Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Teror Ekstremis Kristen Tewaskan 2 Polisi Australia

Kompas.com - 17/02/2023, 13:01 WIB
BBC News Indonesia,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

CANBERRA, KOMPAS.com - Aksi penembakan di Australia yang menewaskan enam orang telah dinyatakan sebagai serangan teroris bermotivasi agama.

Pihak berwenang mengatakan ini adalah pertama kalinya ideologi ekstremis Kristen dikaitkan dengan serangan teror di Australia.

Sebanyak dua polisi dan seorang tetangga tewas ketika Nathaniel, Stacey, dan Gareth Train melepaskan tembakan di Queensland, Desember 2022.

Baca juga: Inggris Deklarasikan Pengawal Revolusi Iran sebagai Kelompok Teror

Ketiganya kemudian ditembak mati setelah melepaskan tembakan ke arah polisi.

Kepolisian masih menyelidiki apakah kelompok tersebut - kakak beradik Nathaniel dan Gareth, serta Stacey, yang menikah dengan kedua pria pada waktu berbeda - terkait dengan teori konspirasi.

Wakil Komisaris Kepolisian Queensland Tracey Lindford mengatakan, penyelidikan mereka telah menemukan Nathaniel, Gareth, dan Stacey bertindak sebagai kelompok otonom dan melakukan serangan teroris bermotivasi agama.

Mereka menganut sistem kepercayaan fundamentalis Kristen yang dikenal sebagai "pra-milenialisme", dan menargetkan polisi.

Baca juga: Serangan Teror “Paket Berdarah” ke Misi Diplomatik Ukraina, Ternyata Semua Dikirim dari Jerman

"Mereka menyebut polisi sebagai monster dan setan - sebagai iblis. Ideologi ekstremis Kristen telah dikaitkan dengan serangan lain di seluruh dunia, tapi ini pertama kalinya kami melihatnya muncul di Australia," kata Lindford.

Menurutnya, serangan itu direncanakan dan penyelidik telah menemukan "bukti signifikan" adanya persiapan dan perencanaan sejak jauh hari.

Rumah milik Gareth dan Stacey telah dilengkapi tempat persembunyian berkamuflase, barikade, gundukan tanah, senjata api, pisau, CCTV, dan cermin di pepohonan.

Meskipun tidak ada bukti bahwa ada orang lain di Australia yang berpartisipasi atau membantu dalam serangan itu, Linford mengatakan Nathaniel, Gareth, dan Stacey telah dikaitkan dengan sejumlah individu di Amerika Serikat. Kepolisian setempat telah berbagi informasi dengan penyidik di negara tersebut.

Baca juga: Upaya Kudeta di Jerman, Polisi Tangkap 25 Orang dalam Operasi Anti-teror di Seluruh Negeri

"Mereka akan menentukan penyelidikan apa yang mungkin mereka lakukan sebagai hasil dari informasi itu," papar Lindford.

Kepolisian Queensland mendatangi rumah keluarga Train di daerah terpencil - sekitar 270 km sebelah barat Brisbane - pada 12 Desember untuk memeriksa Nathaniel Train yang dilaporkan hilang di New South Wales.

Empat polisi diberondong tembakan sesaat setelah mereka turun dari mobil guna mendekati rumah milik Gareth dan Stacey.

Dua polisi - Matthew Arnold (26) dan Rachel McCrow (29) - kena tembakan. Mereka dilaporkan ditembak lagi seperti dieksekusi.

Baca juga: Aksi Teror Jelang Tahun Baru di Kota Terusan Suez, Tiga Polisi Mesir Tewas

Halaman:
Komentar
ajaran kristen tidak mengajari membunuh dan teror jika terjadi hal pembunuhan dan teror seperti dalam berita ini adalah dengan motif yang lain

Terkini Lainnya
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Hampir Tenggelam di Laut
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Hampir Tenggelam di Laut
Global
RI Waspadai Perang Thailand-Kamboja, Mensesneg: Hindari Komentar Politik
RI Waspadai Perang Thailand-Kamboja, Mensesneg: Hindari Komentar Politik
Global
Perancis Kukuh Akui Palestina, Dituding Legitimasi Hamas
Perancis Kukuh Akui Palestina, Dituding Legitimasi Hamas
Global
14 Tewas dalam Penembakan di Nigeria Saat Warga Pulang dari Pasar
14 Tewas dalam Penembakan di Nigeria Saat Warga Pulang dari Pasar
Global
Kim Jong Un Siapkan Tentara Korut Perang Betulan, Mau Bantu Rusia?
Kim Jong Un Siapkan Tentara Korut Perang Betulan, Mau Bantu Rusia?
Global
Drone Thailand Serang Pos Militer Kamboja secara Presisi, 582 Sekolah Ditutup
Drone Thailand Serang Pos Militer Kamboja secara Presisi, 582 Sekolah Ditutup
Global
Pesawat Boeing Mendarat Darurat di Rusia, Sempat Berputar-putar di Udara
Pesawat Boeing Mendarat Darurat di Rusia, Sempat Berputar-putar di Udara
Global
Negara Arab dan Indonesia Kecam Parlemen Israel Mau Caplok Tepi Barat
Negara Arab dan Indonesia Kecam Parlemen Israel Mau Caplok Tepi Barat
Global
Thailand Peringatkan Potensi Perang dengan Kamboja, 138.000 Orang Mengungsi
Thailand Peringatkan Potensi Perang dengan Kamboja, 138.000 Orang Mengungsi
Global
Thailand Tolak Didamaikan oleh Pihak Ketiga dengan Kamboja, Pilih Jalur Bilateral
Thailand Tolak Didamaikan oleh Pihak Ketiga dengan Kamboja, Pilih Jalur Bilateral
Global
Mengapa Perancis Memutuskan untuk Mengakui Negara Palestina? Ini Penjelasannya
Mengapa Perancis Memutuskan untuk Mengakui Negara Palestina? Ini Penjelasannya
Global
Perang Hari Kedua: Kamboja Pakai Artileri Berat, Thailand Terjunkan Tank
Perang Hari Kedua: Kamboja Pakai Artileri Berat, Thailand Terjunkan Tank
Global
Reaksi Gembira dari Dunia Usai Macron Hendak Akui Negara Palestina
Reaksi Gembira dari Dunia Usai Macron Hendak Akui Negara Palestina
Global
Eks Marinir Satria Arta Harus Tetap Dipenjara 1 Tahun jika Jadi WNI Lagi
Eks Marinir Satria Arta Harus Tetap Dipenjara 1 Tahun jika Jadi WNI Lagi
Global
Candi Era Sriwijaya Jadi Pemicu Perang Thailand-Kamboja, Begini Sejarahnya
Candi Era Sriwijaya Jadi Pemicu Perang Thailand-Kamboja, Begini Sejarahnya
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau