Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Membabi Buta Pasukan Israel di Tepi Barat, 10 Orang Terbunuh

Kompas.com - 27/01/2023, 08:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

YERUSALEM, KOMPAS.com - Pasukan Israel pada Kamis (26/1/2023) menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk setidaknya tujuh militan dan seorang wanita berusia 61 tahun.

Ini terjadi dalam satu insiden paling mematikan di Tepi Barat yang diduduki dalam dua dekade, kata pejabat Palestina.

Dua roket yang juga ditembakkan dari Gaza Jumat (27/1/2023) pagi, semakin meningkatkan ketegangan.

Baca juga: Serangan Pasukan Israel Tewaskan 9 Warga Palestina, Tembakkan Gas Air Mata ke RS

Militer Israel mengatakan roket dicegat oleh sistem pertahanan misil Iron Dome.

Seperti dilansir dari Associated Press, itu adalah serangan pertama dari wilayah militan yang dikuasai Hamas sejak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kembali berkuasa sebagai kepala pemerintahan sayap kanan.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Netanyahu sendiri telah menjanjikan garis keras melawan militansi Palestina.

Serangan di kamp pengungsi Jenin dan tembakan roket meningkatkan risiko gejolak besar dalam pertempuran Israel-Palestina.

Serangan jufa membayangi perjalanan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang diharapkan ke wilayah itu minggu depan.

Otoritas Palestina mengatakan akan menghentikan hubungan yang dipertahankan pasukan keamanannya dengan Israel dalam upaya bersama untuk menahan militan Islam.

Baca juga: Cerita Pemuda Palestina Disemprot Merica oleh Pasukan Israel, Kaget Sang Ayah Dibunuh

Hamas, kelompok militan Islam yang menguasai Gaza, sebelumnya mengancam balas dendam atas serangan itu.

Eskalasi kekerasan di Tepi Barat sebelumnya telah memicu tembakan roket pembalasan dari Jalur Gaza, yang pada gilirannya telah menjatuhkan serangan udara Israel ke wilayah yang terisolasi dan miskin itu.

Pasukan Israel meningkatkan kewaspadaan saat warga Palestina memenuhi jalan-jalan di seberang Tepi Barat, meneriakkan solidaritas.

Baca juga: Dikecam, Israel Larang Pengibaran Bendera Palestina di Tempat Umum

Presiden Mahmoud Abbas mengumumkan tiga hari berkabung, dan di kamp pengungsian, warga menggali kuburan massal untuk korban tewas.

Barbara Leaf, diplomat top AS untuk Timur Tengah, mengatakan pemerintah sangat prihatin dengan situasi tersebut dan bahwa korban sipil yang dilaporkan di Jenin sangat disesalkan.

Baca juga: Palestina Anggap Israel Memulai Perang Baru

Namun, dia juga mengatakan pengumuman Palestina untuk menangguhkan hubungan keamanan adalah sebuah kesalahan.

“Jelas, menurut kami ini bukan langkah yang tepat untuk diambil saat ini,” katanya kepada wartawan, dengan mengatakan bahwa janji Palestina untuk membawa masalah ini ke PBB dan Pengadilan Kriminal Internasional bermasalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Suara Percakapan di Kokpit Memperdalam Misteri Jatuhnya Air India 171
Suara Percakapan di Kokpit Memperdalam Misteri Jatuhnya Air India 171
Global
Serangan Udara di Biara Myanmar Tewaskan 22 Warga Sipil, Termasuk Anak-anak
Serangan Udara di Biara Myanmar Tewaskan 22 Warga Sipil, Termasuk Anak-anak
Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza Terkendala, Israel Ogah Tarik Pasukan
Perundingan Gencatan Senjata Gaza Terkendala, Israel Ogah Tarik Pasukan
Global
Hasil Sementara Investigasi Air India: Bahan Bakar Mesin Terputus Sebelum Kecelakaan
Hasil Sementara Investigasi Air India: Bahan Bakar Mesin Terputus Sebelum Kecelakaan
Global
Efisiensi Masih Berjalan, Trump PHK 1.350 Staf Kemlu AS
Efisiensi Masih Berjalan, Trump PHK 1.350 Staf Kemlu AS
Global
Menatap Dunia yang Berubah Ekstrem: Geopolitik Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global
Menatap Dunia yang Berubah Ekstrem: Geopolitik Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global
Global
Penggerebekan Kebun Ganja di AS Tewaskan 1 Orang, 200 Petani Ditahan
Penggerebekan Kebun Ganja di AS Tewaskan 1 Orang, 200 Petani Ditahan
Global
Ayah Bunuh Putrinya Usai Dicemooh Warga Hidup dari Uang Sang Anak
Ayah Bunuh Putrinya Usai Dicemooh Warga Hidup dari Uang Sang Anak
Global
Kena Tarif AS 32 Persen, Indonesia Sebut Bukan karena Gabung BRICS
Kena Tarif AS 32 Persen, Indonesia Sebut Bukan karena Gabung BRICS
Global
Ketahuan Pakai Ijazah Palsu, Wali Kota di Jepang Maki Takubo Mundur
Ketahuan Pakai Ijazah Palsu, Wali Kota di Jepang Maki Takubo Mundur
Global
Tarian 'Aura Farming' Bocah Pacu Jalur Riau Jadi Sorotan Dunia
Tarian "Aura Farming" Bocah Pacu Jalur Riau Jadi Sorotan Dunia
Global
Terungkap Percakapan Terakhir 2 Pilot Air India Sebelum Jatuh, Tanyakan Ini
Terungkap Percakapan Terakhir 2 Pilot Air India Sebelum Jatuh, Tanyakan Ini
Global
[POPULER GLOBAL] Keluarga Juliana Marins Tak Terima Hasil Otopsi | Jet China Pepet Pesawat jepang
[POPULER GLOBAL] Keluarga Juliana Marins Tak Terima Hasil Otopsi | Jet China Pepet Pesawat jepang
Global
Kura-kura Ternyata Punya Perasaan Seperti Manusia
Kura-kura Ternyata Punya Perasaan Seperti Manusia
Global
Ayah di Pakistan Bunuh Putrinya karena Tak Mau Hapus Akun TikTok
Ayah di Pakistan Bunuh Putrinya karena Tak Mau Hapus Akun TikTok
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bapak-Anak Jadi Tersangka Korupsi Pertamina, Apa Peran Riza Chalid dan Kerry?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau