Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakutkannya Rudal Hipersonik China Mampu Putari Dunia Sebelum Jatuh di Mana Saja

Kompas.com - 18/10/2021, 12:39 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

BEIJING, KOMPAS.com - China diam-diam menguji rudal hipersonik berkemampuan nuklir yang mengorbit dunia sebelum kembali ke Bumi untuk menyerang targetnya dalam pengembangan teknologi yang akan mengatasi sistem rudal anti-balistik AS.

Sebuah laporan dari Financial Times, yang mengutip lima sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya, mengatakan militer China meluncurkan roket Long March pada Agustus yang membawa 'kendaraan luncur hipersonik' ke orbit rendah.

Baca juga: China Marah AS dan Kanada Kirim Kapal Perang Berlayar di Selat Taiwan

Rudal itu mengitari dunia sebelum turun menuju targetnya, yang meleset sekitar dua lusin mil (38 km ) dari titik yang dituju.

Rudal hipersonik dapat mencapai kecepatan hingga 21.000 mph dan dapat menyerang di mana saja di Bumi dari luar angkasa dalam beberapa menit.

Sistem ini akan mampu mengatasi sistem pertahanan rudal anti-balistik AS yang berbasis di Alaska dan dipasang untuk menembak jatuh proyektil yang datang dari Kutub Utara, sistem persenjataan China ini akan mampu menyerang AS dari selatan.

Baca juga: Cerita Avan, Anak Penjual Es di Ponorogo yang Rumahnya Penuh Piala, Mengaku Tak Pernah Dapat Beasiswa Pemda

Insiden itu telah membuat para pejabat intelijen AS tercengang, kata sumber, karena menunjukkan “China telah membuat kemajuan yang menakjubkan dalam pengembangan senjata hipersoniknya”.

"Kami tidak tahu bagaimana mereka melakukan ini," kata seseorang yang mengetahui tes tersebut kepada FT.

Ini adalah perkembangan terbaru dalam perlombaan senjata yang mengerikan yang terjadi di Asia, seiring terus meningkatnya ketegangan antara China dan Taiwan.

Baca juga: China Uji Rudal Hipersonik Berkemampuan Nuklir, AS Terkejut

Kementerian pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui faks pada Minggu (17/10/2021) melansir Daily Mail.

Bersama dengan China, Amerika Serikat, Rusia dan setidaknya lima negara lain sedang mengerjakan teknologi hipersonik, dan bulan lalu Korea Utara mengatakan telah melakukan uji coba rudal hipersonik yang baru dikembangkan.

Pada parade 2019, China memamerkan persenjataan canggih termasuk rudal hipersoniknya, yang dikenal sebagai DF-17.

Baca juga: Kata Enzo Maresca Usai Bawa Chelsea Juara Piala Dunia Antarklub 2025

Rudal balistik terbang ke luar angkasa sebelum kembali pada lintasan curam dengan kecepatan lebih tinggi.

Senjata hipersonik sulit untuk ditangkal karena mereka terbang menuju target di ketinggian yang lebih rendah, tetapi dapat mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 km per jam (3.850 mph).

Pentagon tidak mengomentari pengujian rudal hipersonik China, tetapi mengaku China sebagai 'tantangan nomor satu' mereka.

"Kami telah memperjelas kekhawatiran kami tentang kemampuan militer yang terus dikejar China, kemampuan yang hanya meningkatkan ketegangan di kawasan dan sekitarnya," John Kirby, juru bicara Pentagon, mengatakan kepada Fox News.

Halaman:
Komentar
oooo china biang onar di lcs yaudh nama lautnya apa? lcs kan, koq ngata2in negara org yg ribut didaerahnya sendiri, aneh! bukannya kebalik?!, membalas komentar dwi sm : china makin kuat dan tengil. biang onar di lcs. ancaman besar bagi asia tenggara. negara2 barat harus waspada.

Terkini Lainnya
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Otopsi Kedua Juliana Marins di Brasil | 7 Jet Tempur Siluman
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Otopsi Kedua Juliana Marins di Brasil | 7 Jet Tempur Siluman
Global
Beijing Salahkan Jepang soal Insiden Jet Tempur di Laut China Timur
Beijing Salahkan Jepang soal Insiden Jet Tempur di Laut China Timur
Global
Uni Eropa dan Indonesia Umumkan Kesepakatan Politik Menuju Perdagangan Bebas
Uni Eropa dan Indonesia Umumkan Kesepakatan Politik Menuju Perdagangan Bebas
Global
43 Orang Tewas dalam Serangan Israel, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Buntu Lagi
43 Orang Tewas dalam Serangan Israel, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Buntu Lagi
Global
Potongan Terbesar Batu Mars di Bumi Akan Dilelang, Ditaksir Rp 64 Miliar
Potongan Terbesar Batu Mars di Bumi Akan Dilelang, Ditaksir Rp 64 Miliar
Global
Profil 2 Pilot Air India 171 yang Mengalami Kecelakaan Maut
Profil 2 Pilot Air India 171 yang Mengalami Kecelakaan Maut
Global
Musang King Raih Gelar 'Raja Segala Raja' di Kejuaraan Durian 2025
Musang King Raih Gelar "Raja Segala Raja" di Kejuaraan Durian 2025
Global
Cerita Dikha Sebelum Pacu Jalur Mendunia, Gerakan Itu Tercipta secara Spontan
Cerita Dikha Sebelum Pacu Jalur Mendunia, Gerakan Itu Tercipta secara Spontan
Global
Boyband Legendaris Taiwan F4 Reunian, Pertama Kali dalam 12 Tahun
Boyband Legendaris Taiwan F4 Reunian, Pertama Kali dalam 12 Tahun
Global
Rumahnya Kebanjiran Ratusan Paket Lebih dari Setahun, Penghuni Bingung
Rumahnya Kebanjiran Ratusan Paket Lebih dari Setahun, Penghuni Bingung
Internasional
Ratusan Warga AS Antre Cium Bau Busuk Bunga Bangkai Mekar di San Francisco
Ratusan Warga AS Antre Cium Bau Busuk Bunga Bangkai Mekar di San Francisco
Internasional
Terkait Perang Ukraina, Kim Jong Un Nyatakan Dukungan Penuh bagi Rusia
Terkait Perang Ukraina, Kim Jong Un Nyatakan Dukungan Penuh bagi Rusia
Global
Sejarah Baru di AS Usai 19 Tahun, Tak Perlu Lepas Sepatu di Bandara
Sejarah Baru di AS Usai 19 Tahun, Tak Perlu Lepas Sepatu di Bandara
Internasional
Konser Molor, Penyanyi Legendaris AS Baru Tampil Jelang Subuh, Penonton Sudah Pulang
Konser Molor, Penyanyi Legendaris AS Baru Tampil Jelang Subuh, Penonton Sudah Pulang
Internasional
Pria Tewas Tersedot Mesin Pesawat, Operasional Bandara Milan Terhenti
Pria Tewas Tersedot Mesin Pesawat, Operasional Bandara Milan Terhenti
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Menlu AS-China Bertemu, Berunding Bentuk "Hubungan Harmonis" Trump-Xi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau