Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-368 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan di Desa Yahidne Gagal, UE Janji Tekan Moskwa

Kompas.com - 27/02/2023, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-368 pada Minggu (26/2/2023) sejak dimulai pada 24 Februari 2022.

Berikut kami rangkumkan serangan Rusia ke Ukraina hari ke-368, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Ribuan Orang Rusia Kabur ke Thailand untuk Hindari Perang Ukraina

Pertempuran

Militer Ukraina mengatakan pada Minggu bahwa Rusia melakukan serangan yang gagal di dekat Desa Yahidne selama beberapa hari terakhir.

Sebelumnya, kelompok tentara bayaran Grup Wagner Rusia mengeklaim telah merebut desa di timur Ukraina tersebut.

Desa Yahidne berada di dekat Bakhmut, di mana hanya sekitar 5.000 dari 70.000 penduduk yang tersisa dan telah menyaksikan beberapa pertempuran paling berdarah selama invasi Rusia.

Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan, Rusia terus memusatkan upaya utamanya untuk melakukan aksi ofensif di sepanjang bagian Kupiansk, Lyman, Bakhmut, Avdiivka, dan Shakhtar.

Baca juga: Putin Tuduh NATO Terlibat Perang Rusia-Ukraina dengan Kirim Senjata

Diplomasi dan sanksi

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut konfrontasi dengan Barat atas perang Ukraina sebagai pertempuran eksistensial untuk kelangsungan hidup Rusia dan rakyat Rusia.

Diplomat senior Rusia untuk PBB menuduh Barat melakukan metode "koboi" dan "memutar tangan" beberapa negara dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB mengenai resolusi yang menuntut Moskwa menarik pasukannya dari Ukraina.

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius pada Minggu bereaksi dengan skeptis terhadap proposal gencatan senjata China untuk perang di Ukraina.

Uni Eropa berjanji untuk meningkatkan tekanan pada Moskwa sampai Ukraina dibebaskan.

Baca juga: Rapat Menkeu G20 di India Buntu, Tak Ada Pernyataan Penutup soal Perang Rusia-Ukraina

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan pada Sabtu bahwa dia akan mengunjungi China pada awal April. Sebagian dari maksud kunjungannya untuk mencari bantuan Beijing mengakhiri invasi Rusia.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menuturkan, China belum memberikan bantuan mematikan yang akan membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina.

Sullivan menambahkan, AS telah menjelaskan kepada China bahwa langkah seperti itu akan memiliki konsekuensi serius.

Baca juga: Ukraina Sebut Serangan Pasukan Rusia di Desa Yahidne Gagal Total

Minyak dan listrik

Rusia telah menghentikan pasokan minyak ke Polandia melalui pipa Druzhba.

Ukraina merencanakan tidak ada lagi pemadaman dalam penjatahan listrik jika tidak ada serangan baru dan telah mampu mengumpulkan beberapa cadangan listrik.

Baca juga: 10.000 Warga Jerman Berdemo Turun ke Jalan, Tolak Kirim Senjata ke Ukraina

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau