Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Internasional Desak Junta Militer Myanmar Izinkan Perwakilan Khusus Bertemu Aung San Suu Kyi

Kompas.com - 16/10/2021, 15:44 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters, AFP

SYDNEY, KOMPAS.com – Sejumlah negara mendesak junta militer Myanmar mengizinkan Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar bertemu dengan pemimpin de facto yang digulingkan Aung San Suu Kyi.

Desakan tersebut dikeluarkan melalui pernyataan bersama yang ditandatangani oleh AS, Inggris, Australia, Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, Norwegia, dan Timor Leste pada Jumat (15/10/2021).

Pernyataan bersama tersebut juga didukung oleh Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Tegas, ASEAN Tak Undang Tokoh Politik Myanmar dalam KTT

Dalam pernyataan itu, mereka mengaku sangat prihatin dengan situasi di Myanmar dan mendesak Naypyidaw untuk terlibat secara konstruktif dengan utusan khusus itu.

Sebelumnya, Junta militer Myanmar tidak akan mengizinkannya utusan khusus ASEAN, Erywan Yusof, bertemu dengan Aung San Suu Kyi yang kini dalam tahanan rumah.

“Kami menyerukan kepada militer untuk memfasilitasi kunjungan ke Myanmar oleh Utusan Khusus ASEAN, dan agar dia dapat terlibat secara bebas dengan semua pemangku kepentingan,” kata pernyataan itu.

Pada Jumat, para menteri luar negeri negara anggota ASEAN sepakat tidak akan mengundang tokoh politik Myanmar dalam KTT yang bakal segera digelar bulan ini.

Baca juga: Pengacara Aung San Suu Kyi Dibungkam Junta Militer Myanmar

Ketua ASEAN saat ini, Brunei Darussalam, mengatakan bahwa sebagai gantinya, seorang tokoh non-politik dari Myanmar akan diundang ke KTT ASEAN yang bakal dilaksanakan pada 26 hingg 28 Oktober.

Keputusan itu diambil setelah tidak tercapainya konsensus untuk menghadirkan perwakilan politik dari Myanmar sebagaimana dilansir Reuters.

Brunei Darussalam menambahkan, hal tersebut didasarkan karena tidak ada kemajuan yang dilakukan junta militer Myanmar terkait konflik di sana pasca-kudeta.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Larang Utusan ASEAN Temui Aung San Suu Kyi

“Beberapa negara anggota ASEAN merekomendasikan agar ASEAN memberi ruang kepada Myanmar untuk memulihkan urusan dalam negerinya dan kembali normal,” kata Brunei Darussalam melalui pernyataan.

Junta militer juga dianggap gagal mengakhiri kekerasan, memberikan akses bantuan kemanusiaan, dan memulai dialog dengan lawan-lawannya.

Lebih dari 1.000 warga sipil telah dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar dan ribuan ditangkap sejak kudeta pada 1 Februari menurut PBB.

Baca juga: Jelang KTT ASEAN, Pemimpin Junta Myanmar Kemungkinan Tidak Diundang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Ribuan Penggemar Padati Seoul Rayakan Akhir Musim 'Squid Game'
Ribuan Penggemar Padati Seoul Rayakan Akhir Musim "Squid Game"
Global
Ini yang Bakal Dihadapi Pemimpin Tertinggi Iran Saat Keluar dari Persembunyiannya
Ini yang Bakal Dihadapi Pemimpin Tertinggi Iran Saat Keluar dari Persembunyiannya
Global
28 Juni 1997, Saat Mike Tyson Gigit Telinga Holyfield di Atas Ring
28 Juni 1997, Saat Mike Tyson Gigit Telinga Holyfield di Atas Ring
Global
Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Israel, Klaim Balas Dendam atas Perang Gaza
Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Israel, Klaim Balas Dendam atas Perang Gaza
Global
Serangan Israel Tewaskan 18 Orang saat Distribusi Bantuan Tepung di Gaza
Serangan Israel Tewaskan 18 Orang saat Distribusi Bantuan Tepung di Gaza
Global
Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan 16 Tentara, 29 Orang Terluka
Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan 16 Tentara, 29 Orang Terluka
Global
5 Harimau Ditemukan Mati di Suaka Margasatwa, Diduga Keracunan Massal
5 Harimau Ditemukan Mati di Suaka Margasatwa, Diduga Keracunan Massal
Global
Hari Ini, Iran Gelar Pemakaman bagi Petinggi Militer yang Gugur dalam Perang
Hari Ini, Iran Gelar Pemakaman bagi Petinggi Militer yang Gugur dalam Perang
Global
Trump Ancam Bom Iran jika Lanjutkan Program Nuklir, Kecam Kemenangan Versi Khamenei
Trump Ancam Bom Iran jika Lanjutkan Program Nuklir, Kecam Kemenangan Versi Khamenei
Global
Pria Singapura Curi Angpau Nikah Rp 636 Juta, Habis untuk Judi Online
Pria Singapura Curi Angpau Nikah Rp 636 Juta, Habis untuk Judi Online
Global
Sedikitnya 410 Warga Gaza Kelaparan Dibunuh Israel saat Antre Bantuan
Sedikitnya 410 Warga Gaza Kelaparan Dibunuh Israel saat Antre Bantuan
Global
2 Pesawat Vietnam Airlines Bersenggolan, Semua Penumpang Selamat
2 Pesawat Vietnam Airlines Bersenggolan, Semua Penumpang Selamat
Global
Tahu Persembunyian Khamenei, Trump Klaim Selamatkan Pemimpin Iran dari Pembunuhan
Tahu Persembunyian Khamenei, Trump Klaim Selamatkan Pemimpin Iran dari Pembunuhan
Global
Selalu Gagal Berunding, Putin Ungkap Rusia Siap Pembicaraan Damai dengan Ukraina
Selalu Gagal Berunding, Putin Ungkap Rusia Siap Pembicaraan Damai dengan Ukraina
Global
Trump Marah-marah di Medsos, Sebut Khamenei Tak Tahu Berterima Kasih
Trump Marah-marah di Medsos, Sebut Khamenei Tak Tahu Berterima Kasih
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau