Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Sakit Mental Meninggal Saat Ditahan Polisi AS, 10 Petugas Didakwa

Kompas.com - 27/03/2023, 15:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

RICHMOND, KOMPAS.com - Pasien rumah sakit jiwa di Amerika Serikat bernama Irvo Otieno (28) tewas ketika ditahan secara paksa oleh sepuluh polisi AS dan sekuriti RS.

Video rekaman penangkapan pria kulit hitam pada Selasa (21/3/2023) itu viral dan kembali membuat warga AS menyoroti kebrutalan penegak hukum, khususnya perawatan pasien kesehatan mental.

Dikutip dari kantor berita AFP, Otieno sudah diborgol dan kakinya ditahan ketika polisi membawanya dari penjara Henrico County dekat Richmond, Virginia, ke Rumah Sakit Central State di dekat Petersburg.

Baca juga: Polisi Malaysia Tangkap 2 Orang Terkait Ancaman Pembunuhan Grup Band Radja

The Washington Post menerbitkan video sembilan menit, diambil dari 27 menit rekaman CCTV rumah sakit dari insiden tersebut.

Video Washington Post menunjukkan tujuh polisi membawa Otieno yang bertelanjang dada dan tanpa alas kaki ke sebuah ruangan di rumah sakit pada 6 Maret 2023.

Dalam video tersebut dia tampak tidak meronta.

Baca juga: Hanung Bramantyo Unggah Foto Bareng Ariel Tatum, Zaskia Mecca: Dia Lupa Semua Surat Tanah Atas Nama Aku

Polisi dan petugas kemudian membaringkannya di lantai, menahannya lama-lama, tetapi tujuannya tidak jelas.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by The Washington Post (@washingtonpost)

Salah satu petugas membaringkannya dan yang lainnya terlihat menekan lutut ke kepala atau leher Otieno. Sekitar sepuluh pegawai RSJ mengawasi, beberapa terkadang membantu.

Akhirnya Otieno lemas dan upaya polisi serta pegawai RSJ untuk menyadarkannya terbukti sia-sia.

Baca juga: Akhir 75 Tahun Kemenag Urus Haji, Ditutup dengan Permintaan Maaf

Sebanyak tujuh polisi dan tiga pegawai RSJ--sebagian besar juga keturunan Afrika-Amerika--didakwa dengan pembunuhan tingkat dua dalam kasus tersebut.

Otieno ditahan oleh polisi tiga hari sebelumnya setelah mengalami krisis kesehatan mental.

Setelah ditahan selama tiga hari di penjara setempat, dia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Pusat Negara, lokasi dia meninggal.

Baca juga: 8 Polisi AS Tembak Mati Pria Kulit Hitam, Korban Alami 46 Luka Tembak, 26 Peluru Ditemukan di Tubuhnya

Menurut hasil otopsi awal, dia meninggal karena sesak napas saat ditahan secara fisik, kata Jaksa Distrik Dinwiddie County Ann Cabell Baskervill.

Seminggu sebelumya, ibunya yaitu Caroline Ouko mengatakan bahwa Otieno menderita penyakit mental.

"Putra saya diperlakukan seperti anjing, lebih buruk dari anjing. Saya melihatnya dengan mata kepala sendiri... mereka mencekik anakku," katanya.

Ben Crump, pengacara terkenal di AS yang mewakili keluarga sejumlah orang Afrika-Amerika yang tewas atau terluka dalam tahanan polisi, ditunjuk oleh keluarga Otieno.

Crump menyamakan kasus Otieno dengan pembunuhan George Floyd, pria kulit hitam yang tewas saat ditahan polisi Minneapolis karena lehernya ditekan lutut petugas. Kematiannya mengejutkan dunia pada 2020, memicu demo besar melawan rasisme dan kebrutalan polisi.

Baca juga: Karine Jean-Pierre Jadi Sekretaris Pers Kulit Hitam Pertama AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura Terbongkar, 6 Bayi Indonesia Diselamatkan
Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura Terbongkar, 6 Bayi Indonesia Diselamatkan
Global
[POPULER GLOBAL] Irak Diguncang Serangan Drone | Wanita Rusia Tinggal di Gua India bersama 2 Putrinya
[POPULER GLOBAL] Irak Diguncang Serangan Drone | Wanita Rusia Tinggal di Gua India bersama 2 Putrinya
Global
Marak Ulah WNI Meresahkan di Jepang, KBRI Tokyo Jelaskan 10 Poin
Marak Ulah WNI Meresahkan di Jepang, KBRI Tokyo Jelaskan 10 Poin
Global
Indonesia Berhasil Negosiasi, Trump Klaim Capai Kesepakatan Dagang dengan RI
Indonesia Berhasil Negosiasi, Trump Klaim Capai Kesepakatan Dagang dengan RI
Global
Pria AS Dapat Kewarganegaraan Rusia, Bantu Mata-matai Ukraina
Pria AS Dapat Kewarganegaraan Rusia, Bantu Mata-matai Ukraina
Global
Ferrari Kalah Gugatan Logo Lawan Minuman Lokal Malaysia
Ferrari Kalah Gugatan Logo Lawan Minuman Lokal Malaysia
Internasional
Wanita Rusia Diam-diam Tinggal di Gua India dengan 2 Putrinya, Sedih Saat Ketahuan
Wanita Rusia Diam-diam Tinggal di Gua India dengan 2 Putrinya, Sedih Saat Ketahuan
Global
Usai Kecelakaan Pesawat Air India, Saklar Bahan Bakar Boeing Diperiksa
Usai Kecelakaan Pesawat Air India, Saklar Bahan Bakar Boeing Diperiksa
Global
Jadi Pelari di Usia 89 Tahun, Atlet Maraton Tertua di Dunia Meninggal
Jadi Pelari di Usia 89 Tahun, Atlet Maraton Tertua di Dunia Meninggal
Global
Trump Ultimatum Rusia, Hentikan Perang Ukraina dalam 50 Hari
Trump Ultimatum Rusia, Hentikan Perang Ukraina dalam 50 Hari
Global
Dokter Gaza Disiksa Israel di Sel Bawah Tanah, Berat Badan Turun 40 Kg
Dokter Gaza Disiksa Israel di Sel Bawah Tanah, Berat Badan Turun 40 Kg
Global
Jepang Siapkan Rencana Besar Hadapi Gempa Dahsyat, dari Tanggul hingga Menara Tsunami
Jepang Siapkan Rencana Besar Hadapi Gempa Dahsyat, dari Tanggul hingga Menara Tsunami
Global
Wilayah Perancis Dekat Indonesia Akan Jadi “Negara” Baru, Macron Setuju
Wilayah Perancis Dekat Indonesia Akan Jadi “Negara” Baru, Macron Setuju
Global
Prabowo Disebut 'Sahabat' oleh Macron, Jadi Tamu Kehormatan di Perancis
Prabowo Disebut "Sahabat" oleh Macron, Jadi Tamu Kehormatan di Perancis
Global
KFC di AS Bikin Pasta Gigi Rasa Ayam Goreng, Harga Rp 200.000-an
KFC di AS Bikin Pasta Gigi Rasa Ayam Goreng, Harga Rp 200.000-an
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau