Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Masih Berkobar, Iran Keluarkan Peringatan Wajib Kenakan Jilbab di Mobil

Kompas.com - 02/01/2023, 19:32 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Polisi Iran kembali mengeluarkan peringatan bahwa para perempuan harus mengenakan jilbab bahkan di dalam mobil, lapor media lokal Fars pada Senin (2/1/2023).

Peringatan ini nyatanya muncul saat kerusuhan masih berkobar di Iran setelah kematian Mahsa Amini pada 16 September 2022.

Mahsa Amini meninggal setelah dirinya ditahan di Teheran oleh polisi moral Iran karena dugaan pelanggaran aturan berpakaian ketat bagi perempuan di negara itu.

Baca juga: Polisi Iran Gerebek Pesta, Tangkap Sejumlah Pesepak Bola Papan Atas

Mahsa Amini dilaporkan tak mengenakan jilbab secara sempurna.

Kantor berita Fars melaporkan pada Senin, seorang perwira polisi senior Iran menyebut "tahap baru" dari program Nazer-1 -berarti pengawasan dalam bahasa Persia– telah diperkenalkan di seluruh negeri oleh polisi.

Fars menambahkan, program Nazer yang diluncurkan pada 2020 lalu itu turut mengatur larangan pelepasan jilbab di mobil.

Baca juga: Iran Bangkit dari Serangan AS, Langsung Hantam Bandara Ben Gurion Israel

Saat diluncurkan pada 2020, para pemilik mobil akan dikirimi pesan teks SMS berisi peringatan jika melakukan pelanggaran aturan berpakaian di kendaraan dan peringatan tindakan "hukum" jika diulangi.

Tetapi, polisi tampaknya telah menghentikan ancaman tindakan hukum kali ini, menurut pesan yang diposting di platform media sosial.

“Pelepasan jilbab telah diawasi di kendaraan Anda: Penting untuk menghormati norma masyarakat dan memastikan tindakan ini tidak terulang kembali,” demikian bunyi pesan SMS yang dilaporkan telah dikirim oleh polisi Iran dan diposting di media sosial.

Baca juga: Menteri Israel Ungkap Kemungkinan Negaranya Serang Fasilitas Nuklir Iran

Sebagaimana dikutip dari AFP, polisi moral Iran yang dikenal sebagai Gasht-e Ershad diketahui memiliki mandat untuk memasuki area publik guna memeriksa penerapan aturan berpakaian yang ketat.

Menyusul protes atas kematian Mahsa Amini, banyak perempuan di distrik kelas atas ibukota Teheran, serta di pinggiran selatan yang lebih sederhana dan tradisional, mulai berangsul memutuskan untuk melepas jilbab dan tanpa diperingatkan.

Sejak September, mobil van polisi moralitas putih dan hijau menjadi pemandangan yang jauh lebih jarang di jalan-jalan Teheran.

Pada awal Desember, Jaksa Agung Iran Mohammad Jafar Montazeri bahkan mengatakan polisi moral telah dibubarkan.

Tetapi, para juru kampanye meragukan komentarnya, yang tampaknya merupakan tanggapan dadakan atas pertanyaan di sebuah konferensi, daripada pengumuman yang ditandai dengan jelas oleh kementerian dalam negeri yang mengawasi polisi.

Baca juga: Protes Iran: 100 Orang Demonstran yang Ditahan Telah Dijatuhi Hukuman Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
AS Serang Iran Diberi Nama 'Midnight Hammer', Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui
AS Serang Iran Diberi Nama "Midnight Hammer", Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui
Global
Sejarah Program Nuklir Iran, Dulu Kerja Sama dengan AS
Sejarah Program Nuklir Iran, Dulu Kerja Sama dengan AS
Global
Cerita Mahasiswa Indonesia tentang Kondisi Terkini di Iran Sebelum Evakuasi
Cerita Mahasiswa Indonesia tentang Kondisi Terkini di Iran Sebelum Evakuasi
Global
Reaksi Dunia atas Serangan AS ke Iran: Dari Arab Saudi, Inggris, Rusia, China hingga Paus Leo XIV
Reaksi Dunia atas Serangan AS ke Iran: Dari Arab Saudi, Inggris, Rusia, China hingga Paus Leo XIV
Global
Iran Sudah Evakuasi Fasilitas Nuklirnya, Antisipasi Serangan Militer AS?
Iran Sudah Evakuasi Fasilitas Nuklirnya, Antisipasi Serangan Militer AS?
Global
Menlu Iran Terbang ke Rusia untuk Bertemu Putin, Respons atas Serangan AS dan Israel
Menlu Iran Terbang ke Rusia untuk Bertemu Putin, Respons atas Serangan AS dan Israel
Global
Air India Copot 3 Petinggi karena Teledor, Terkait Jatuhnya Pesawat?
Air India Copot 3 Petinggi karena Teledor, Terkait Jatuhnya Pesawat?
Global
Pengawas Nuklir PBB: Tidak Ada Peningkatan Radiasi di Lokasi Nuklir Iran
Pengawas Nuklir PBB: Tidak Ada Peningkatan Radiasi di Lokasi Nuklir Iran
Global
Warga Israel Menangis Rumahnya Hancur Dirudal Iran, Kini Tak Punya Apa-apa
Warga Israel Menangis Rumahnya Hancur Dirudal Iran, Kini Tak Punya Apa-apa
Global
AS Serang Iran, Akankah Rusia dan China Bantu Teheran?
AS Serang Iran, Akankah Rusia dan China Bantu Teheran?
Global
AS Diduga Pakai Bom Bunker GBU-57 Seberat 13,6 Ton untuk Serang Situs Nuklir Iran
AS Diduga Pakai Bom Bunker GBU-57 Seberat 13,6 Ton untuk Serang Situs Nuklir Iran
Global
Turki Sebut Israel Sumber Masalah, Rawan Bawa Bencana Total di Timur Tengah
Turki Sebut Israel Sumber Masalah, Rawan Bawa Bencana Total di Timur Tengah
Global
Iran Luncurkan Serangan Rudal ke 3 Wilayah Israel, 23 Orang Dilaporkan Terluka
Iran Luncurkan Serangan Rudal ke 3 Wilayah Israel, 23 Orang Dilaporkan Terluka
Global
AS Serang Nuklir Iran, Saudi Tegaskan Tak Ada Dampak Radiasi
AS Serang Nuklir Iran, Saudi Tegaskan Tak Ada Dampak Radiasi
Global
Iran Minta DK PBB Gelar Pertemuan Darurat Usai Serangan AS
Iran Minta DK PBB Gelar Pertemuan Darurat Usai Serangan AS
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau