Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Peringatkan Risiko AI, Serukan Peningkatan Keamanan Nasional

Kompas.com - 31/05/2023, 18:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Xinhua

BEIJING, KOMPAS.com - Partai Komunis China yang berkuasa menyerukan peningkatan langkah-langkah keamanan nasional, menyoroti risiko yang ditimbulkan oleh kemajuan kecerdasan buatan (AI).

Sebuah pertemuan yang dipimpin pemimpin partai dan Presiden Xi Jinping pada hari Selasa (30/5/2023) mendesak upaya khusus untuk menjaga keamanan politik dan meningkatkan tata kelola keamanan data internet dan kecerdasan buatan.

Xi, dikutip dari kantor berita Xinhua, menyerukan pada pertemuan tersebut untuk tetap waspada akan keadaan rumit dan menantang yang dihadapi keamanan nasional.

Baca juga: Warga Muslim China Bentrok dengan Polisi Buntut Rencana Pembongkaran Kubah Masjid

"China membutuhkan pola pembangunan baru dengan arsitektur keamanan baru,” ujar Xi.

China telah mendedikasikan sumber daya yang sangat besar untuk menekan setiap ancaman politik yang dirasakan terhadap dominasi partai, dengan pengeluaran untuk polisi dan personel keamanan melebihi yang dikhususkan untuk militer.

Meskipun tanpa henti menyensor protes langsung dan kritik online, warga terus mengungkapkan ketidakpuasan terhadap kebijakan, yang terbaru adalah tindakan penguncian yang kejam yang diberlakukan untuk memerangi penyebaran Covid-19.

Baca juga: Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur

China pum telah menindak sektor teknologinya dalam upaya untuk menegaskan kembali kontrol partai.

Tetapi seperti negara-negara lain, China kesulitan menemukan cara untuk mengatur teknologi yang sedang berkembang.

Kekhawatiran tentang sistem kecerdasan buatan mengakali manusia dan lepas kendali telah meningkat dengan munculnya generasi baru chatbot AI berkemampuan tinggi seperti ChatGPT.

Ilmuwan dan pemimpin industri teknologi, termasuk eksekutif tingkat tinggi di Microsoft dan Google, mengeluarkan peringatan baru Selasa tentang bahaya kecerdasan buatan bagi umat manusia.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Serangan Besar ke Kyiv | Pesawat China C919 Terbang Perdana

“Mengurangi risiko kepunahan AI harus menjadi prioritas global bersama risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir,” kata pernyataan itu.

Lebih dari 1.000 peneliti dan teknolog, termasuk Elon Musk, yang saat ini sedang berkunjung ke China, telah menandatangani surat yang lebih panjang awal tahun ini yang menyerukan jeda enam bulan pada pengembangan AI.

Surat itu mengatakan AI menimbulkan risiko besar bagi masyarakat dan kemanusiaan.

Baca juga: Pesawat China C919 Terbang Komersial Perdana, Siap Saingi Airbus dan Boeing

Beberapa yang terlibat dalam topik tersebut telah mengusulkan perjanjian PBB untuk mengatur teknologi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
penulisnya juga kelihatan ada sentimen dengan cina, topiknya tentang ai tapi disisipkan satu paragraf tentang lockdown yg kejam dan pengekangan media massa., membalas komentar doraemon : ada saja kritik dilayangkan ke china, seperti mencari-cari kesalahan padahal negara as dan bule banyak melakukan pelanggaran ham dgn berbagai narasi pbb diam saja tak pernah bersuara?
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Dirugikan Ulah Bagi-bagi Bir Gratis Saat Lari, Pocari: Free Runner Tak Bisa Ikuti Event Selanjutnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasto Kristiyanto Divonis 3,5 Tahun Penjara Terkait Kasus Suap Harun Masiku
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Cerita Sedih Orang Tua Murid di Madiun, Anak Dikeluarkan dari SMPN 2 Dagangan setelah 2 Hari Masuk Kelas
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Amukan Pejabat BIN Kalteng di Kantor Gubernur karena Salah Parkir, Pukul dan Perintahkan Satpol PP Push Up
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Saksi Sebut Dirut BUMN Minta Direksi Patungan Beli Emas, Diserahkan ke Kementerian BUMN
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Drone Thailand Serang Pos Militer Kamboja secara Presisi, 582 Sekolah Ditutup
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

6 Kriteria Nama yang Akan Ditolak Dukcapil Saat Urus KK dan KTP, Apa Saja?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Baru Diresmikan, Sejumlah Pengurus Koperasi Merah Putih di Bondowoso Justru Mendadak Mundur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Fakta Unik Jokowi: Tak Pernah Mau Masuk Grup WhatsApp Alumni
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Awas Modus Fake BTS, Penipuan Siber yang Masuk lewat SMS Resmi
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ada Ganjar hingga Djarot, Ini Elite PDIP yang Hadiri Sidang Vonis Hasto
api-2 . LATEST

Terkini Lainnya
14 Tewas dalam Penembakan di Nigeria Saat Warga Pulang dari Pasar
14 Tewas dalam Penembakan di Nigeria Saat Warga Pulang dari Pasar
Global
Kim Jong Un Siapkan Tentara Korut Perang Betulan, Mau Bantu Rusia?
Kim Jong Un Siapkan Tentara Korut Perang Betulan, Mau Bantu Rusia?
Global
Drone Thailand Serang Pos Militer Kamboja secara Presisi, 582 Sekolah Ditutup
Drone Thailand Serang Pos Militer Kamboja secara Presisi, 582 Sekolah Ditutup
Global
Pesawat Boeing Mendarat Darurat di Rusia, Sempat Berputar-putar di Udara
Pesawat Boeing Mendarat Darurat di Rusia, Sempat Berputar-putar di Udara
Global
Negara Arab dan Indonesia Kecam Parlemen Israel Mau Caplok Tepi Barat
Negara Arab dan Indonesia Kecam Parlemen Israel Mau Caplok Tepi Barat
Global
Thailand Peringatkan Potensi Perang dengan Kamboja, 138.000 Orang Mengungsi
Thailand Peringatkan Potensi Perang dengan Kamboja, 138.000 Orang Mengungsi
Global
Thailand Tolak Didamaikan oleh Pihak Ketiga dengan Kamboja, Pilih Jalur Bilateral
Thailand Tolak Didamaikan oleh Pihak Ketiga dengan Kamboja, Pilih Jalur Bilateral
Global
Mengapa Perancis Memutuskan untuk Mengakui Negara Palestina? Ini Penjelasannya
Mengapa Perancis Memutuskan untuk Mengakui Negara Palestina? Ini Penjelasannya
Global
Perang Hari Kedua: Kamboja Pakai Artileri Berat, Thailand Terjunkan Tank
Perang Hari Kedua: Kamboja Pakai Artileri Berat, Thailand Terjunkan Tank
Global
Reaksi Gembira dari Dunia Usai Macron Hendak Akui Negara Palestina
Reaksi Gembira dari Dunia Usai Macron Hendak Akui Negara Palestina
Global
Eks Marinir Satria Arta Harus Tetap Dipenjara 1 Tahun jika Jadi WNI Lagi
Eks Marinir Satria Arta Harus Tetap Dipenjara 1 Tahun jika Jadi WNI Lagi
Global
Candi Era Sriwijaya Jadi Pemicu Perang Thailand-Kamboja, Begini Sejarahnya
Candi Era Sriwijaya Jadi Pemicu Perang Thailand-Kamboja, Begini Sejarahnya
Global
Menteri Israel Bocorkan Rencana Kejam: Musnahkan Penduduk Gaza, Bangun Permukiman Yahudi
Menteri Israel Bocorkan Rencana Kejam: Musnahkan Penduduk Gaza, Bangun Permukiman Yahudi
Global
Perancis Mau Akui Palestina, Pejabat Israel Termasuk Netanyahu Ngamuk
Perancis Mau Akui Palestina, Pejabat Israel Termasuk Netanyahu Ngamuk
Global
Perang Thailand-Kamboja Rugikan Warga Sipil, 100.000 Orang Kabur dari Rumah
Perang Thailand-Kamboja Rugikan Warga Sipil, 100.000 Orang Kabur dari Rumah
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau