Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Junta Myanmar Akui Serang Desa Pazi Gyi, 50 Orang Tewas

Kompas.com - 12/04/2023, 08:40 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

YANGOON, KOMPAS.com - Junta militer Myanmar telah mengonfirmasi serangan udara mematikan di Desa Pazi Gyi di pusat negara itu.

Serangan tersebut telah dilaporkan menewaskan 50 orang dan memicu kecaman internasional.

"Ada upacara pembukaan kantor (Pasukan Pertahanan Rakyat/PDF) pada Selasa (11/4/2023) pagi sekitar pukul 08.00 di Desa Pazi Gyi," juru bicara junta Zaw Min Tun mengonfirmasi pada Selasa malam.

Baca juga: Alasan Junta Militer Myanmar Bubarkan Partai Aung San Suu Kyi

Dia mengatakan, beberapa yang tewas adalah pejuang anti-kudeta berseragam dan mengakui kemungkinan ada beberapa orang dengan pakaian sipil.

"Menurut informasi lapangan yang kami dapat, orang-orang tewas bukan hanya karena serangan kami. Ada beberapa ranjau yang ditanam oleh PDF di sekitar area itu," katanya, dikutip dari AFP.

Zaw Min Tun menyampaikan serangan udara itu juga mengenai area penyimpanan mesiu dan ranjau.

Baca juga: Jeritan Warga Saat Rekeningnya Diblokir PPATK: Dari Tabungan Darurat hingga Rekening Anak

Sebelumnya, Kepala HAM PBB (OHCHR), Volker Turk mengaku "ngeri" saat mengetahui adanya serangan udara mematikan di Desa Pazi Gyi.

Menurut dia, korban dari serangan tersebut termasuk anak-anak sekolah yang sedang menari.

OHCHR pun menyerukan siapa pun yang bertanggung jawab atas serangan itu harus diadili.

Jumlah pasti korban tewas akibat serangan di kota terpencil Kanbalu di wilayah Sagaing, Myanmar itu belum jelas.

Baca juga: Junta Myanmar Perpanjang Keadaan Darurat, Pemilu Ditunda

Namun, BBC Burma, The Irrawaddy, dan Radio Free Asia. melaporkan, sedikitnya ada 50 korban jiwa dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

Sebelum pesawat militer memberondong Desa Pazi Gyi, puluhan penduduk setempat berkumpul untuk menandai pembukaan kantor Pasukan Pertahanan Rakyat (People's Defence Force) setempat.

Wilayah Sagaing sendiri telah melakukan beberapa perlawanan sengit terhadap kekuasaan militer.

Baca juga: Alasan Sus Rini Pamit Tinggalkan Rayyanza

Pertempuran sengit telah berkecamuk selama berbulan-bulan di wilayah yang berada dekat dengan kota terbesar kedua Myanmar, yakni Mandalay itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Jeritan Warga Saat Rekeningnya Diblokir PPATK: Dari Tabungan Darurat hingga Rekening Anak
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Alasan Sus Rini Pamit Tinggalkan Rayyanza
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kecewa Rekeningnya Diblokir PPATK, Warga: Kami Seperti Penjahat Keuangan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Roy Suryo Ngaku Pernah Dikontak Paiman soal Ijazah Jokowi: Disuruh Minta Maaf, Enggak Saya Balas
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Surat Panggilan Sidang Ijazah Jokowi ke Roy Suryo dkk Dikembalikan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Antre Haji di Indonesia Sampai Kakek-Nenek, Apa Solusinya?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ashanty Hentikan Operasional Toko Kue Lu'miere: Bukan karena Sepi Pembeli, tapi...
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Bengkel Vespa di Bekasi yang Tipu Korban Miliar Rupiah Tutup
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kata Jokowi soal Sosok Mulyono, Teman Seangkatannya yang Disebut Calo Terminal
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Prabowo Panggil Bos PPATK-BI di Tengah Gaduh Rekening Dormant Diblokir
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

PPATK Buka Kembali Rekening Dormant Usai Blokir 31 Juta Rekening dengan Dana Rp 6 Triliun
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Properti

Jadi Tersangka Korupsi Jalan Layang MBZ, ACST Hormati Proses Hukum
api-2 . LATEST

Terkini Lainnya
Rusia Taklukkan Chasiv Yar Setelah 18 Bulan, Benteng Ukraina Terancam
Rusia Taklukkan Chasiv Yar Setelah 18 Bulan, Benteng Ukraina Terancam
Global
Warga Iran Ramai-ramai Beli Emas Saat Perang Lawan Israel, Kenapa?
Warga Iran Ramai-ramai Beli Emas Saat Perang Lawan Israel, Kenapa?
Global
Kebun Binatang Jerman Bunuh 12 Babun karena Kurang Kandang
Kebun Binatang Jerman Bunuh 12 Babun karena Kurang Kandang
Global
Hanya Makan Nasi dan Sayur, Pria Ini Pensiun Dini dengan Uang Rp 14 Miliar
Hanya Makan Nasi dan Sayur, Pria Ini Pensiun Dini dengan Uang Rp 14 Miliar
Global
Kali Pertama, Negara-negara Arab Kecam Serangan Hamas 7 Oktober ke Israel
Kali Pertama, Negara-negara Arab Kecam Serangan Hamas 7 Oktober ke Israel
Global
Kaos Kaki Michael Jackson Tahun 1990-an Terjual Rp 144 Juta
Kaos Kaki Michael Jackson Tahun 1990-an Terjual Rp 144 Juta
Global
Usai Perang Lawan Israel, Iran Uji Coba Pertahanan Canggih S-400 Rusia
Usai Perang Lawan Israel, Iran Uji Coba Pertahanan Canggih S-400 Rusia
Global
Trump “Hukum” Kanada dengan Tarif 35 Persen, Imbas Dukung Palestina
Trump “Hukum” Kanada dengan Tarif 35 Persen, Imbas Dukung Palestina
Global
Tetangga RI Akan Akui Negara Palestina, Ikuti Perancis dan Inggris
Tetangga RI Akan Akui Negara Palestina, Ikuti Perancis dan Inggris
Global
Negara Ini Kena Tarif Trump 25 Persen, Didenda Lagi Jika Beli Senjata Rusia
Negara Ini Kena Tarif Trump 25 Persen, Didenda Lagi Jika Beli Senjata Rusia
Global
Kena Tarif Trump 50 Persen, Brasil Bisa Kobarkan Perang Dagang dengan AS
Kena Tarif Trump 50 Persen, Brasil Bisa Kobarkan Perang Dagang dengan AS
Global
Gara-gara Beli Minyak Rusia, India Dikenai Tarif Trump 25 Persen dan Pajak Tambahan
Gara-gara Beli Minyak Rusia, India Dikenai Tarif Trump 25 Persen dan Pajak Tambahan
Global
Menyaksikan Transformasi Vietnam dari Ho Chi Minh City: Pelajaran untuk Indonesia
Menyaksikan Transformasi Vietnam dari Ho Chi Minh City: Pelajaran untuk Indonesia
Global
Perang Tak Kunjung Usai, Negara-negara Arab Desak Hamas Letakkan Senjata
Perang Tak Kunjung Usai, Negara-negara Arab Desak Hamas Letakkan Senjata
Global
Warisan Sriwijaya Sapa Warga Melbourne lewat Festival Indonesia 2025
Warisan Sriwijaya Sapa Warga Melbourne lewat Festival Indonesia 2025
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gencatan Senjata Thailand-Kamboja Rapuh, Tuding Saling Serang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau