latvia, Lituania, Bulgaria, Romania, Kroasia, Turki, Iran, Israel, Arab Saudi, Kuwait, dan El Savador yang melarang kedatangan pesawat dari Inggris.

Di London, beberapa pelancong berdesakan di stasiun kereta. Dengan rasa putus asa, mereka berupaya untuk keluar dari kota itu.

Inggris sekarang terhenti hanya berselang dua hari setelah terungkap bahwa varian baru virus corona tersebut menyebar seperti kobaran api.

Baca juga: WHO: Tak Ada Bukti Varian Baru Virus Corona Lebih Mematikan

Ratusan truk di pelabuhan Dover yang biasanya sibuk sekarang menganggur setelah Perancis memperketat perbatasannya. Hal itu meningkatkan kekhawatiran akan kekurangan makanan nantinya.

Kepanikan sekarang menyebar ke seluruh dunia.

Strain baru virus corona pertama kali terdeteksi pada September dan sekarang menyumbang hampir dua pertiga dari semua penularan Covid-19 terbaru di seluruh Inggris.

Para ahli mengatakan, strain virus corona itu bermutasi dan membuatnya 70 persen lebih menular daripada strain lainnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersikeras bahwa virus corona bermutasi pada tingkat yang jauh lebih lambat daripada influenza musiman.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona, AS Belum Tutup Penerbangan dari Inggris, Gubernur New York Marah-marah

Namun, krisis terbaru ini tidak seperti yang lain dan sekarang tergantung pada pemerintah Inggris untuk menemukan jalan keluarnya.

Seorang ahli epidemiologi dari Universitas Johns Hopkins, Caitlin Rivers, mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengetahui dampak dari strain tersebut.

"Saat ini, tidak ada bukti bahwa varian baru ini akan membuat vaksin kami kurang efektif atau akan membuat tes menjadi kurang efektif," kata Rivers.

Meskipun ada peringatan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) yang mendesak rakyat AS untuk menghindari perjalanan, bandara “Negeri Uncle Sam” tetap saja ramai.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, British Airways dan Delta Airlines sepakat untuk mulai menguji penumpang yang bepergian dari London ke New York.

Langkah tersebut dipertimbangkan karena adanya kekhawatiran mengenai jenis baru virus corona yang lebih menular.

Baca juga: Wuhan yang Dulu Merana karena Virus Corona, Kini Meriah dengan Pesta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Sumber: CBS News
Tag

Artikel Terkait

Video rekomendasi
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke

Video Pilihan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi