Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Minta Jepang dan Belanda Ikut Batasi Ekspor Chip ke China

Kompas.com - 01/02/2023, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pejabat AS membuat komentar yang mewakili otoritas AS terkait chip China.

Dia mengakui adanya kesepakatan dengan Jepang dan Belanda untuk memberlakukan pembatasan baru pada ekspor alat pembuat chip ke China.

"Kita tidak bisa bicara tentang kesepakatan sekarang," kata Don Graves, wakil sekretaris departemen perdagangan, di sela-sela acara di Washington, seperti dilansir dari Associated Press.

Baca juga: Februari Baru Dimulai, Puluhan Pesawat China Terdeteksi di Dekat Taiwan

“Tapi Anda pasti bisa berbicara dengan teman-teman kami di Jepang dan Belanda," tambahnya.

Bloomberg melaporkan pada pekan lalu bahwa kesepakatan telah diselesaikan.

Dua orang yang mengetahui masalah tersebut kemudian mengkonfirmasi kepada Reuters.

Amerika Serikat pada bulan Oktober memberlakukan pembatasan ekspor besar-besaran pada pengiriman alat pembuat chip ke China.

Mereka berusaha melumpuhkan kemampuan Beijing untuk memperluas industri chipnya dan meningkatkan kemampuan militernya.

Agar pembatasan menjadi efektif, AS perlu melibatkan Belanda dan Jepang, antara lain rumah bagi pembuat chip utama ASML dan Tokyo Electron.

Departemen perdagangan mengatakan dalam email bahwa pihaknya akan terus mengoordinasikan kontrol ekspor dengan sekutu asing.

Baca juga: UPDATE Covid China, CDC Sebut Beijing Capai Herd Immunity Sementara

Mereka menyebut ini sebagai prioritas.

"Kami menyadari bahwa kontrol multilateral lebih efektif daripada kontrol unilateral," ujarnya.

Pejabat dari Belanda dan Jepang berada di Washington membahas berbagai masalah dalam pembicaraan yang dipimpin oleh penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan pekan lalu.

Ketika ditanya apakah kesepakatan tentang semikonduktor telah dibahas, Presiden AS Joe Biden mengatakan hal ini telah disetujui.

Baca juga: Makan Hiu Putih Spesies Rentan, Food Blogger China Didenda Rp 277 Juta

"Ya, kami berbicara tentang banyak hal, tetapi banyak yang bersifat pribadi," ujar Biden.

Industri semikonduktor China telah menjadi target utama pembatasan ekspor AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
yang suka bully ga cuma as, cina juga suka bulli negara tetangganya seperti india, vietnam, philiphine, taiwan. sama2 tukang buli lah.. dengan melemah kan ekomoni cina bisa menahan cina untuk mulai menjajah taiwan itu kenyataan. jgn samakan ngri diktaktor ama demokrasi
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Amukan Pejabat BIN Kalteng di Kantor Gubernur karena Salah Parkir, Pukul dan Perintahkan Satpol PP Push Up
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Dirugikan Ulah Bagi-bagi Bir Gratis Saat Lari, Pocari: Free Runner Tak Bisa Ikuti Event Selanjutnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Thailand: Garuda Muda ke Final Piala AFF U23 2025!
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

6 Kriteria Nama yang Akan Ditolak Dukcapil Saat Urus KK dan KTP, Apa Saja?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Cerita Sedih Orang Tua Murid di Madiun, Anak Dikeluarkan dari SMPN 2 Dagangan setelah 2 Hari Masuk Kelas
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasto Tak Terbukti Rintangi Penyidikan, Ketua KPK: Kurang Bukti Apa?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Awas Modus Fake BTS, Penipuan Siber yang Masuk lewat SMS Resmi
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Pujian Pelatih Thailand Atas Kemenangan Timnas U23 Indonesia
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Fakta Unik Jokowi: Tak Pernah Mau Masuk Grup WhatsApp Alumni
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Raup Rp 4,15 Miliar, Penipu Kontrakan Fiktif di Bekasi Langsung Beli Motor-Mobil
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Chery C5 vs Hyundai Creta N Line: Duel SUV Kompak
api-2 . LATEST

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau