Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri 40 Negara Segera Bertemu Setelah ICC Perintahkan Penangkapan Putin

Kompas.com - 20/03/2023, 09:57 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Para menteri kehakiman dari lebih dari 40 negara akan segera menggelar pertemuan di London, Inggris pada hari ini, Senin (20/3/2023).

Mereka diagendakan akan membahas peningkatan dukungan internasional kepada Pengadilan Pidana Internasional (ICC) yang tengah menyelidiki kemungkinan kejahatan perang dalam konflik Ukraina.

Pertemuan tersebut nyatanya akan dilakukan setelah ICC yang berbasis di Den Haag, mengeluarkan surat perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Komisaris Rusia untuk Hak Anak, Maria Lvova-Belova pada Jumat (17/3/2023).

Baca juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Putin, Ini Konsekuensinya

Mereka dituduh bertanggung jawab atas kejahatan perang dengan mendeportasi anak-anak Ukraina secara ilegal selama invasi Rusia ke Ukraina.

"Kami berkumpul di London hari ini dengan satu tujuan, untuk meminta pertanggungjawaban penjahat perang atas kekejaman yang dilakukan di Ukraina selama invasi yang tidak adil, tidak beralasan, dan melanggar hukum ini," kata Wakil Perdana Menteri Inggris, Dominic Raab dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Konferensi di London kali ini diselenggarakan bersama oleh Inggris dan Belanda. Antara 40 dan 50 delegasi dari berbagai negara telah dikonformasi akan hadir

Dominic Raab berseru, Inggris bersama dengan komunitas internasional akan terus memberikan dana hingga tenaga ahli kepada ICC untuk memastikan keadilan dapat ditegakkan.

Sebelumnya, pada Desember 2022, Jaksa ICC, Karim Khan, telah meminta komunitas internasional untuk meningkatkan dukungan terhadap ICC, yang membutuhkan sumber daya keuangan dan teknis untuk melakukan penyelidikan.

Baca juga: Kata Pengamat soal Konsekuensi Surat Perintah Penangkapan Putin

Khan sendiri diagendakan akan hadir dalam pertemuan di London pada hari ini.

Menteri Kehakiman dan Keamanan Belanda Dilan Ye?ilgöz-Zegerius mengatakan, masyarakat internasional harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa para pelaku kejahatan yang dilakukan selama perang di Ukraina diadili.

"Bersama-sama kita harus menegakkan kebenaran, mencapai keadilan, dan menjamin keamanan. Penduduk Ukraina mungkin marah dan frustrasi, tapi tidak pernah kalah. Mereka pantas mendapat dukungan kita dalam mencari keadilan,” ungkap dia dalam sebuah pernyataan.

Pada 2022, Belanda sendiri telah mengirimkan dua tim investigasi forensik di bawah bendera ICC untuk mengumpulkan bukti yang akan digunakan dalam penyelidikan atas kejahatan yang dilakukan di Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia.

ICC sekarang memiliki lebih dari 900 anggota staf dengan anggaran 169 juta euro untuk 2023. Pada Juli lalu, ICC meminta 175 juta euro untuk 2023.

Anggota ICC yang berjumlah 123 negara memiliki tugas berbagi tanggung jawab untuk memastikan keuangan ICC. ICC juga menerima kontribusi sukarela dari organisasi internasional, individu dan perusahaan.

Baca juga: Xi Jinping Berkunjung ke Rusia, Lakukan “Sowan Perdamaian” ke Putin

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Belanda Kembalikan 119 Artefak Jarahan Masa Penjajahan ke Nigeria, Punya Kisah Tragis
Belanda Kembalikan 119 Artefak Jarahan Masa Penjajahan ke Nigeria, Punya Kisah Tragis
Global
Israel Ingin Seret AS dalam Perang Lawan Iran
Israel Ingin Seret AS dalam Perang Lawan Iran
Global
Perang Iran-Israel Buat Warga Gaza Terlupakan, 140 Tewas Dibunuh dalam Sehari
Perang Iran-Israel Buat Warga Gaza Terlupakan, 140 Tewas Dibunuh dalam Sehari
Global
Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei Tolak Keras Damai dengan Israel, Ancam Balik AS
Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei Tolak Keras Damai dengan Israel, Ancam Balik AS
Global
Negara-negara G7 Sepakat Iran Tak Boleh Punya Senjata Nuklir
Negara-negara G7 Sepakat Iran Tak Boleh Punya Senjata Nuklir
Global
Iran Klaim Kuasai Langit Israel, Hujani Tel Aviv dengan Rudal
Iran Klaim Kuasai Langit Israel, Hujani Tel Aviv dengan Rudal
Global
Iran-Israel Makin Sengit, AS Siagakan 4 Bomber Kelas Berat B-52H
Iran-Israel Makin Sengit, AS Siagakan 4 Bomber Kelas Berat B-52H
Global
Dianggap Merusak Citra Iran, 5 Orang Diduga Mata-mata Israel Ditangkap
Dianggap Merusak Citra Iran, 5 Orang Diduga Mata-mata Israel Ditangkap
Global
Iran Tolak Seruan Trump, Ogah Menyerah Tanpa Syarat
Iran Tolak Seruan Trump, Ogah Menyerah Tanpa Syarat
Global
Israel Hancurkan 2 Gedung Situs Nuklir Iran, Pengayaan Uranium Terganggu
Israel Hancurkan 2 Gedung Situs Nuklir Iran, Pengayaan Uranium Terganggu
Global
Berlindung dari Serangan Iran, Warga Israel Sembunyi di Bunker hingga Tangga Darurat
Berlindung dari Serangan Iran, Warga Israel Sembunyi di Bunker hingga Tangga Darurat
Global
Siapa Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei, Seberapa Kuat Pengaruhnya?
Siapa Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei, Seberapa Kuat Pengaruhnya?
Global
Ilmuwan Israel Ratapi Hancurnya Institut Weizmann oleh Iran, Riset Puluhan Tahun Lenyap
Ilmuwan Israel Ratapi Hancurnya Institut Weizmann oleh Iran, Riset Puluhan Tahun Lenyap
Global
Perang Iran-Israel Makin Panas, AS Kerahkan Pesawat Tanker dan Kapal Induk ke Timur Tengah
Perang Iran-Israel Makin Panas, AS Kerahkan Pesawat Tanker dan Kapal Induk ke Timur Tengah
Global
Siapa Sahar Emami Presenter TV Iran, Kenapa Jadi Simbol Perlawanan terhadap Israel?
Siapa Sahar Emami Presenter TV Iran, Kenapa Jadi Simbol Perlawanan terhadap Israel?
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau