Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan WHO Desak China Bagikan Informasi Spesifik Terkait Lonjakan Covid-19

Kompas.com - 31/12/2022, 12:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BRUSSELS, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat (30/12/2022) sekali lagi mendesak pejabat kesehatan China untuk secara teratur membagikan informasi spesifik dan realtime tentang situasi Covid-19 di negara itu, sambil terus menilai lonjakan infeksi terbaru.

Dilansir dari Reuters, badan tersebut telah meminta pejabat China untuk membagikan lebih banyak data pengurutan genetik, serta data rawat inap, kematian, dan vaksinasi.

Angka resmi dari China telah menjadi panduan yang tidak dapat diandalkan karena lebih sedikit pengujian yang dilakukan di seluruh negeri menyusul pelonggaran kebijakan ketat "nol-Covid" baru-baru ini.

Baca juga: Giliran Perancis, Inggris, dan Spanyol Wajibkan Tes Covid-19 bagi Pelancong dari China

WHO sebelumnya mengatakan bahwa China mungkin sedang berjuang untuk menghitung infeksi Covid-19.

Badan tersebut telah mengundang para ilmuwan China untuk mempresentasikan data terperinci tentang pengurutan virus pada pertemuan kelompok penasihat teknis yang dijadwalkan pada 3 Januari.

Infeksi Covid-19 telah meningkat di seluruh China bulan ini setelah Beijing menghapus kebijakan nol-Covid termasuk pengujian PCR reguler pada populasinya. Amerika Serikat, Korea Selatan, India, Italia, Jepang, dan Taiwan semuanya telah memberlakukan tes Covid untuk pelancong dari China sebagai tanggapan.

Baca juga: Bahas Lonjakan Covid-19, WHO Desak China Bagikan Data secara Real Time!

Amerika Serikat juga mengaitkan perubahan baru-baru ini dalam kebijakannya dengan kurangnya informasi tentang varian Covid dan kekhawatiran bahwa peningkatan kasus di China dapat mengakibatkan berkembangnya varian baru virus tersebut.

Pejabat kesehatan senior China bertukar pandangan dengan WHO tentang virus corona baru melalui konferensi video, kata Komisi Kesehatan Nasional China dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada hari Jumat.

Baca juga: Korea Utara Tegas Larang Kedatangan Pelancong dari China karena Covid-19

Kedua belah pihak bertukar pandangan tentang situasi epidemi saat ini, perawatan medis, vaksinasi, dan masalah teknis lainnya, kata otoritas kesehatan China, menambahkan bahwa lebih banyak pertukaran teknis akan diadakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
china hanya menunda penyebaran covid selama ini dg metode nol covid ...setelah dibuka justru masyarakatnya tdk siap krn terlalu mendadak dan tdk bertahap, jadi infeksinya serentak ke jutaan penduduk , tentu korban akan jatuh serentak dan sulit menanganinya secara bersamaan, jelas kelemahan china.

Terkini Lainnya
28 Juni 1997, Saat Mike Tyson Gigit Telinga Holyfield di Atas Ring
28 Juni 1997, Saat Mike Tyson Gigit Telinga Holyfield di Atas Ring
Global
Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Israel, Klaim Balas Dendam atas Perang Gaza
Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Israel, Klaim Balas Dendam atas Perang Gaza
Global
Serangan Israel Tewaskan 18 Orang saat Distribusi Bantuan Tepung di Gaza
Serangan Israel Tewaskan 18 Orang saat Distribusi Bantuan Tepung di Gaza
Global
Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan 16 Tentara, 29 Orang Terluka
Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan 16 Tentara, 29 Orang Terluka
Global
5 Harimau Ditemukan Mati di Suaka Margasatwa, Diduga Keracunan Massal
5 Harimau Ditemukan Mati di Suaka Margasatwa, Diduga Keracunan Massal
Global
Hari Ini, Iran Gelar Pemakaman bagi Petinggi Militer yang Gugur dalam Perang
Hari Ini, Iran Gelar Pemakaman bagi Petinggi Militer yang Gugur dalam Perang
Global
Trump Ancam Bom Iran jika Lanjutkan Program Nuklir, Kecam Kemenangan Versi Khamenei
Trump Ancam Bom Iran jika Lanjutkan Program Nuklir, Kecam Kemenangan Versi Khamenei
Global
Pria Singapura Curi Angpau Nikah Rp 636 Juta, Habis untuk Judi Online
Pria Singapura Curi Angpau Nikah Rp 636 Juta, Habis untuk Judi Online
Global
Sedikitnya 410 Warga Gaza Kelaparan Dibunuh Israel saat Antre Bantuan
Sedikitnya 410 Warga Gaza Kelaparan Dibunuh Israel saat Antre Bantuan
Global
2 Pesawat Vietnam Airlines Bersenggolan, Semua Penumpang Selamat
2 Pesawat Vietnam Airlines Bersenggolan, Semua Penumpang Selamat
Global
Tahu Persembunyian Khamenei, Trump Klaim Selamatkan Pemimpin Iran dari Pembunuhan
Tahu Persembunyian Khamenei, Trump Klaim Selamatkan Pemimpin Iran dari Pembunuhan
Global
Selalu Gagal Berunding, Putin Ungkap Rusia Siap Pembicaraan Damai dengan Ukraina
Selalu Gagal Berunding, Putin Ungkap Rusia Siap Pembicaraan Damai dengan Ukraina
Global
Trump Marah-marah di Medsos, Sebut Khamenei Tak Tahu Berterima Kasih
Trump Marah-marah di Medsos, Sebut Khamenei Tak Tahu Berterima Kasih
Global
Kesadisan Takahiro Shiraishi Si 'Twitter Killer' Berujung Hukuman Mati
Kesadisan Takahiro Shiraishi Si "Twitter Killer" Berujung Hukuman Mati
Global
Tentara Israel Mengaku Diperintah Tembaki Warga Gaza Kelaparan yang Mengantre Bantuan
Tentara Israel Mengaku Diperintah Tembaki Warga Gaza Kelaparan yang Mengantre Bantuan
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau