Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi yang Tembak Mati Daunte Wright Mengundurkan Diri, Kepala Kepolisian Juga Ikut Resign

Kompas.com - 14/04/2021, 05:47 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN

BROOKLYN CENTER, KOMPAS.com – Seorang pria kulit hitam di Amerika Serikat (AS) bernama Daunte Wright (20) menjadi korban tewas terbaru di tangan polisi.

Wright ditembak mati oleh petugas Kepolisian Brooklyn Center bernama Kim Potter pada Minggu (11/4/2021).

Baca juga: Polisi AS Tembak Mati Pria Kulit Hitam, Picu Demo Rusuh Lagi di Minneapolis


Kini, Potter dikabarkan telah mengundurkan diri dari Kepolisian Brooklyn Center. Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Brooklyn Center Mike Elliott.

Potter dituduh membunuh Wright setelah sempat memberhentikannya karena melanggar lalu lintas sebagaimana dilansir CNN, Selasa (13/4/2021).

Kepala Kepolisian Brooklyn Center Tim Gannon mengatakan, insiden tersebut merupakan kejadian yang tidak disengaja.

Sebab, kata Gannon, Potter sebenarnya berniat mengambil pistol kejut listrik atau taser, tetapi justru menembakkan senjata api.

Baca juga: Pria Kulit Hitam Ini Ditembak Mati, Polisi Sebut Kecelakaan

Dalam surat pengunduran dirinya kepada Elliott dan Gannon, Potter menulis bahwa dia senang karena telah diberi kesempatan menjadi petugas polisi dan mengabdi sebaik mungkin.

Selain itu, Elliott mengatakan bahwa Gannon juga mengundurkan diri setelah insiden penembakan Wright.

“Mulai pagi ini, kami sudah mendapatkan dua surat pengunduran diri. Kami telah menerima surat pengunduran diri dari Kim Potter,” kata Elliott dalam jumpa pers.

“Dan selain itu, kami juga telah menerima surat pengunduran diri dari Gannon," sambung Elliott.

Pengacara keluarga Wright, Ben Crump, menyatakan kemarahannya karena lokasi Wright terbunuh hanya terpaut jarak 16 kilometer dari tempat persidangan mantan polisi Derek Chauvin.

Baca juga: Video Detik-detik Penembakan Daunte Wright: Polisi Salah Ambil Pistol, Korban Kabur lalu Tewas

Chauvin masih menjalani persidangan setelah dia menewaskan seorang pria kulit hitam bernama George Floyd yang memicu aksi protes berskala nasional.

Crump menambahkan, keluarga Floyd juga datang untuk mendukung keluarga Wright.

Dia bertutur, sulit baginya untuk memahami bahwa seorang petugas polisi akan membunuh orang kulit hitam lain yang tidak bersenjata.

Dia menuntut agar kepolisian segera berubah dan mereka akan berkonsentrasi pada deeskalasi di “Negeri Paman Sam”.

"Kehidupan Daunte Wright penting," tutur Crump.

Baca juga: Penembakan Daunte Wright Terjadi akibat Polisi Salah Ambil Pistol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com