Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itaru Nakamura Mundur Jadi Kepala Polisi Jepang Setelah Shinzo Abe Ditembak

Kompas.com - 25/08/2022, 13:55 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Kepala Badan Kepolisian Nasional Jepang (NPA) Itaru Nakamura mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis (25/8/2022), setelah dilakukan penyelidikan terkait pengamanan terhadap mantan PM Jepang Shinzo Abe yang ditembak pada Juli lalu.

Dia membuat pengumuman tersebut pada konferensi pers yang merinci temuan penyelidikan atas kekurangan dalam bagaimana Shinzo Abe dilindungi.

"Saat kami meneliti dan merenungkan insiden itu, kami memutuskan untuk memulai kembali dan merombak sistem keamanan kami," ungkap Nakamura, dikutip dari AFP.

Baca juga: Kisah Hidup Tetsuya Yamagami, Penembak Shinzo Abe, dan Kesaksian Tetangganya

Shinzo Abe ditembak dan dibunuh saat menghadiri kampanye pada 8 Juli di wilayah Kota Nara.

Pembunuhnya Tetsuya Yamanagi diyakini telah menargetkan Shinzo Abe karena dia pikir mantan PM Jepang itu terkait dengan Gereja Unifikasi.

Shonzo Abe adalah politisi paling terkenal di Jepang dan perdana menteri terlama, tetapi keamanan relatif ringan saat ia menyampaikan pidato singkat di sebuah jalan di wilayah barat Jepang.

Polisi setempat di daerah itu telah mengakui kelemahan keamanan yang "tidak dapat disangkal" bagi mantan pemimpin Jepang itu.

Baca juga: Gara-gara Gereja Kultus, Pemakaman Negara Shinzo Abe Terancam Batal


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
nyang jepang, dadi pejabat/pegawe negoro modal utama cerdas & duwe budi pekerti di atas rata2, nyang+62 modal utama duwit, koyo wong bakulan & iso ra iso madal kudu mbalik .

Terkini Lainnya
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Hampir Tenggelam di Laut
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Hampir Tenggelam di Laut
Global
RI Waspadai Perang Thailand-Kamboja, Mensesneg: Hindari Komentar Politik
RI Waspadai Perang Thailand-Kamboja, Mensesneg: Hindari Komentar Politik
Global
Perancis Kukuh Akui Palestina, Dituding Legitimasi Hamas
Perancis Kukuh Akui Palestina, Dituding Legitimasi Hamas
Global
14 Tewas dalam Penembakan di Nigeria Saat Warga Pulang dari Pasar
14 Tewas dalam Penembakan di Nigeria Saat Warga Pulang dari Pasar
Global
Kim Jong Un Siapkan Tentara Korut Perang Betulan, Mau Bantu Rusia?
Kim Jong Un Siapkan Tentara Korut Perang Betulan, Mau Bantu Rusia?
Global
Drone Thailand Serang Pos Militer Kamboja secara Presisi, 582 Sekolah Ditutup
Drone Thailand Serang Pos Militer Kamboja secara Presisi, 582 Sekolah Ditutup
Global
Pesawat Boeing Mendarat Darurat di Rusia, Sempat Berputar-putar di Udara
Pesawat Boeing Mendarat Darurat di Rusia, Sempat Berputar-putar di Udara
Global
Negara Arab dan Indonesia Kecam Parlemen Israel Mau Caplok Tepi Barat
Negara Arab dan Indonesia Kecam Parlemen Israel Mau Caplok Tepi Barat
Global
Thailand Peringatkan Potensi Perang dengan Kamboja, 138.000 Orang Mengungsi
Thailand Peringatkan Potensi Perang dengan Kamboja, 138.000 Orang Mengungsi
Global
Thailand Tolak Didamaikan oleh Pihak Ketiga dengan Kamboja, Pilih Jalur Bilateral
Thailand Tolak Didamaikan oleh Pihak Ketiga dengan Kamboja, Pilih Jalur Bilateral
Global
Mengapa Perancis Memutuskan untuk Mengakui Negara Palestina? Ini Penjelasannya
Mengapa Perancis Memutuskan untuk Mengakui Negara Palestina? Ini Penjelasannya
Global
Perang Hari Kedua: Kamboja Pakai Artileri Berat, Thailand Terjunkan Tank
Perang Hari Kedua: Kamboja Pakai Artileri Berat, Thailand Terjunkan Tank
Global
Reaksi Gembira dari Dunia Usai Macron Hendak Akui Negara Palestina
Reaksi Gembira dari Dunia Usai Macron Hendak Akui Negara Palestina
Global
Eks Marinir Satria Arta Harus Tetap Dipenjara 1 Tahun jika Jadi WNI Lagi
Eks Marinir Satria Arta Harus Tetap Dipenjara 1 Tahun jika Jadi WNI Lagi
Global
Candi Era Sriwijaya Jadi Pemicu Perang Thailand-Kamboja, Begini Sejarahnya
Candi Era Sriwijaya Jadi Pemicu Perang Thailand-Kamboja, Begini Sejarahnya
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau