Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Senjata Wee 1 Tactical di AS Dituduh Jual Senjata ke Anak-anak

Kompas.com - 27/01/2023, 22:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah pabrikan senjata Amerika Serikat bernama Wee 1 Tactical dituduh memasarkan senapan kepada anak-anak.

Mereka kini menghadapi penyelidikan federal setelah ada seruan sejumlah senator Partai Demokrat.

Tapi perusahaan itu menyebut senjatanya ini hanya untuk "pelatihan".

Baca juga: Penembakan AS Giliran Terjadi di Washington, 3 Orang Tewas, Pelaku Bunuh Diri

Ketua Senat Chuck Schumer meminta Komisi Perdagangan Federal (FTC) untuk menyelidiki Wee 1 Tactical yang memproduksi senapan jenis "JR-15" ukuran anak-anak.

Dalam konferensi pers, para senator mempertanyakan metode pemasaran Wee 1 Tactical.

Senapan AR-15 sudah digunakan dalam sejumlah insiden penembakan yang mematikan di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir.

Permintaan penyelidikan ini muncul beberapa hari setelah terjadinya tiga pembunuhan massal di California yang menewaskan 19 orang.

Baca juga: 2 Penembakan Lagi di California AS, 7 Orang Tewas

Di awal Januari, seorang bocah berusia 6 tahun dengan menggunakan pistol telah menembak dan melukai seorang guru di Virginia.

"Undang-undang mengatakan Anda tidak boleh menjual senjata kepada anak-anak. Tapi ada sebuah perusahaan di Chicago yang melakukannya," kata Senator Schumer tentang produsen senjata WEE 1 Tactical.

Dalam sebuah pernyataan, Wee 1 Tactical bekukuh bahwa produknya dimaksudkan sebagai alat untuk mengajarkan kepemilikan senjata yang bertanggung jawab dengan aman.

"Senapan pelatihan jenis JR-15.22 adalah untuk orang dewasa yang ingin mengawasi pengenalan olahraga berburu dan menembak yang aman kepada generasi berikut dari pemilik senjata yang bertanggung jawab," kata perusahaan itu.

Baca juga: Korban Tewas Penembakan di Monterey Park AS Tambah Jadi 11 Orang

“JR-15 menggabungkan mekanisme keamanan yang dipatenkan dengan memberikan tingkat keamanan tambahan yang tidak tersedia pada senapan lain," tambahnya.

Politisi Partai Demokrat telah berusaha untuk terus memperketat pengendalian senjata di Amerika Serikat selama beberapa dekade dalam upaya untuk menghentikan penembakan massal yang sering terjadi.

Sementara politisi Partai Republik umumnya menentang upaya pengendalian ini, dengan dalih melanggar hak rakyat untuk menyimpan dan memanggul senjata yang tercantum dalam Amandemen Kedua Konstitusi AS.

Baca juga: Daftar Insiden Penembakan Massal di AS dalam Setahun Terakhir

Tahun lalu Kongres AS tahun meloloskan undang-undang Keamanan Senjata signifikan pertamanya dalam satu dekade, yang mencakup kewenangan negara bagian menyingkirkan senjata dari tangan orang yang dianggap berbahaya bagi diri mereka sendiri atau orang lain.

Namun, undang-undang tersebut tetap tidak melarang penjualan senapan serbu atau senjata dengan peluru berkapasitas tinggi.

Permintaan penyelidikan kepada FTC dari para senator Partai Demokrat kali ini tampaknya akan menuai kontroversi karena berada di luar ruang lingkup tugas FTC yang normal.

Baca juga: Penembakan Terbaru AS, 2 Murid Tewas di Sekolah Des Moines

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Penembakan Massal di Chicago, 4 Orang Tewas dan 14 Lainnya Luka-luka
Penembakan Massal di Chicago, 4 Orang Tewas dan 14 Lainnya Luka-luka
Global
Bu Guru di India Ditangkap Usai Lakukan Kekerasan Seksual pada Siswa Laki-laki
Bu Guru di India Ditangkap Usai Lakukan Kekerasan Seksual pada Siswa Laki-laki
Global
PBB: 613 Warga Gaza Tewas di Dekat Titik Distribusi Bantuan sejak Mei 2025
PBB: 613 Warga Gaza Tewas di Dekat Titik Distribusi Bantuan sejak Mei 2025
Global
Hamas Bahas Proposal Gencatan Senjata Gaza dengan Kelompok Palestina Lain
Hamas Bahas Proposal Gencatan Senjata Gaza dengan Kelompok Palestina Lain
Global
AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Iran, Sasar Perdagangan Minyak
AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Iran, Sasar Perdagangan Minyak
Global
Derita Warga Gaza, Antre Tepung tapi Ditembaki Tentara Israel
Derita Warga Gaza, Antre Tepung tapi Ditembaki Tentara Israel
Global
Vila Romawi Kuno Terungkap Usai Penemuan 2 Pedang Langka di Inggris
Vila Romawi Kuno Terungkap Usai Penemuan 2 Pedang Langka di Inggris
Global
Trump Mau Gelar Pertandingan UFC di Gedung Putih saat Hari Kemerdekaan AS
Trump Mau Gelar Pertandingan UFC di Gedung Putih saat Hari Kemerdekaan AS
Global
Menhan Belanda: Penggunaan Senjata Kimia oleh Rusia di Ukraina Kian Meluas
Menhan Belanda: Penggunaan Senjata Kimia oleh Rusia di Ukraina Kian Meluas
Global
Studi: Gen Z Eropa Mulai Hilang Kepercayaan terhadap Demokrasi
Studi: Gen Z Eropa Mulai Hilang Kepercayaan terhadap Demokrasi
Global
Trump Ultimatum Hamas 24 Jam Terkait 'Proposal Final' Gencatan Senjata Gaza
Trump Ultimatum Hamas 24 Jam Terkait "Proposal Final" Gencatan Senjata Gaza
Global
Kyiv Membara Usai Dihujani Rudal dan Drone Rusia Besar-besaran
Kyiv Membara Usai Dihujani Rudal dan Drone Rusia Besar-besaran
Global
Demi Berhemat, Wanita Ini Tinggal di Bunker Bawah Tanah
Demi Berhemat, Wanita Ini Tinggal di Bunker Bawah Tanah
Global
Tentara Pakistan Tewaskan 30 Anggota Taliban yang Ingin Menyeberang dari Afghanistan
Tentara Pakistan Tewaskan 30 Anggota Taliban yang Ingin Menyeberang dari Afghanistan
Global
Melunak, Trump Akan Izinkan Pekerja Migran Ilegal di Sektor Pertanian dan Perhotelan AS
Melunak, Trump Akan Izinkan Pekerja Migran Ilegal di Sektor Pertanian dan Perhotelan AS
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau