Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Max Stahl Wartawan yang Rekam Tentara Indonesia Tembaki Warga Timor Timur, Meninggal karena Sakit

Kompas.com - 29/10/2021, 16:40 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BRISBANE, KOMPAS.com - Max Stahl, seorang wartawan perang dan pembuat film, pernah mengabadikan peristiwa mematikan di Santa Cruz, kota Dili pada tahun 1991. Ia baru saja meninggal di Brisbane pada usia 66 tahun.

Max dilahirkan di Inggris dengan nama Christopher Wenner pada tahun 1954.

Sepanjang kariernya ia sudah mendapat banyak penghargaan internasional atas liputan mengenai konflik dan perang di seluruh dunia.

Baca juga: 19 Oktober 1999: MPR RI Setujui Hasil Referendum Timor Timur

Namun salah satu karya jurnalistiknya yang paling dikenal adalah ketika ia mengabadikan kejadian di tempat pemakaman Santa Cruz di Dili tahun 1991.

Tentara Indonesia mengarahkan tembakan kepada orang-orang dalam peristiwa yang menewaskan 270 orang tersebut.

Rekaman tentara Indonesia menargetkan para pengunjuk rasa pro-demokrasi kemudian menarik perhatian dunia soal apa yang terjadi di Timor Timur.

Mengetahui jika dia akan ditahan, Max kemudian menyembunyikan rekamannya di batu nisan, lalu diseludupkan ke luar Timor Timur yang saat itu berada di bawah kekuasaan Indonesia.

Max kembali lagi ke Timor Timur di tahun 1999 bersamaan dengan penyelenggaraan referendum untuk menentukan masa depan kawasan tersebut.

Ia lalu merekam lagi berbagai peristiwa kekerasan yang terjadi, setelah sebagian besar warga memutuskan untuk memerdekakan diri dari Indonesia dalam referendum yang diawasi oleh PBB.

Tempat pemakaman Santa Cruz di Dili yang menjadi lokasi penembakan oleh tentara Indonesia yang menewaskan 270 orang.FLICKR/SANTA CRUZ CEMETERY/MOLLY MUELLER via ABC INDONESIA Tempat pemakaman Santa Cruz di Dili yang menjadi lokasi penembakan oleh tentara Indonesia yang menewaskan 270 orang.
Max merupakan salah satu dari sedikit wartawan asing yang tetap berada di Timor Leste, ketika banyak wartawan asing sudah meninggalkan negara tersebut akibat banyaknya kekerasan.

Ia pernah mendapatkan Rory Peck Award dari Amerika Serikat, sebuah penghargaan yang diberikan kepada juru kamera freelance yang bekerja di daerah konflik.

Warga di Darwin (Australia) berbaring di jalan untuk menggambarkan peristiwa Santa Cruz di Dili tahun 1991.LITTLEDARWIN BLOG via ABC INDONESIA Warga di Darwin (Australia) berbaring di jalan untuk menggambarkan peristiwa Santa Cruz di Dili tahun 1991.
Jose Ramos-Horta, penerima Nobel yang juga mantan presiden dan perdana menteri Timor Leste, pernah mengatakan "hanya ada beberapa titik dalam sejarah Timor Leste yang mengantarkan mereka pada kemerdekaan".

Dan menurutnya peristiwa Santa Cruz yang terekam oleh Max adalah salah satu di antaranya.

"Untuk pertama kalinya pesan kami dilihat oleh dunia," kata Jose dalam sebuah pesan di media sosial.

Setelah meliput di berbagai daerah konflik seperti di Chechnya dan Beirut di tahun 1980-an dan 1990-an, Max yang lulusan dari Oxford University menetap di Dili.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com