BEIJING, KOMPAS.com - China pada Jumat (14/5/2021) menuduh Amerika Serikat (AS) mengabaikan penderitaan rakyat Palestina, setelah Washington memblokir pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Pertemuan DK PBB itu dijadwalkan untuk membicarakan konflik Israel dan Palestina yang memanas.
AS yang merupakan perisai diplomatik Israel di PBB, tak mau menghadiri sesi Jumat tetapi akhirnya bersedia memindahkannya ke Minggu (16/5/2021).
Baca juga: 26 Orang Palestina Tewas dalam Ketegangan Melawan Israel
Video Terkini
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan kepada wartawan, AS sendirian menghalang-halangi Dewan Keamanan untuk berbicara tentang krisis ini, berdiri di sisi berlawanan dari komunitas internasional.
"Apa yang kami rasakan adalah bahwa AS terus mengatakan mereka peduli dengan hak asasi orang-orang Muslim, tetapi mengabaikan penderitaan rakyat Palestina," tambah Hua dikutip dari AFP.
Dia lalu membandingkan keengganan Amerika di Dewan Keamanan dengan seruan bersama dari AS, Inggris, dan Jerman agar China mengakhiri penindasan terhadap minoritas Muslim Uighur.
"AS harus menyadari bahwa nyawa Muslim Palestina sama berharganya," kata Hua.
Baca juga: Israel Klarifikasi Pasukan Daratnya Sudah Menyerang Gaza
Sebagai sekutu utama Israel, AS membela serangan mematikan negara itu saat membalas tembakan roket Hamas dari Jalur Gaza.
Namun pemerintahan Presiden Joe Biden juga telah menyuarakan kekhawatiran atas korban sipil, dan sebelumnya mendorong Israel menunda penggusuran warga Palestina di Yerusalem.
Hua pada Jumat lalu mengatakan, upaya-upaya harus dilakukan untuk menurunkan ketegangan dan mencegah bentrok Israel dan Palestina memburuk.
Dia menyatakan kembali bahwa China akan mendorong Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan segera, serta menegaskan kembali dukungan kuatnya untuk solusi dua negara.
Sesi Dewan Keamanan PBB yang diadakan melalui konferensi video karena pandemi Covid-19, membutuhkan dukungan dari semua 15 negara anggotanya.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Yitzhak Rabin, Sosok Pendamai Israel dan Palestina yang Berakhir Tragis
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan