Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lavrov Sebut UE Jadi Organisasi Militeristik, Tak Jauh Beda dengan NATO

Kompas.com - 26/04/2023, 14:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut bahwa Uni Eropa (UE) menjelma menjadi organisasi militeristik dan bertujuan untuk membendung Moskwa.

Lavrov mengatakan dalam konferensi pers, sebagaimana dilansir Miami Herald pada Selasa (25/4/2023), bahwa saat ini UE hanya memiliki sedikit perbedaan dengan NATO.

Dia menambahkan, organisasi politik dan ekonomi tersebut baru-baru ini menandatangani sebuah deklarasi yang menurutnya berisi kesepakatan bahwa NATO akan memastikan keamanan UE.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-421 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Punya Tempat di NATO, Sejumlah Pasukan Ukraina Berkhianat

Deklarasi yang disinggung Lavrov tampaknya merujuk pada perjanjian UE-NATO yang ditandatangani pada 19 Januari tentang “kemitraan strategis” kedua belah pihak.

Perjanjian tersebut menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai ancaman paling buruk bagi keamanan Eropa dan Atlantik dalam beberapa dekade terakhir.

Perjanjian UE-NATO menyebutkan bahwa saat ini adalah titik kunci bagi keamanan dan stabilitas Eropa serta Atlantik.

Deklarasi tersebut juga mendesak kerja sama UE-NATO yang lebih erat untuk menghadapi ancaman keamanan yang berkembang yang akan berkontribusi untuk memperkuat keamanan di Eropa dan sekitarnya.

Baca juga: AS dan NATO Waspadai Penggunaan Nuklir Taktis Rusia dalam Perang Ukraina

Deklarasi juga mendorong keterlibatan sepenuhnya dari anggota NATO yang bukan anggota UE serta anggota UE yang bukan bagian dari NATO.

Akan tetapi, deklarasi tersebut tidak secara gamblang menyatakan bahwa NATO akan memastikan keamanan UE.

Di satu sisi, sejak Rusia menginvasi Ukraina, Finlandia dan Swedia berubah haluan dari negara netral menjadi negara yang mendaftar untuk menjadi anggota NATO.

Finlandia sudah resmi diterima menjadi anggota NATO beberapa pekan lalu. Sedangkan Swedia masih terganjal restu dari Turkiye.

Lavrov ditanya apakah perang di Ukraina adalah salah perhitungan Rusia karena justru semakin menambah daftar negara yang ingin bergabung menjadi NATO.

Baca juga: Rakyat Molodva Ogah Negaranya Gabung NATO

Dia menjawab, “NATO tidak pernah berniat untuk berhenti.”

Lavrov mengatakan, dalam beberapa kesempatan Rusia dijanjikan bahwa NATO tidak akan berekspansi. Namun, kata Lavrov, janji-janji itu omong kosong belaka.

“Penilaian yang tidak memihak yang dibuat oleh para ilmuwan politik kami dan juga orang-orang di luar negeri adalah bahwa NATO berusaha untuk menghancurkan Rusia," ujar Lavrov.

Dia menuturkan, upaya NATO untuk menghancurkan Rusia tersebut justru membuat Moskwa semakin kuat.

“Jadi, mari kita tidak membuat kesimpulan tergesa-gesa sekarang tentang apa yang akan menjadi akhir dari semua ini,” kata Lavrov.

Baca juga: Kremlin Kritik NATO Soal Pengerahan Nuklir Taktis ke Belarus: Merekalah yang Ekspansi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dulang Simpati Publik, Nama Juliana Marins Diabadikan Jadi Nama Jalur Pendakian di Brasil
Dulang Simpati Publik, Nama Juliana Marins Diabadikan Jadi Nama Jalur Pendakian di Brasil
Global
Jadi Sorotan Nasional, Pemakaman Juliana Marins Dihadiri Ibu Negara Brasil
Jadi Sorotan Nasional, Pemakaman Juliana Marins Dihadiri Ibu Negara Brasil
Global
[UNIK GLOBAL] Mengaku Jadi Bos Xiaomi dan Kencani 200 Wanita | Perempuan Tinggal di Bawah Tanah
[UNIK GLOBAL] Mengaku Jadi Bos Xiaomi dan Kencani 200 Wanita | Perempuan Tinggal di Bawah Tanah
Global
Ibunya Kecanduan Narkoba, Bocah 8 Tahun Telantar dan Hanya Bisa Menggonggong
Ibunya Kecanduan Narkoba, Bocah 8 Tahun Telantar dan Hanya Bisa Menggonggong
Internasional
Ngaku Bos Xiaomi, Pria Ini Kencani 200 Wanita
Ngaku Bos Xiaomi, Pria Ini Kencani 200 Wanita
Internasional
Ruben Neves Tangisi Kematian Diogo Jota, Angkat Peti Jenazah Sang Sahabat
Ruben Neves Tangisi Kematian Diogo Jota, Angkat Peti Jenazah Sang Sahabat
Global
Bau Misterius Muncul di Bandara Charlotte AS, 7 Orang Dilarikan ke RS
Bau Misterius Muncul di Bandara Charlotte AS, 7 Orang Dilarikan ke RS
Global
Inggris Disebut Akan Bongkar Jet Tempur F-35 yang Terlantar 14 Hari di India
Inggris Disebut Akan Bongkar Jet Tempur F-35 yang Terlantar 14 Hari di India
Global
Nyaris Selesai Keliling Dunia, Pilot Remaja AS Ditahan di Antartika
Nyaris Selesai Keliling Dunia, Pilot Remaja AS Ditahan di Antartika
Global
Pamer Jet Bomber B-2 dan Sahkan UU Big Beautiful Bill, Cara Trump Rayakan HUT AS
Pamer Jet Bomber B-2 dan Sahkan UU Big Beautiful Bill, Cara Trump Rayakan HUT AS
Global
Pom Bensin di Roma Italia Meledak, 45 Orang Luka-luka
Pom Bensin di Roma Italia Meledak, 45 Orang Luka-luka
Global
Presiden dan PM Portugal Hadiri Pemakaman Diogo Jota
Presiden dan PM Portugal Hadiri Pemakaman Diogo Jota
Global
Banjir Texas Tewaskan 24 Orang, 20 Peserta Kemah Hilang
Banjir Texas Tewaskan 24 Orang, 20 Peserta Kemah Hilang
Global
Penyelam Temukan Kerangka Manusia di Dalam Mobil, Diduga Terkait Orang Hilang 15 Tahun Lalu
Penyelam Temukan Kerangka Manusia di Dalam Mobil, Diduga Terkait Orang Hilang 15 Tahun Lalu
Global
RUU 'Big Beautiful' Disahkan, Apa Dampaknya untuk Rakyat AS?
RUU "Big Beautiful" Disahkan, Apa Dampaknya untuk Rakyat AS?
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau