Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Thailand: Partai-partai Oposisi Bergandengan Tangan Kalahkan Militer

Kompas.com - 22/05/2023, 10:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

3

Penulis: Tommy Walker/DW Indonesia

BANGKOK, KOMPAS.com - Menurut hasil pemilu sementara, partai-partai oposisi di Thailand telah mengamankan kemenangannya. Thailand telah siap untuk memulai era baru pemerintahan, kata para analis.

Hasil sementara pemilihan umum (pemilu) Thailand pada Minggu (14/5/2023) menunjukkan bahwa partai-partai oposisi utama di negara itu, yakni Partai Move Forward (MFP) dan Partai Pheu Thai, berhasil memperoleh suara terbanyak.

MFP sukses memenangi 151 kursi dari total 500 kursi di majelis rendah, sementara partai favorit pra-pemilu, Partai Pheu Thai, berhasil meraih 141 kursi. Secara bersama-sama, kedua partai prodemokrasi itu berhasil mengalahkan politisi yang didukung oleh militer.

Baca juga: Pita Limjaroenrat Menang Pemilu Thailand, Bisakah Jadi Perdana Menteri?

Menurut para analis, hasil pemilu sementara ini menunjukkan bahwa rakyat Thailand telah siap untuk memulai era baru pemerintahan di Thailand.

Pemungutan suara yang digelar pada Minggu (14/5/2023) itu merupakan pemilu pertama di Thailand sejak 2019, di mana Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-o-cha terpilih sebagai pemimpin rakyat saat itu.

Prayuth sendiri merupakan mantan panglima militer yang memimpin kudeta pada 2014, hingga membuatnya berkuasa selama sembilan tahun terakhir.

Baca juga: Minta Gugatan Cerai Dihentikan, Putra Sulung Andre Taulany: Sebenarnya Mereka Enggak Ada Masalah

Pemilu kali ini juga merupakan pemilu pertama sejak mencuatnya protes prodemokrasi yang dipimpin oleh kaum muda pada 2020.

Rekor terbaru yakni lebih dari 75 persen warga Thailand memberikan suaranya dalam pemilu kali ini, dari total sekitar 52 juta warga negara yang memenuhi syarat untuk memilih.

Partai-partai oposisi bergandengan tangan

Parlemen di Thailand terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (majelis rendah) yang beranggotakan 500 orang dan Senat yang beranggotakan 250 orang.

Baca juga: Bupati Pati Sudewo Kembalikan Uang Kasus Korupsi DJKA, KPK: Tak Hapus Unsur Pidananya

Khusus untuk majelis rendah, 400 anggotanya dipilih dari hasil daerah pemilihan, sedangkan 100 sisanya dipilih dari daftar partai. Sementara untuk membentuk pemerintahan baru, partai atau koalisi membutuhkan setidaknya 376 suara.

Berkaitan dengan hal itu, Pemimpin MFP Pita Limjaroenrat, saat ini tengah mempertimbangkan untuk membentuk koalisi enam partai yang melibatkan partai Pheu Thai yang dipimpin oleh Paetongtarn Shinawatra, putri dari mantan PM Thaksin Shinawatra.

Jika koalisi itu berhasil terbentuk, mereka akan memiliki 309 kursi di parlemen, dan ini berarti mereka masih membutuhkan dukungan dari anggota Senat.

Baca juga: Dedi Mulyadi Mantap Tolak KJA, Susi Pudjiastuti: Hatur Nuhun Pak Gubernur

Dalam sebuah konferensi pers di kantor pusat partai MFP di Bangkok pada Senin (15/5/2023), Pita mengatakan bahwa partai-partai oposisi telah siap untuk membentuk pemerintahan berikutnya dan Pita siap memimpinnya. Pita menyerukan agar Senat "mendengarkan rakyat."

Napon Jatusripitak, seorang ilmuwan politik Thailand di Institut ISEAS-Yusof Ishak di Singapura, mengatakan kepada tim DW bahwa hasil sementara pemilu kali ini menjadi "titik balik" dunia politik Thailand.

Halaman:
3
Komentar
bentar lagi dikudeta militer, begitulah thailand militer sebagai pemersatu

Terkini Lainnya
F-22 Raptor di Pertemuan Trump-Putin, Jet Tempur Siluman yang Rutin Cegat Pesawat Rusia
F-22 Raptor di Pertemuan Trump-Putin, Jet Tempur Siluman yang Rutin Cegat Pesawat Rusia
Global
Trump-Putin Bertemu 3 Jam, Belum Sepakat Akhiri Perang Ukraina
Trump-Putin Bertemu 3 Jam, Belum Sepakat Akhiri Perang Ukraina
Global
Pencurian Data Pribadi Juga Terjadi di AS, Nyaris 1,4 Juta Orang Jadi Korban
Pencurian Data Pribadi Juga Terjadi di AS, Nyaris 1,4 Juta Orang Jadi Korban
Internasional
[POPULER GLOBAL] Pertemuan Trump-Putin | Rusia Jual Murah Alaska
[POPULER GLOBAL] Pertemuan Trump-Putin | Rusia Jual Murah Alaska
Global
Kasus Tentara Israel Bunuh Diri Terjadi Lagi, Trauma dari Perang Gaza
Kasus Tentara Israel Bunuh Diri Terjadi Lagi, Trauma dari Perang Gaza
Internasional
Malam Pertama Berujung Petaka, Suami Tewas Tersambar Petir
Malam Pertama Berujung Petaka, Suami Tewas Tersambar Petir
Internasional
Orangtua Usir Anak Tidur di Luar Berbulan-bulan, Minum dari Selang
Orangtua Usir Anak Tidur di Luar Berbulan-bulan, Minum dari Selang
Internasional
Loper Koran Terakhir di Perancis Dapat Penghargaan Tertinggi dari Presiden
Loper Koran Terakhir di Perancis Dapat Penghargaan Tertinggi dari Presiden
Internasional
Momen Hangat Pertemuan Perdana Putin-Trump: Jabat Tangan, Sambut Bak Teman Lama
Momen Hangat Pertemuan Perdana Putin-Trump: Jabat Tangan, Sambut Bak Teman Lama
Global
1.000 Rekam Medis Pasien Jadi Bungkus Gorengan, RS Ini Didenda Rp 610 Juta
1.000 Rekam Medis Pasien Jadi Bungkus Gorengan, RS Ini Didenda Rp 610 Juta
Internasional
Banjir Texas Surut, Muncul 15 Jejak Kaki Dinosaurus
Banjir Texas Surut, Muncul 15 Jejak Kaki Dinosaurus
Internasional
Maling Rumah Influencer Tertangkap Usai Balik Ambil Barang Ketinggalan
Maling Rumah Influencer Tertangkap Usai Balik Ambil Barang Ketinggalan
Internasional
Helikopter Pakistan Jatuh Saat Misi Penyelamatan, 5 Tewas
Helikopter Pakistan Jatuh Saat Misi Penyelamatan, 5 Tewas
Global
Presiden Korsel Janji Bangun Kepercayaan Militer dengan Korut
Presiden Korsel Janji Bangun Kepercayaan Militer dengan Korut
Global
Potret Pertemuan Putin dengan 5 Presiden AS, dari Clinton hingga Biden
Potret Pertemuan Putin dengan 5 Presiden AS, dari Clinton hingga Biden
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau